Mantan Guru Komentari Kasus Penganiayaan oleh Bahar bin Smith

Senin, 24 Desember 2018 18:18 WIB

Bahar bin Ali bin Smith (kanan) keluar dari kendaraannya untuk menjalani pemeriksaan perdana di Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Bandung, Selasa, 18 Desember 2018. Saat ini Bahar Smith sudah ditetapkan sebagai tersangka tunggal dalam kasus yang berbeda. ANTARA/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Pasuruan–Tersangka kasus penganiayaan anak, Bahar bin Smith, diketahui pernah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Darullughah Wadda'wah (Dalwa) di Jalan Raya Raci, Desa Raci, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Mengenai bekas santri Dalwa yang bermasalah seperti Bahar, menurut salah satu anggota Dewan Guru Dalwa, hal itu sudah di luar tanggung jawab lembaga. Ia pun mengibaratkan bekas santri Dalwa seperti telur asin yang diolah dari telur bebek, ada yang bagus atau lezat dan ada yang jelek atau busuk.

Baca: Tetangga Mengira Korban Penganiyaan Bahar bin Smith Kecelakaan

“Dalwa sama dengan dengan bebek, telurnya warna biru telur asin (bagus). Kalau ada telur asin coklat (jelek) itu sudah diolah orang lain,” kata anggota Dewan Guru Dalwa yang tidak ingin namanya disebut saat dikonfirmasi, Jum’at, 21 Desember 2018.

Jika ada bekas santri yang berperilaku buruk, menurutnya, kemungkinan besar sudah terpengaruh lingkungan atau kelompok tertentu. Filosofi bagusnya warna biru telur asin itu, menurutnya, sama dengan filosofi warna biru telur asin yang menghiasai warna dominan dari bangunan pesantren Dalwa. “Dalwa itu khan warnaya biru telur asin,” katanya.

Pengasuh Pondok Pesantren Dalwa Habib Ali Zainal Abidin membenarkan Bahar pernah mondok di Dalwa. “Memang pernah di Dalwa saat masih kecil. Setelah dari Dalwa mungkin ke tempat lain. Di Dalwa hanya sekitar 2-3 tahun sekolah tingkat Madrasah Ibtidaiyah,” kata ulama yang akrab disapa Habib Zain ini.

Simak: Kenapa Kasus Bahar bin Smith Kriminal Murni, Bukan Kriminalisasi?

Zain tidak ingin menanggapi kasus yang menimpa Bahar. “Ana (saya) sementara sibuk di pendidikan, tidak mengikuti (kasusnya),” katanya. Zain juga menegaskan Dalwa tidak terkait dengan kepentingan politik apapun. “Disini tidak ada politik, tidak ingin terjebak konflik-konflik. Kita hanya fokus mengajar membantu pemerintah, polres, dan bekerjasama dengan semuanya. Kita fokus pada pendidikan."

Dalwa dirintis oleh ayah Zain, Habib Hasan bin Ahmad Baharun, ulama asal Sumenep, Madura. Aktivitas pesantren dimulai 1981 dengan menyewa rumah di Bangil, Pasuruan. Pada 1985 atas dukungan ulama Mekkah, Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki, Hasan mendirikan pesantren di Desa Raci.

Dari tahun ke tahun santri Dalwa bertambah dan kini mencapai ribuan. “Jumlah santri sekarang sekitar 9.000 orang baik putra dan putri,” kata Zain.

Melihat riwayat sejarah pondok setempat, memang sama sekali tidak berafiliasi dengan organisasi radikal. Bahkan almarhum Habib Hasan Baharun, pernah jadi juru kampanye Partai Nahdlatul Ulama (NU). Bahkan Habib Hasan pernah jadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pasuruan hingga wafat 1999.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pedagang di Pasar Kambing Depok Dianiaya, Dapat 55 Jahitan di Kepala

4 jam lalu

Pedagang di Pasar Kambing Depok Dianiaya, Dapat 55 Jahitan di Kepala

Seorang pedagang di Pasar Kambing Cisalak, Depok, menjadi korban penganiayaan orang tak dikenal

Baca Selengkapnya

Jasad Prajurit TNI Prada Josua Batal Diautopsi, Kuasa Hukum: Keluarga Korban Kecewa Berat

10 jam lalu

Jasad Prajurit TNI Prada Josua Batal Diautopsi, Kuasa Hukum: Keluarga Korban Kecewa Berat

Kuasa hukum sebut keluarga Prada Josua sudah mempersiapkan seluruh kebutuhan untuk autopsi sesuai dengan permintaan penyidik Denpom.

Baca Selengkapnya

Rekonstruksi Kasus Penganiayaan oleh Suami di Manggarai Barat, Polisi: Ada 27 Adegan

14 jam lalu

Rekonstruksi Kasus Penganiayaan oleh Suami di Manggarai Barat, Polisi: Ada 27 Adegan

Hasil autopsi tim Forensik Polda NTT menyimpulkan penyebab kematian korban penganiayaan itu karena saluran nafas tertutup sehinggga korban tewas.

Baca Selengkapnya

Seluk Beluk Kasus Guru Honorer Supriyani: Pelaporan dan Dugaan Kekerasan?

6 hari lalu

Seluk Beluk Kasus Guru Honorer Supriyani: Pelaporan dan Dugaan Kekerasan?

Berawal dari tuduhan itu, guru honorer Supriyani dilaporkan oleh orang tua D di Polsek Baito, Kamis, 26 April 2024, atas dugaan kekerasan ke siswanya

Baca Selengkapnya

Viral Video Anak di Pasar Rebo Babak Belur Diduga Korban Penganiayaan Orang Tua

6 hari lalu

Viral Video Anak di Pasar Rebo Babak Belur Diduga Korban Penganiayaan Orang Tua

Polisi masih mendalami dugaan penganiayaan anak yang terjadi di Pasar Rebo

Baca Selengkapnya

DPR RI: Tak Seharusnya Guru Honorer Supriyani Dipidana

8 hari lalu

DPR RI: Tak Seharusnya Guru Honorer Supriyani Dipidana

DPR RI, Rudianto Lallo, berpendapat bahwa kasus Supriyani, guru honorer dari Konawe bisa selesai melalui restorative justice

Baca Selengkapnya

Kronologi Penangkapan Ronald Tannur, Bakal Dijebloskan ke Lapas Surabaya

8 hari lalu

Kronologi Penangkapan Ronald Tannur, Bakal Dijebloskan ke Lapas Surabaya

Tim Kejaksaan menyebut tidak ada perlawanan dari Ronald Tannur, yang hanya didampingi ART di rumahnya.

Baca Selengkapnya

Kejati Jatim Eksekusi Ronald Tannur, Tidak Ada Perlawanan

9 hari lalu

Kejati Jatim Eksekusi Ronald Tannur, Tidak Ada Perlawanan

Ronald Tannur akan dipenjara di Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Tangkap Ronald Tannur di Surabaya, Vonis Bebas Dibatalkan MA

9 hari lalu

Kejaksaan Tangkap Ronald Tannur di Surabaya, Vonis Bebas Dibatalkan MA

Terpidana Ronald Tannur ditangkap di perumahan Victoria Regency, Surabaya, pada Ahad, 27 Oktober 2024, sekitar pukul 14.40 WIB.

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa Lagi Terlapor Penganiayaan Siswa MA di Tebet, Konsisten Sebut Perkelahian

9 hari lalu

Polisi Periksa Lagi Terlapor Penganiayaan Siswa MA di Tebet, Konsisten Sebut Perkelahian

Polres Jaksel telah memeriksa belasan saksi yang diduga mengetahui penganiayaan kepada siswa MA di Tebet, termasuk terlapor

Baca Selengkapnya