Sindir Media Lagi, Prabowo Sebut Reuni 212 Dihadiri 13 Juta Orang

Senin, 17 Desember 2018 21:01 WIB

Calon Presiden no urut 02 Prabowo Subianto (tengah) menyampaikan sambutan dalam Kopi Darat (Kopdar) Ojek Online (Ojol) Menuju Perubahan Indonesia 9 (Kompi 9) di lapangan parkir Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Ahad, 16 Desember 2018. Kopdar ini digelar sebagai bentuk dukungan untuk Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dalam Pemilihan Presiden 2019. ANTARA/Arif Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta-Calon presiden Prabowo Subianto kembali menyoal pemberitaan media massa arus utama ihwal acara Reuni Akbar 212 pada Ahad, 2 Desember lalu. Prabowo membahas hal ini sembari membandingkan demonstrasi di Paris, Perancis, yang diikuti sekitar 40 ribu orang.

Menurut Prabowo Reuni Akbar 212 berlangsung tertib jika dibandingkan demonstrasi di Paris yang sampai menimbulkan bentrokan. Padahal, Prabowo mengklaim, Reuni 212 yang berlangsung di kawasan Monumen Nasional itu diikuti oleh belasan juta orang.

Baca: Prabowo: Kalau Kita Kalah Negara Bisa Punah

"Ternyata yang datang 13 juta lebih. Yang aneh bin ajaib, media-media kita tidak melihat yang 13 juta orang itu," kata Prabowo dalam acara Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Senin, 17 Desember 2018.

Angka 13 juta ini meningkat dari klaim Prabowo sebelumnya. Dalam acara peringatan Hari Disabilitas Internasional di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Desember 2018, Prabowo mengklaim ada 11 juta orang yang hadir di Reuni 212.

Simak: Iklan Prabowo-Sandiaga pun Buat Ketua Ikatan Arsitek Tersinggung

Di acara itu, Prabowo melontarkan protes kepada media-media massa yang tak meliput acara Reuni 212 serta media yang tak menulis ada sebelas juta orang yang hadir. Hari ini, selain meningkatkan klaim angka menjadi 13 juta, Prabowo juga menyebut mata para awak media massa tak pada tempatnya. "Mata mereka mungkin ada di dengkul," ujarnya.

Prabowo lantas menyambung dengan menunjuk seseorang di depan panggung, tetapi tak jelas siapa yang dia tunjuk. "Eh kau dari mana, media dari mana? Ya terserahlah, lu mau liput silakan mau enggak liput silakan."

Ihwal Reuni 212, Prabowo mengatakan awalnya sempat tak yakin jumlah peserta bakal membludak. Kepada para pentolan 212 dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Prabowo mengaku sempat mempertanyakan perkiraan jumlah massa.

Lihat: Kubu Prabowo Emoh Urusi Pengakuan La Nyalla

"Saya mengatakan kepada teman-teman GNPF, aduh nanti gimana reuni kok yang datang sedikit? Mereka katakan, tenang, tidak Pak, minimal 500 ribu, bisa-bisa satu juta," kata Prabowo bercerita.

Sebelumnya Prabowo Subianto mengklaim dirinya hanya diundang menghadiri acara reuni 212 itu. Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak sempat menyebut Prabowo tak diundang, melainkan datang atas inisiatifnya sendiri. Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar, membantah Yusuf. Dahnil berujar capres nomor 02 itu diundang secara langsung oleh Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif.

Berita terkait

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

1 jam lalu

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

Menurut Adi, menteri toxic yang dimaksud Luhut bisa menjadi racun bagi presiden dan merugikan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

2 jam lalu

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

Siapa yang bakal mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo menjadi perhatian publik. PAN dan Demokrat masing-masing menyebut nama Eko Patrio dan AHY.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

3 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

4 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

14 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

15 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

18 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

18 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

20 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya