Terungkap, Ada Uang di Balik Perusakan Baliho SBY dan Demokrat

Reporter

Antara

Editor

Elik Susanto

Senin, 17 Desember 2018 23:16 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meninjau langsung lokasi tempat pemasangan bendera yang diturunkan dan dirusak di jalanan Pekanbaru, Riau. sumber istimewa.

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepala Kepolisian Daerah Riau Inspektur Jenderal Widodo Eko Prihastopo mengatakan, motif uang menjadi latar belakang perusakan baliho Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru. Hal itu diungkapkan Widodo dari hasil pemeriksaan HS, salah satu tersangka perusakan atribut Partai Demokrat.

"Motif pelaku dijanjikan dibayar Rp 150 ribu. Itu saja, tidak ada motif lain," kata Widodo dalam keterangannya kepada wartawan di Mapolda Riau, Senin, 17 Desember 2018.

Baca: Selain Demokrat, Baliho PDIP di Pekanbari Juga Dirusak

Menurut Widodo, HS merupakan pemuda 22 tahun yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus perusakan atribut Partai Demokrat. Ia dijanjikan uang Rp 150 ribu oleh seseorang. Polres Kota Pekanbaru, kata Widodo, masih menyelidiki dalang perusakan tersebut. "Ada seseorang, itu yang masih dalam penyelidikan. Jadi, dia (HS) dijanjikan. Kamu lakukan ini, saya bayar Rp 150 ribu," kata Widodo sembari menambahkan bahwa uang tersebut belum diterima HS.

Disinggung video amatir yang beredar luas, berisi pengakuan HS saat tertangkap tangan, yang menyebutkan dia disuruh oleh oknum simpatisan partai tertentu, Kapolda mengatakan bahwa hal itu merupakan ranah penyelidikan.

Advertising
Advertising

Widodo menegaskan polisi bekerja obyektif sesuai fakta di lapangan. "Polisi tidak bekerja berdasarkan pesanan atau suruhan. Kami berdasarkan kenyataan di lapangan, berdasarkan kerja penyidik," kata Widodo.

Bukti bahwa jajaran Polda Riau bekerja secara obyektif adalah, selain kasus perusakan atribut Demokrat juga menangani kasus serupa, perusakan atribut PDI Perjuangan. Dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Ks dan MW. Keduanya terkait dengan perusakan atribut PDI Perjuangan di wilayah Tenayan Raya, Pekanbaru.

HS ditetapkan sebagai tersangka setelah tertangkap tangan melakukan perusakan atribut Partai Demokrat di sepanjang Jalan Sudirman, Pekanbaru, Sabtu, 15 Desember 2018. Sedangkan Ks dan MW melakukan perusakan atribut PDI Perjuangan di Tenayan Raya. Mereka diamankan ke Polres Kota Pekanbaru pada Minggu, 16 Desember 2018.

Baca: Kata Kapitra Ampera PDIP Soal Video Perusakan Atribut Demokrat

ANTARA

Berita terkait

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

44 detik lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

2 jam lalu

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

Rencana Prabowo membentuk presidential club didukung oleh Gibran. Ia mengatakan pembentukan klub itu untuk menyatukan para pemimpin negeri ini.

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

4 jam lalu

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

KPU membantah gugatan Partai Demokrat pada perkara Nomor 183-01-14-16/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 dalam sidang sengketa Pileg

Baca Selengkapnya

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

4 jam lalu

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat sepakat dengan pesan Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

6 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

6 jam lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

7 jam lalu

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

Siapa yang bakal mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo menjadi perhatian publik. PAN dan Demokrat masing-masing menyebut nama Eko Patrio dan AHY.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

9 jam lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

10 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya