Cerita Ma'ruf Amin soal Curhat Jokowi yang Dituduh Anti Islam
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Syailendra Persada
Senin, 17 Desember 2018 07:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap curhat soal tudingan anti-Islam yang kerap diarahkan kepadanya.
Baca: Ma'ruf Amin Sebut Ahok Sudah Dukung Kubunya
"Saya sampaikan kepada beliau, bagi orang yang salah pengertian yang benar pun disalahkan. Kalau pada dasarnya tidak suka, dikasih alasan apa pun mentok," kata Ma'ruf Amin saat wawancara eksklusif Tempo di kediamannya, Jumat dua pekan lalu.
Ma'ruf mengaku heran dengan tudingan yang menyebut Jokowi anti-Islam. Padahal, kata dia, dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019, Jokowi sudah menggandeng ulama sebagai pendamping. Menurut Ma'ruf Amin, tudingan bahwa Jokowi anti-Islam adalah cara paling efektif agar masyarakat membenci calon presiden inkumben itu.
Ma'ruf mengatakan ia pun kerap berdialog dengan orang-orang yang percaya Jokowi anti-Islam. "Setelah saya beri pengertian, mereka menjadi sadar. Semakin hari banyak yang sadar. Banyak kiai jadi paham. Makanya, hampir setiap hari ada deklarasi kelompok pendukung kami," ujar Ma'ruf.
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini mengatakan kerap memberi pengertian dengan mengajak masyarakat berpikir obyektif bahwa Jokowi telah banyak membuat kebijakan yang berpihak kepada umat Islam.
Contohnya, kata Ma'ruf, dengan menetapkan Hari Santri Nasional. Menurut Ma'ruf, hari santri diperingati karena keterlibatan ulama dalam kemerdekaan. Ma'ruf mengatakan tokoh santri Hasyim Asyari yang membuat Fatwa Jihad telah membakar semangat rakyat terutama di Surabaya dan sekitarnya, sehingga menginspirasi peristiwa 10 November 1945, yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.
"Tapi, selama 70 tahun, sumber inspirasinya tidak diingat orang. Baru pada 2015 ditetapkan sebagai Hari Santri oleh Pak Jokowi," ujar Ma'ruf Amin.
Selain itu, kata dia, di masa pemerintahan Presiden Jokowi juga dibentuk bank-bank wakaf mikro di pesantren. Jokowi juga yang mendirikan Komite Nasional Keuangan Syariah. "Saya yang minta dibuat dan beliau menyetujui, bahkan menjadi ketuanya," ujar Ma'ruf.
Baca: Belum Boleh Berjalan, Ma'ruf Amin Nekat Turun ke Banten Hari Ini
Ma'ruf Amin mengatakan Jokowi juga menggandeng ulama asal Banten tersebut sebagai cawapres. "Padahal dia bisa saja mengangkat politikus, pengusaha, atau anggota TNI/Polri, tapi malah memilih saya kan. Kurang Islam apa beliau?," kata Ma'ruf.