MER-C Minta JK Resmikan Rumah Sakit Indonesia di Myanmar

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Amirullah

Kamis, 13 Desember 2018 16:07 WIB

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla didampingi Menteri Urusan wilayah Perbatasan Myanmar Letnan Jenderal Thein Htay mengunjungi barak pengungsi etnis Rohingya di Thet Kay Pyin, Ibukota negara bagian Rakhine Sittway, Myanmar, Sabtu (11/08). ANTARA/HO-Dokumentasi-JK

TEMPO.CO, Jakarta - Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia berharap Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK bersedia meresmikan Rumah Sakit Indonesia di Myaung Bwe, Mrauk U, Rakhine State, Myanmar. Rencananya, peresmian akan dilaksanakan tahun depan.

Baca: JK Minta Pembangunan Rumah Terdampak Gempa NTB Dipercepat

Presidium MER-C Indonesia, Sarbini Abdul Mirad, mengatakan rumah sakit tersebut merupakan simbol pluralisme Indonesia. Pasalnya, fasilitas kesehatan itu berdiri berkat bantuan rakyat Indonesia melalui MER-C Indonesia, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi).

Sarbini menuturkan, peresmian menunggu pembangunan rumah sakit selesai. Hingga saat ini, pembangunannya sudah mencapai 80 persen. "Kami memprediksi pada Februari 2019 rumah sakit bisa kita serahkan (kepada pemerintah Myanmar) dan resmikan," kata dia usai menyampaikan undangan peresmian kepada JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 13 Desember 2018.

Rumah sakit yang dibangun sejak November 2017 seharusnya rampung setelah satu tahun. Namun kondisi konflik di wilayah tersebut menghambat pembangunan. Selain itu, MER-C harus mendidik pekerja bangunan dari nol lantaran kurang memiliki kemampuan. Sejumlah material pembangunan pun tak mudah didapat.

Advertising
Advertising

Ketua Tim Pengadaan Alat Kesehatan RS Indonesia-Myanmar, Ahyahudin Sodri, mengatakan fasilitas rumah sakit yang dibangun hampir menyerupai rumah sakit kelas D di Indonesia. Di sana terdapat ruang rawat inap dengan 32 kasur, ruang radiologi, hingga kamar bedah.

Baca: Wapres JK Usulkan Kemenag Buat Daftar Tunggu Haji Nasional

Ahyudin menuturkan, MER-C Indonesia sebenarnya ingin mendirikan rumah sakit setara kelas D. "Bukan kami tidak mau menyumbang yang seperti tipe D. Tapi karena mereka mengisyaratkan di wilayah tersebut kami hanya boleh membangun di bawah tipe D," ujarnya.

Meski begitu, pemerintah Myanmar mengizinkan beberapa peningkatan kualitas, khususnya terkait alat kesehatan. Idrus mengatakan, pihaknya menawarkan technology telemedicine seperti teleradiologi dan telecardioligi. "Mereka welcome, sangat senang dengan itu karena meskipun daerah jauh tapi koneksi internetnya bagus," kata dia.

Project Manager RS Indonesia-Myanmar, Idrus Muhammad Alatas, mengatakan pembangunan rumah sakit tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp 28 miliar. Selain pembangunan fisik, mereka juga akan membantu pengolahan air lantaran di sana keruh.

Berita terkait

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

6 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

10 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

11 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

12 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

12 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

12 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

14 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

15 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya