Polda Papua Ungkap Hambatan Kejar Kelompok Bersenjata di Nduga

Reporter

Antara

Selasa, 11 Desember 2018 11:52 WIB

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kedua kiri) didampingi Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto (kiri) berbincang dengan keluarga korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat serah terima jenazah di hanggar Avco Bandara Moses Kilangin Timika, Mimika, Papua, Jumat, 7 Desember 2018. Sebanyak sembilan jenazah korban penembakan KKB di Nduga diserahterimakan ke pihak keluarga. ANTARA

TEMPO.CO, Timika - Kepolisian Daerah Papua dan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih menghadapi hambatan yang cukup berat dalam melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata yang menyerang para pekerja PT Istaka Karya di Kabupaten Nduga, Papua pada Ahad, 2 Desember lalu.

"Di sana itu daerah ketinggian di atas 10 ribu kaki dengan oksigen tipis, lereng-lereng curam, cuaca juga tidak bersahabat, signal telepon tidak ada," kata Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Martuani Sormin saat dihubungi Antara pada Selasa, 11 Desember 2018.

Baca: Korban Selamat Penembakan Papua asal Garut Jalani Trauma Healing

Menurut Martuani, anggota tim gabungan kita tidak terbiasa dengan medan gunung. "Sementara mereka sudah terbiasa karena mereka menyatu dan dibesarkan di alam seperti itu," kata dia.

Meski begitu, Martuani menegaskan polisi dibantu oleh anggota TNI dari Kodam Cenderawasih akan tetap melakukan pengejaran. "Komitmen kami dari Polda Papua tidak akan berhenti untuk melakukan pengejaran, penangkapan dan penegakan hukum terhadap KKB ini," ujarnya.

Advertising
Advertising

Martuani mengatakan sesuai perintah Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian bahwa jajaran TNI akan memberikan dukungan penuh kepada Polri dalam rangka menangkap, memproses dan mengajukan ke persidangan anggota kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.

Baca: Kejar Kelompok Bersenjata, Polda Papua dan TNI Bentuk Tim

Kelompok bersenjata di Papua pada Ahad, 2 Desember 2018 menyerang puluhan pekerja yang membangun jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga, Papua. Akibat penyerangan itu, belasan pekerja dan satu orang anggota TNI tewas. Sejauh ini, tim gabungan TNI dan Polri menemukan 17 jenazah yang sudah teridentifikasi.

Sementara itu Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring menegaskan bahwa pembangunan Jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga akan kembali dilanjutkan dalam waktu dekat. "Perintah Panglima TNI sudah jelas bahwa pembangunan kembali Jalan Trans Papua akan segera dilakukan, tidak boleh berhenti," katanya.

Baca: Jenazah ke-17 Korban Penembakan di Nduga Papua Teridentifikasi

Berita terkait

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

8 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

2 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

2 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

2 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya