Jokowi ke Acara Madrasah Muhammadiyah, Pengurus: Bukan Kampanye

Reporter

Friski Riana

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 6 Desember 2018 10:28 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) bersama Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir menghadiri resepsi milad satu abad Madrasah Mu'allimin Mu'allimaat Muhammadiyah Yogya, 6 Desember 2018. Tempo / Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri resepsi milad satu abad Madrasah Mu'allimin Mu'allimaat Muhammadiyah Yogya, pada Kamis, 6 Desember 2018.

Baca juga: Presiden Jokowi Mengunjungi Pengurus Pusat Muhammadiyah

Jokowi tiba di lokasi acara sekitar pukul 09.39 WIB. Ia didampingi Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat berjalan menuju panggung. Jokowi terlihat mengenakan baju koko putih dan berpeci hitam.

Acara tersebut dihadiri sekitar 1.500 mu'allimin, 1.500 Mu'allimaat, dan 500 tamu undangan. Sejumlah pejabat yang hadir dalam acara itu, di antaranya Menteri BUMN Rini Soemarno; Direktur PLN Sofyan Basir; Direktur BNI Achmad Baiquni; Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin.

Direktur Madrasah Mu'allimin Mu'allimaat, H. Aly Aulia, mengatakan kehadiran Presiden akan menjadi momen bersejarah bagi Mu'allimin. "Karena di masa pemerintahan Presiden Soekarno, madrasah tertua di Indonesia ini juga pernah dikunjungi oleh beberapa tokoh nasional, seperti Moh. Hatta dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX," ujar Aulia, Rabu, 5 Desember 2018.

Advertising
Advertising

Aly menepis anggapan bahwa kehadiran Jokowi berkaitan dengan kegiatan kampanye calon presiden. "Dalam konteks ini, Pak Jokowi kami posisikan sebagai Presiden, bukan sebagai calon presiden," ujar Aulia.

Baca juga: Muhammadiyah Usulkan Nawacita II ke Jokowi, Ini Poinnya

Kehadiran Jokowi di Mu'allimin, ujar Aly, lebih ditujukan sebagai wujud apresiasi seorang kepala negara kepada dua madrasah di bawah naungan Muhammadiyah yang telah berhasil melewati rentang masa satu abadnya dan masih tetap eksis berkiprah dalam mengemban misi pendidikan dan kemanusiaan itu.

Wakil Direktur II Madrasah Mu'allimin Mu'allimaat Muhammadiyah Alfian Djafar mengatakan selain akan diikuti oleh segenap guru, karyawan, siswa, dan alumni kedua madrasah, panitia juga mengundang para tokoh Muhammadiyah, pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama, serta wali kota dan bupati se-Daerah Istimewa Yogyakarta.

Madrasah Mu'allimin dan Mu'allimaat didirikan pada 1918 oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan. Setiap tahun madrasah yang berjenjang dari sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama ini menerima murid dari berbagai provinsi.

Berita terkait

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

2 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

3 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

6 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

7 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

7 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

7 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

8 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

10 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

12 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

18 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya