TNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua
Reporter
Antara
Editor
Rina Widiastuti
Selasa, 4 Desember 2018 11:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Martuani Sormin mengatakan, personel Polri dan TNI dikerahkan untuk mengevakuasi korban pembunuhan di di Distrik Yall, Kabupaten Nduga. Mereka adalah pekerja proyek PT Istaka Karya, yang diduga menjadi korban pembunuhan kelompok bersenjata pada Minggu, 2 Desember 2018.
Baca: Jokowi Minta Panglima TNI dan Kapolri Cek Pembunuhan di Papua
Sormin mengatakan, sebetulnya pengerahan aparat keamanan sudah dilakukan pada Senin, 3 Desember 2018. Namun, personelnya terpaksa kembali ke Wamena karena akses jalan ditutup dengan dahan pohon oleh kelompok bersenjata. Karena itu, Selasa pagi ini, 4 Desember 2018, anggota Polri dan TNI diberangkatkan lagi.
Sebanyak 31 orang pekerja Proyek Istaka Karya yang sedang membuat jembatan di Kali Yigi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, mendapat serangan dari kelompok bersenjata. Sebanyak 24 pekerja dilaporkan menjadi korban pertama pembunuhan.
Sormin mengaku belum mendapatkan perincian kejadiannya, mengingat komunikasi dengan aparat di lokasi kejadian sangat sulit. "Belum dapat kepastian penyebab pembunuhan terhadap puluhan karyawan PT Istaka," katanya kepada Antara di Jayapura, Selasa, 4 Desember 2018.
Baca: Kronologi Pembunuhan 31 Pekerja Proyek Jembatan di Nduga, Papua
Berdasarkan data yang dihimpun Antara menyebutkan bahwa Pendeta Wilhelmus Kogoya, tokoh gereja di Distrik Yigi, telah melaporkan kasus pembunuhan di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yall Kabupaten Nduga yang menewaskan 24 tukang.
Dari laporan tersebut, terungkap dua tukang melarikan diri dan selamat. Mereka kini berada di Distrik Mbua. Sementara itu, delapan lainnya di Distrik Yal diselamatkan keluarga Alimi Gwijangge yang menjabat Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Nduga. Mereka dibawa ke Distrik Koroptak dalam keadaan selamat.