Politikus Akui Efek Elektoral Jokowi untuk Golkar Kecil

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Jumat, 16 November 2018 19:52 WIB

Ahmad Doli Kurnia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Sumatera DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengaku sepakat dengan cuitan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengatakan hanya partai yang memiliki capres atau cawapres yang kecipratan untung efek elektoral.

Baca: Survei: Efek Bakpao Setya Novanto Rugikan Golkar di Pemilu 2019

"Karena faktanya memang daya tarik Pilpres selalu lebih tinggi dibandingkan Pileg. Ketika Pileg disandingkan dengan Pilpres, maka fokus isu dan wacana yang berkembang lebih luas terkait capres-cawapres ketimbang isu caleg dan parpol," ujar Ahmad Doli lewat keterangannya pada Jumat, 16 November 2018.

Meski dalam sistem pemilu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik, ujar Doli, faktanya, figur capres atau cawapres tetap tak bisa dilepaskan dari asal partai politiknya.

Menurut Doli, Partai Golkar sejak jauh-jauh hari sadar betul akan hal itu. Sehingga partainya cukup serius mendorong Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai cawapres dari calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi, sebelum Ma'ruf Amin terpilih. "Namun, bagaimanapun saat ini keputusan politik sudah diambil. Tidak ada yang perlu disesali. Kami juga tak punya cukup waktu untuk mengeluh. The show must go on," ujar Doli.

Advertising
Advertising

Baca: Kubu Jokowi Lebih Kuat Dibanding Prabowo, Golkar: Partai Solid

Atas pilihan tersebut, ujar dia, semua komponen partai harus bertanggung jawab atas pilihan serta keputusan yang telah diambil. "Partai Golkar konsekuen dan tetap konsisten, sekalipun memang efek pencalonan Pak Jokowi kecil terhadap elektoral Partai Golkar, kami sudah punya strategi sendiri untuk mengantisipasi itu," ujar Doli.

Doli mengatakan, sudah memiliki strategi sendiri memenangkan Jokowi-Ma'ruf di pilpres sekaligus memenangkan Golkar di pileg 2019. Namun ke depan, ujar dia, Golkar harus mengambil pelajaran berharga dari sistem Pemilu di 2019 ini dan evaluasi menghadapi Pemilu 2024. "Kami sudah bertekad bahwa Partai Golkar harus memiliki calon presiden sendiri, dan akan kami matangkan pada Munas yang akan datang," ujar Doli.

Berita terkait

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

7 jam lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

18 jam lalu

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

Kabar Atalia Praratya mundur dari pemilihan Wali Kota Bandung dibantah Waketum Golkar. Ini profil istri Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya sebagai Plh Sekda Kota Medan, Diskominfo: Sejak 24 April 2024

1 hari lalu

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya sebagai Plh Sekda Kota Medan, Diskominfo: Sejak 24 April 2024

Wali Kota Bobby Nasution menunjuk pamannya, Benny Sinomba Siregar sebagai Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Medan.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

1 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

1 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

1 hari lalu

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

Peluang PKS merapat ke kubu Prabowo mendapatkan respons dari Partai Gerindra, Golkar, dan PAN. Apa responsnya?

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

2 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

2 hari lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

2 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya