Jokowi Sebut Politik Genderuwo, JK: Itu Kampanye Negatif

Selasa, 13 November 2018 17:06 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla meninggalkan Pengadilan Tipikor setelah bersaksi dalam sidang peninjauan kembali kasus korupsi penyelenggaraan ibadah haji untuk terpidana Suryadharma Ali pada Rabu, 11 Juli 2018. TEMPO/Taufiq Siddiq

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menilai pernyataan calon presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenai politikus sontoloyo dan genderuwo merupakan kampanye negatif.

"Itu yang saling itu kampanye negatif namanya. You salah kita ungkap kesalahan. Karena itu jangan berbuat salah. Salah bicara, salah tindak, salah apa macam-macam," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 13 November 2018.

Baca: Pidato Lengkap Prabowo soal Tampang Boyolali dan Masalah Ekonomi

JK menuturkan kampanye negatif sudah biasa terjadi dalam setiap pemilihan umum. Menurut dia, pernyataan Jokowi tersebut tidak menimbulkan konflik dan masih kondusif.

Kendati begitu, JK tak menampik bahwa pola kampanye masing-masing calon presiden belum masuk substansial ke program kerja. Menurut dia, pemaparan visi calon presiden biasanya baru akan dilakukan pada 2-3 bulan menjelang hari pemilihan. "Yang berdebat di tv itu masih timses, belum calonnya sendiri. Calonnya nanti kan 2-3 bulan sebelumnya baru. Nah itu baru bicara program di situ," kata JK.

Advertising
Advertising

Baca: Timses: Jokowi Sudah Ukur Efek Elektoral Sontoloyo dan Genderuwo

Setelah polemik politikus sontoloyo, Jokowi menyindir aksi para politikus yang gemar menyebar propaganda menakutkan. Jokowi menyebut cara politikus tersebut sebagai politik genderuwo. "Coba kita lihat politik dengan propaganda menakutkan, membuat ketakutan, kekhawatiran. Setelah takut yang kedua membuat sebuah ketidakpastian. Itu sering saya sampaikan itu namanya politik genderuwa," ujar Jokowi.

Selain Jokowi, calon presiden Prabowo Subianto melontarkan ucapan kontroversial. Beberapa waktu lalu, Prabowo menyebut soal tampang Boyolali. Kontroversi yang muncul dari pidato wajah Boyolali ini pun dianggap menggambarkan atmosfer pilpres 2019 tak memiliki muatan yang substansial.

Dalam pandangan Sosiolog Universitas Gadjah Mada, Sunyoto Usman, pada pilpres kali ini, masyarakat jor-joran disuguhi oleh isu-isu dengan kualitas rendah. Temuan-temuan para capres untuk melawan kubu lawan pun ia nilai tidak relevan dengan kontestasi.

Baca: Pengamat Sebut Jokowi dan Prabowo Kehilangan Narasi Soal Program

Berita terkait

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

10 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

12 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

13 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

13 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

14 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

20 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

21 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

22 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

1 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya