Partai Demokrat Ogah Tanggapi Draf Koalisi Keumatan Tanpa SBY

Selasa, 13 November 2018 16:10 WIB

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syariefuddin Hasan dan sejumlah tokoh termasuk Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mulai berdatangan di kediaman SBY, Cikeas untuk menyambut kedatangan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Pertemuan SBY-Prabowo itu digelar menyikapi pengesahan UU tentang Pemilu pekan lalu, 27 Juli 2017. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan tak mempersoalkan draf koalisi keumatan versi baru tanpa nama partainya dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Syarief, ia dan partainya tak tahu mengenai munculnya draf berjudul Aliansi Partai Politik Koalisi Keumatan dan Kebangsaan.

"Saya enggak perlu menanggapi. Apa yang mau ditanggapi, orang saya enggak pernah tahu," kata Syarief kepada Tempo melalui telepon, Selasa, 13 November 2018.

Baca: Gerindra Sebut Janji Demokrat Kampanye Bareng Belum Terealisasi

Draf Aliansi Partai Politik Koalisi Keumatan dan Kebangsaan dibeberkan kepada Tempo oleh Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) M.S. Kaban tadi malam, 12 November 2018.

Syarief menilai draf itu tidak mempengaruhi kestabilan koalisi partai yang memenangkan Prabowo - Sandiaga Uno. Sebab, sejak awal, para elit partai juga tak mengetahui ada pembahasan soal dokumen yang sudah direvisi satu kali itu.

Menurut Syarief, para petinggi partai, khususnya Partai Demokrat, hanya menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra, PKS, Partai Berkarya, dan PAN. Demokrat tak pernah menjalin dialog, seperti dengan sayap relawan, misalnya. Selain itu, ia mengklaim Prabowo tak pernah menyinggung mengenai draf koalisi keumatan.

Kaban mengatakan bahwa draf baru telah diajukan kepada imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan akan disetor ke Prabowo. Juru bicara FPI Munarman mengatakan draf baru itu diterima Rizieq pada Rabu pekan lalu. Draf baru terdiri dari delapan bab dengan 10 pasal.

Baca: Tak Ada SBY di draf Koalisi Keumatan Rizieq Shihab cs Versi Baru

Advertising
Advertising

Salah satu perbedaan yang jelas antara draf baru dan lama adalah susunan nama ketua umum partai politik yang seharusnya meneken aturan rancangan itu. Dalam draf lama, semua ketua umum partai pendukung meneken kesepakatan koalisi keumatan dengan partai politik itu. Tapi draf baru hanya menyediakan ruang untuk partai koalisi keumatan tanpa Partai Demokrat.


Berita terkait

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

6 menit lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

4 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

4 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

5 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

6 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

7 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

8 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

9 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

12 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya