Insiden Bianglala Sekaten Yogya, Polisi Panggil Pengelola Wahana

Senin, 12 November 2018 14:03 WIB

Petugas memperbaiki sebuah Bianglala tersangkut di Pasar Malam Sekaten, Yogyakarta. instagram.com

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepolisian Resor Kota Yogya mengambil alih penanganan insiden kecelakaan wahana permainan bianglala atau kincir angin di Sekaten Yogyakarta pada Minggu malam, 11 November 2018. Kepolisian menjadwalkan pemanggilan terhadap seluruh pengelola wahana untuk diminta keterangan terkait insiden tersebut.

Baca: Kronologi Insiden Wahana Bianglala Terbalik di Sekaten Yogyakarta

"Hari ini (Senin 12 November) kami jadwalkan pemanggilan seluruh pengelola wahana Sekaten untuk meminta keterangan terkait insiden bianglala itu," ujar Wakil Kepala Polres Kota Yogya Ajun Komisaris Besar Ardiyan Mustakim saat ditemui Tempo di kantornya, Senin, 12 November 2018.

Kepolisian telah menurunkan tim untuk melakukan investigasi kecelakaan tersebut, meski tak ada korban. Menurut Ardiyan, polisi melakukan investigasi untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian dalam peristiwa itu.

"Sementara memang ada dugaan kelalaian, tapi sejauh mana dugaan itu yang kami akan dalami kalau sudah meminta keterangan pemilik wahana dan pemeriksaan lapangan," katanya.

Ardiyan tak mau menjawab pasal apa yang akan dikenakan kepada pengelola jika terbukti insiden itu terjadi karena ada unsur kelaian. "Yang jelas ini kan ada peristiwa kecelakaannya, ini harus kami panggil dulu sebagai bagian antisipasi, juga agar tidak ada kejadian serupa ke depan," ujarnya.

Baca: Bianglala Terbalik, Pemkot Yogya Desak Cek Ulang Seluruh Wahana

Advertising
Advertising

Selain memeriksa pengelola, polisi juga akan mengecek kondisi wahana tersebut, baik dari sisi kelengkapan, legatitas, administrasi, maupun kelayakannya. Laporan sementara, tak ada korban luka atau meninggal dalam peristiwa itu.

Pasca-insiden itu, panitia lahan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) yang berada di bawah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta langsung menghentikan operasional bianglala. "Kami instruksikan penghentian bianglala ini sampai ditemukan penyebabnya dan ada jaminan keamanan," kata Evi Wahyuni, Ketua Tim Pemanfaatan Lahan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) saat ditemui Tempo di sela peninjauan lokasi bianglala Sekaten.

Evi menjelaskan, pihak pengelola, dalam hal ini Berkah Ria masih bersikap kooperatif terhadap pihak pemerintah kota. Pihak pengelola pun sudah langsung menghentikan operasional wahana dan melepas seluruh komponennya hari itu juga pasca-kejadian.

Baca: Insiden Sekaten Yogya, Wahana Bianglala Terbalik Pengunjung Panik

Pengelola, ujar Evi, juga mengaku siap bertanggung jawab dengan segala konsekuensi akibat insiden itu. "Jika memang ada korban, pihak pengelola menyatakan siap bertanggung jawab dan siap membawa ke rumah sakit, pengelola wahana masih membuka komunikasi dengan dinas," ujarnya.

Berita terkait

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

11 jam lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

11 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

3 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

4 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

5 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

7 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

7 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya