Tim Jokowi: Prabowo Itu Utopis Kalau Sampai Indonesia Tak Impor

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Juli Hantoro

Senin, 5 November 2018 18:00 WIB

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, didampingi Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan dan pemimpin Pondok Pesantren, Muhammad Ali Nahar Assyafii, menyapa warga pada kegiatan kunjungan di Pondok Pesantren Tamirul Islam, Solo, Jawa Tengah, Selasa, 30 Oktober 2018. Kunjungan tersebut untuk bersilaturahmi dengan pengurus dan santri pondok pesantren. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Arya Sinulingga menanggapi klaim Prabowo Subianto yang mengatakan tidak akan memberlakukan impor apabila terpilih menjadi presiden pada 2019 nanti. Menurut Arya hal ini akan sulit terwujud, karena semua negara di dunia pasti memberlakukan impor.

Baca juga: Tim Prabowo Protes Orasi Bupati di Aksi Save Tampang Boyolali

“Tidak ada negara yang tidak impor untuk memenuhi kebutuhan negaranya,” kata Arya dalam jumpa pers di Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Senin 5 November 2018.

Menurut Arya setiap negara di dunia ini tidak ada yang memiliki produk andalan sendiri, pasti memiliki karakternya masing-masing. Setiap produk, kata Arya, pasti memiliki komponen lokal dan komponen dari luar negeri.

Maka tak ada yang bisa punya produk andalan. “Prabowo itu utopis, kalau sampai Indonesia tidak impor,” ujar politikus Partai Perindo ini.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan tidak bisa semua komponen produksi dipenuhi sendiri. Arya mencontohkan dalam produksi motor, pasti ada impor. Pasti ada kerjasama dengan Thailand, atau Cina. Komponen itu menurut dia nantinya akan disatukan di Indonesia.

Singapura, kata Arya, tidak bisa mengekspor kelapa sawit. Pasti perlu impor kelapa sawit dari Indonesia. “Mengurangi impor oke, tapi menghilangkan impor tidak bisa,” kata dia.

Sebelumnya, pada acara Tabligh Akbar dan Deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi (Koppasandi) di Gelanggang Olahraga Gor Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta, Ahad 4 November 2018, Prabowo Subianto mengatakan, tidak akan memberlakukan impor bila terpilih menjadi Presiden.

Baca juga: Paguyuban Batalkan Jumpa Pers soal Tampang Boyolali di Hotel

“Saya bersaksi kalau saya menerima amanat bangsa Indonesia, saya akan membuat Indonesia berdiri di kaki sendiri. Kita tak perlu impor saudara-saudara, kita harus mampu swasembada pangan. Tidak perlu kirim Rp 3 miliar lebih untuk bayar bahan bakar,” kata Calon Presiden nomor urut 02 ini.

Berita terkait

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

9 jam lalu

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

Maruarar Sirait mengklaim biasa berdiskusi membahas apapun bersama Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

10 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

11 jam lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

13 jam lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

1 hari lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

1 hari lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

1 hari lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

1 hari lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

1 hari lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya