Menilik Kehidupan Prajurit TNI di Tapal Batas

Reporter

Dewi Nurita

Sabtu, 3 November 2018 07:16 WIB

Kehidupan TNI di Tapal Batas, dari mengajar sampai membuka jalan di Sanggau, Kalimantan Barat. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Makan nasi berlauk daun singkong tumbuk, sudah menjadi hal yang biasa bagi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) di tapal batas. Hidup di tengah-tengah masyarakat yang penuh keterbatasan membuat para prajurit terbiasa menjalani berbagai peran.

Baca: Cari Korban Lion Air, TNI-Polri Cirebon Sisir Perairan Indramayu

Dari berladang untuk memenuhi kebutuhan pangan, mengajar, mengobati orang sakit, sampai membuat jalan dan jembatan untuk patroli, harus mereka lakukan. Setidaknya, hal itu yang tengah dilakukan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Batalyon Infanteri 511/Dibyatara Yodha di perbatasan wilayah Entikong, Kalimantan Barat.

Komandan Satgas Pamtas Yonif 511/DY Letnan Kolonel infanteri, Jadi mengatakan saat ini mereka tengah bertugas mengamankan daerah perbatasan tersebut. Terdapat 29 pos yang menjadi area tanggung jawabnya di sektor barat. Setiap pos memiliki tanggung jawab terhadap wilayah di sekitar pos. "Kami selalu menekankan kepada anggota untuk membantu kesulitan masyarakat, diminta ataupun tidak diminta," ujar Letkol Jadi, saat Tempo menyambangi wilayah tugasnya pada Rabu, 31 Oktober 2018.

Jadi tidak mengherankan lagi apabila di daerah perbatasan terlihat orang berbaju loreng mengajar di ruang-ruang kelas. Para prajurit tersebut biasanya mengajar pelajaran umum. Saat mengajar, mereka juga akan menyampaikan soal wawasan kebangsaan dan cinta tanah air, agar anak-anak di wilayah perbatasan memiliki rasa nasionalisme.

Lokasi titik nol pembukaan jalan ke Desa Bagan Asam, dimulai dari Dusun Mungkup Cabe, Desa Teraju sampai ke Desa Bagan Asam. Sanggau, Kalimantan Barat. TEMPO/Dewi Nurita
Komandan Pos Gun Tembawang, Letnan Dua Inf Gatot Primadasa merupakan salah satu personel TNI yang menjadi guru di Sekolah Dasar di Dusun Gun Jemak, Desa Suruh Tembawang, Entikong, Kalimantan Barat. Di desa tersebut, hanya ada satu sekolah dasar negeri dan belum ada sekolah menengah pertama, apalagi sekolah menengah atas. "Tenaga pendidik di sini sangat kurang. Hal itu membuat saya merasa terpanggil untuk membantu mengajar anak-anak di perbatasan," ujar Gatot, ketika ditemui sedang bertugas.

Baca: Kemendag Kembali Minta Bantuan TNI Atasi Barang Selundupan

Gatot menuturkan, sering terkendala cuaca buruk saat akan berangkat dari pos TNI yang berlokasi di seberang sungai ke Dusun Gun Jemak. Waktu yang dibutuhkan untuk menuju dusun itu sekitar 20 menit. "Kalau hujan, air sungai ini naik, kami tidak bisa ke mana-mana. Jalan juga tak bisa dilalui," ujar dia.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Akses jalan di Desa Suruh Tembawang memang sangat tidak memadai. Hanya ada badan jalan bertanah merah bercampur kerikil. Jalan sangat terjal dan licin, jika hujan mengguyur wilayah itu. Kata Gatot, jika hujan turun, apabila tidak berhati-hati berjalan, bisa masuk jurang yang ada di samping jalan.

Selain kesulitan akses jalan dan logistik, pasukan Satgas Pamtas ini juga kesulitan mendapatkan informasi, karena tidak ada sinyal internet. Mereka hanya bisa berkomunikasi dengan keluarga nun jauh di sana via telepon atau pesan singkat.

Patok perbatasan RI-Malaysia di Desa Gun Tembawang. TEMPO/Dewi Nurita

Untuk menelepon, mereka membuat sebuah kayu yang bisa menjadi penyangga telepon genggam. Kayu tersebut diletakkan di sebuah tempat, yang bisa menangkap sinyal. Telepon pun harus didengar dengan speaker dan dijaga posisinya tidak bergerak agar sinyal tidak putus-putus. "Kami harus bicara keras-keras. Kalau telepon diangkat dari kayu itu, sinyal hilang," ujar Gatot bercerita.

Baca: TNI Dirikan Tenda Huntara untuk Korban Likuifaksi Gempa Palu

Adapun tugas pokok personel Pamtas ini adalah menjaga patok perbatasan dengan melakukan operasi patroli patok. Ada 87 patok yang menjadi batas wilayah RI-Malaysia, yang harus dijaga agar tidak ada pergeseran. Satgas juga bertugas mengawasi keluar-masuk barang ilegal dari dan menuju desa yang berbatasan langsung dengan wilayah Serawak, Malaysia itu.

Selama kurang lebih enam bulan bertugas di wilayah tersebut, Gatot dan anggotanya mengaku belum pernah menemukan barang ilegal masuk melalui Desa Suruh Tembawang. Desa itu hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki melalui Kampung Sepit, Serawak Malaysia.

Berita terkait

Dadan Hindayana Ungkap Alasan Struktur Badan Gizi Nasional Didominasi Purnawirawan TNI

2 hari lalu

Dadan Hindayana Ungkap Alasan Struktur Badan Gizi Nasional Didominasi Purnawirawan TNI

Setidaknya ada lima dari delapan jabatan di struktur pelaksana atau pejabat eselon 1 di Badan Gizi Nasional yang dihuni oleh pensiunan TNI.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Sulaiman Ajak Prajurit TNI Tanam Cabai hingga Ternak Lele di Pekarangan Rumah

2 hari lalu

Mentan Amran Sulaiman Ajak Prajurit TNI Tanam Cabai hingga Ternak Lele di Pekarangan Rumah

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak prajurit TNI turut terlibat program pekarangan pangan lestari. Tanam cabai, pelihara ayan, hingga ternak lele

Baca Selengkapnya

TMMD ke-122 Berhasil Bangun Jalan Tembus Antar Desa di Kabupaten Kediri

2 hari lalu

TMMD ke-122 Berhasil Bangun Jalan Tembus Antar Desa di Kabupaten Kediri

TMMD ke-122 merupakan program yang melibatkan sinergi antara pemerintah daerah, TNI, Polri, serta masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhan Sjafrie Gelar Rapat di Mabes TNI, Ini yang Dibahas

3 hari lalu

Menhan Sjafrie Gelar Rapat di Mabes TNI, Ini yang Dibahas

Menteri Pertahanan (Menhan) Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin menekankan pentingnya jiwa korsa kepada jajaran pejabat TNI.

Baca Selengkapnya

Alasan Ketua Komnas HAM Sebut Tugas TNI Tak Bertentangan dengan Pemajuan HAM

4 hari lalu

Alasan Ketua Komnas HAM Sebut Tugas TNI Tak Bertentangan dengan Pemajuan HAM

Ini untuk pertama kalinya Komnas HAM dan TNI memiliki nota kesepahaman.

Baca Selengkapnya

TNI dan Komnas HAM Teken MoU soal Kerja Sama Pemajuan dan Perlindungan HAM

5 hari lalu

TNI dan Komnas HAM Teken MoU soal Kerja Sama Pemajuan dan Perlindungan HAM

TNI menandatangani nota kesepahaman dengan Komnas HAM perihal pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia

Baca Selengkapnya

Para Menteri Prabowo Bangga Kenakan Seragam Komponen Cadangan, Apa Itu Komcad dan Tugasnya?

5 hari lalu

Para Menteri Prabowo Bangga Kenakan Seragam Komponen Cadangan, Apa Itu Komcad dan Tugasnya?

Para menteri dan wamen Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran mengenakan seragam Komponen Cadangan (Komcad) saat mengikuti pembekalan di Akademi Militer.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Ada 6 Peraih Adhi Makayasa di Kabinet Merah Putih

7 hari lalu

Prabowo Ungkap Ada 6 Peraih Adhi Makayasa di Kabinet Merah Putih

Presiden Prabowo merasa beruntung atas peran para lulusan terbaik akademi militer dari matra TNI dan Polri yang memperkuat Kabinet Merah Putih.

Baca Selengkapnya

Analis: Penetapan Kolonel Anton Pallaguna sebagai Ajudan Prabowo Sudah Tepat

8 hari lalu

Analis: Penetapan Kolonel Anton Pallaguna sebagai Ajudan Prabowo Sudah Tepat

Simon mengatakan, penetapan Kolonel Anton Pallaguna sebagai ajudan Prabowo sudah tepat. Anton disebut memiliki pengalaman cemerlang.

Baca Selengkapnya

TNI AL Bakal Latihan Bersama Tentara Rusia di Surabaya Awal November

8 hari lalu

TNI AL Bakal Latihan Bersama Tentara Rusia di Surabaya Awal November

Kepala Staf TNI AL Laksamana Muhammad Ali mengatakan bahwa latma ini akan menjadi latihan perdana kolaborasi antara TNI AL dan Russian Navy.

Baca Selengkapnya