Meski Satu Black Box Lion Air Ditemukan, TNI AL Tetap Siaga Penuh

Jumat, 2 November 2018 03:12 WIB

Penyelidik dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat memeriksa puing-puing pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 1 November 2018. Pemeriksaan tersebut dilakukan guna mengidentifikasi puing pesawat Lion Air JT 610. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono mengatakan pasukannya tetap bersiaga untuk mendukung pencarian badan pesawat, korban, hingga kotak hitam alias black box Lion Air JT 610. Meskipun, mereka telah menemukan dan mengangkat salah satu bagian black box.

Baca: KNKT: Black Box Lion Air JT 610 Terbelah Akibat Benturan Keras

"Baik KRI, maupun para penyelam dari Pasukan Intai Amfibi, Komando Pasukan Katak, serta Dinas Penyelamatan Bawah Air masih tetap bersiaga dengan kapal sea rider dan sekoci yang ada," kata Yudo di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis, 1 November 2018.

Walau salah satu kotak hitam sudah ditemukan, Yudo mengatakan lokasi tepat dari badan pesawat Lion Air JT 610 masih belum ditemukan. Ia mengatakan pasukannya bersama Basarnas masih terus mencari keberadaan pesawat keluaran Boeing itu. "Masih dicari, kalau sudah ketemu akan kami sampaikan," kata Yudo. "Di bawah kendali Basarnas kami melaksanakan tugas ini selama 24 jam."

Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 itu hilang kontak dan jatuh ke perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin, 29 Oktober 2018. Sejak pesawat itu dinyatakan jatuh, pasukan gabungan di bawah komando Basarnas langsung melakukan pencarian.

Advertising
Advertising

Selain badan kapal, Yudo mengatakan pasukannya terus berupaya menemukan satu kotak hitam lagi. Ia menyebut keberadaan kotak hitam lainnya kemungkinan tidak di area yang sama dengan penemuan kotak hitam pertama, sehingga pasukan akan berpindah lokasi. Untuk menemukan lokasi itu, mereka masih akan menggunakan bantuan remotely operated underwater vehicle alias ROV.

Salah seorang penyelam TNI Angkatan Laut Sersan Satu Marinir Hendra Syahputra mengatakan belum melihat tanda-tanda keberadaan badan pesawat kala ia menyelam mencari kotak hitam. "hanya ada puing-puing saja, terpisahnya lumayan jauh," kata dia. Puing yang ia temukan itu berukuran panjang sekitar setengah meter.

Sebelumnya, berbekal alat pendeteksi black box yang dipinjamkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Hendra dan rekannya, Kopral Dua Nur Ali, menyelam ke kedalaman 35 meter di bawah permukaan laut guna mencari keberadaan kotak hitam. Hendra menemukannya saat menyelam di kedalaman 35 meter, dengan koordinat S 05 48 48.051 - E 107 07 37.622 dan koordinat S 05 48 46.545 - E 107 07 38.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan ada dua macam black box yang terdapat pada pesawat. Pertama yaitu perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR). Kedua adalah perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR).

Simak: RS Polri: Tak Ada Luka Bakar pada Jasad Korban Lion Air JT 610

Saat ini, Tim baru menemukan black box Lion Air JT 610 yang merekam data penerbangan atau FDR. "Black box tersebut langsung dibawa ke Tanjung Priok dan dilakukan suatu evaluasi," kata Budi Karya

Berita terkait

Sidang Dugaan Penipuan Keluarga Korban Kecelakaan Lion Air 2018 Disidangkan di AS

11 Januari 2024

Sidang Dugaan Penipuan Keluarga Korban Kecelakaan Lion Air 2018 Disidangkan di AS

Sidang kasus dugaan penipuan terhadap keluarga korban jatuhnya Lion Air JT 610 tahun 2018 dengan terdakwa pengacara Girardi disidangkan Mei ini di LA.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua Dewan Pembina ACT Novariyadi Dituntut 4 Tahun Penjara

31 Januari 2023

Eks Ketua Dewan Pembina ACT Novariyadi Dituntut 4 Tahun Penjara

Eks Ketua Dewan Pembina ACT Novariyadi Imam Akbari dituntut 4 tahun penjara dalam kasus penyelewengan dana Boeing.

Baca Selengkapnya

Eks Petinggi ACT Hariyana Hermain Divonis 3 Tahun Penjara

24 Januari 2023

Eks Petinggi ACT Hariyana Hermain Divonis 3 Tahun Penjara

Eks Senior Vice President Yayasan Aksi Cepat Tanggap atau ACT Hariyana Hermain divonis 3 tahun penjara. Hakim memutus Hariyana bersalah.

Baca Selengkapnya

Klaim Tidak Bersalah, Eks Presiden ACT Ahyudin Minta Dibebaskan

4 Januari 2023

Klaim Tidak Bersalah, Eks Presiden ACT Ahyudin Minta Dibebaskan

Ahyudin dan sejumlah eks pengurus Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) diduga menyelewengkan dana umat dan menggunakannya untuk kepentingan pribadi

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Kasus ACT Dilaksanakan Pekan Depan

25 Oktober 2022

Sidang Perdana Kasus ACT Dilaksanakan Pekan Depan

Empat tersangka kasus ACT akan mulai menjalani sidang di PN Jakarta Selatan pekan depan.

Baca Selengkapnya

Hakim AS: Penumpang Lion Air JT 610 yang Jatuh 2018 sebagai Korban Kejahatan

22 Oktober 2022

Hakim AS: Penumpang Lion Air JT 610 yang Jatuh 2018 sebagai Korban Kejahatan

Hakim AS memutuskan, penumpang yang tewas dalam dua kecelakaan Boeing 737 MAX, Lion Air JT 610 dan sebuah maskapai Ethiopia sebagai korban kejahatan

Baca Selengkapnya

ACT Selewengkan Rp68 Miliar Dana Bantuan Boeing untuk Korban Lion Air JT610, Ini Rinciannya

4 Agustus 2022

ACT Selewengkan Rp68 Miliar Dana Bantuan Boeing untuk Korban Lion Air JT610, Ini Rinciannya

Perjanjian dengan Koperasi Syariah 212 itu adalah upaya ACT untuk mengalihkan dana sumbangan dari Boeing di luar peruntukkannya.

Baca Selengkapnya

ACT Kelola Rp 1,7 Triliun Dana Masyarakat, PPATK: Lebih dari 50 Persen Mengalir ke Yayasan Pribadi

4 Agustus 2022

ACT Kelola Rp 1,7 Triliun Dana Masyarakat, PPATK: Lebih dari 50 Persen Mengalir ke Yayasan Pribadi

PPATK menyatakan lebih dari 50 persen dana yang dikelola ACT diselewengkan. Mengalir ke yayasan pribadi milik para petingginya.

Baca Selengkapnya

PPATK Temukan 176 Yayasan Filantropi Mirip ACT yang Selewengkan Uang Sumbangan

4 Agustus 2022

PPATK Temukan 176 Yayasan Filantropi Mirip ACT yang Selewengkan Uang Sumbangan

PPATK menduga 176 yayasan filantropi melakukan penyelewengan dana seperti ACT.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden ACT: Saya Siap Berkorban atau Dikorbankan

12 Juli 2022

Eks Presiden ACT: Saya Siap Berkorban atau Dikorbankan

Mantan presiden ACT, Ahyudin, diperiksa Bareskrim Polri sebagai saksi dalam kasus dugaan penyelewengan dana

Baca Selengkapnya