Polri: Bendera yang Dibakar di Garut Dianggap Bendera HTI

Reporter

Andita Rahma

Selasa, 23 Oktober 2018 13:37 WIB

Anggota Banser Garut membakar bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid. instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Polri menyatakan bahwa bendera yang diduga dibakar oleh anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama atau Banser NU di Garut, Jawa Barat adalah bendera HTI atau Hizbut Tahrir Indonesia. Hal itu diutarakan oleh Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto seusai mendapatkan keterangan dari hasil pemeriksaan terhadap tiga orang saksi.

"Keterangan sementara dari tiga orang yang diamankan Polres Garut, mereka membakar bendera HTI yang telah dinyatakan terlarang oleh undang-undang," kata Setyo di Gedung MUI Pusat, Jakarta Pusat, pada Selasa, 23 Oktober 2018.

Baca: GP Ansor: Jika Banser Terbukti Bakar Bendera Tauhid Bisa Dihukum

Setyo mengatakan penyidik masih terus menggali keterangan dari tiga orang itu. Ia meminta masyarakat agar sabar dan memberikan waktu pada polisi untuk menyelidiki dan menjamin Polri bertindak profesional. Polisi juga akan mendengar masukan konstruktif dari berbagai pihak untuk menjaga kondusifitas terkait insiden ini.

Pembakaran bendera itu terjadi saat perayaan Hari Santri Nasional di Lapang Alun-alun Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Video yang beredar dengan durasi 02.05 menit memperlihatkan ada seorang anggota berbaju banser yang membawa bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid. Belasan orang berbaju Banser lainnya bersama-sama menyulut bendera itu dengan api. Sebagian dari mereka berseragan loreng khas Banser lengkap dengan baret hitam.

Baca:Tanggapan MUI Soal Video Pembakaran Bendera Tauhid

Advertising
Advertising

Video itu juga memperlihatkan pembakaran ikat kepala berwarna hitam bertuliskan aksara arab itu. Agar kedua benda lebih cepat terbakar, mereka menggunakan koran yang juga telah disulut. Salah satu dari mereka yang mengibarkan bendera Merah Putih berukuran besar.

Saat api mulai besar dan melalap setengah bendera, sejumlah anggota Banser semakin bersemangat menyanyikan lagu NU. Beberapa di antara orang berseragam Banser NU itu menyanyi sambil mengepal-ngepalkan tangan seirama lagu.

Simak: Yaqut: Ansor dan Banser Tak Terlibat Penolakan ...

Polri mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi peristiwa ini. "Apalagi jika belum jelas informasinya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko. Polres Garut dan Polda Jawa Barat telah bersinergi dengan para tokoh ulama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

17 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya