Pantau Sekolah Darurat di Sulteng, KPAI Sebut KBM Belum Normal

Reporter

Antara

Senin, 22 Oktober 2018 15:45 WIB

Pelajar berjalan menuju tenda darurat untuk mengikuti kegiatan belajar di halaman SMP Negeri 1 Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 10 Oktober 2018. Sebagian siswa tampak tidak mengenakan seragam sekolah lantaran pakaian mereka tertimbun reruntuhan rumah akibatan guncangan gempa. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI akan melakukan pengawasan sekolah-sekolah darurat untuk memastikan pemenuhan hak pendidikan anak-anak terdampak gempa dan tsunami Palu terpenuhi.

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan Tim Pengawasan turun pada 20-22 Oktober 2018 ke sekolah-sekolah dan dua lokasi pengungsian yang memiliki tenda sekolah darurat. "Untuk kepentingan psiko-sosial terhadap anak-anak pengungsi," kata dia dalam keterangannya Senin, 22 Oktober 2018.

Baca: Gempa Palu, Kemendikbud Bangun 333 Sekolah Darurat

KPAI mengunjungi posko pendidikan yang terletak di halaman LPMP Sulawesi Tengah pada Sabtu, 20 Oktober lalu. Setiba di posko pendidikan, KPAI langsung menghadiri rapat koordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah, Kadisdik kota Palu, Kadisdik Kabupaten Donggala, Kadisdik Kabupaten Sigi, KPPPA KERLIP, dan Unicef.

Agenda rapat koordinasi membahas tentang distribusi 246 tenda kelas darurat dan 80 persen tenda sudah berdiri dengan bantuan relawan. Pihak sekolah juga sempat dilatih mendirikan tenda kelas darurat di posko pendidikan.

Advertising
Advertising

Pelatihan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan pihak sekolah nantinya dapat memasang dan membongkar tenda sesuai situasi dan kondisi, mengingat kebutuhan tenda kelas darurat sekolah di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencapai 1.560 tenda. "Sementara yang tersedia hingga 22 Oktober baru 246 tenda," kata Retno.

Baca: Gempa Palu, 2.736 Bangunan Sekolah Rusak

Sedangkan sekolah-sekolah di bawah kewenangan Kementerian Agama, mulai dari tingkat RA, MI, MTs dan MA yang terdampak bencana gempa dan tsunami mencapai 326 sekolah dengan kerusakan sekolah mencapai 446 kelas.

Dari pemantauan KPAI, kata Retno, hingga Ahad, 21 Oktober lalu masih kekurangan tenda sebanyak 308 tenda kelas darurat. "Namun tenda-tenda yang sudah komitmen diperoleh oleh madrasah-madrasah terdampak tersebut hingga hari pengawasan belum satupun diterima madrasah," kata dia.

Menurut Retno, baru ada lima tenda kelas darurat yang diperoleh madrasah. "Itu pun merupakan bagian jatah sumbangan tenda yang diterima Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ujarnya.

Selain itu, KPAI memperoleh informasi bahwa pembelajaran di sekolah dan madrasah di Palu, Donggala, dan Parimo belum berjalan normal karena masih banyak siswa yang belum masuk sekolah. Misalnya SMKN 1 Sigi yang mengalami kerusakan mencapai 95 persen, jumlah siswa yang sudah masuk sekolah baru 161 dari total 860 siswa.

Menurut Retno, sampai hari ini sekolah belum bisa mendata siswa yang selamat atau tidak. Seperti salah satu SLB Negeri di Palu yang memiliki 100 siswa berkebutuhan khusus. Sampai Ahad kemarin, sekolah baru bisa memastikan lima siswanya selamat.

Baca: Suasana Hari Pertama Kali Sekolah Korban Gempa dan Tsunami Palu

Berita terkait

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

3 jam lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

1 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

2 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

4 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

4 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

9 hari lalu

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.

Baca Selengkapnya

Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

14 hari lalu

Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

20 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

28 hari lalu

Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

Kementerian Pendidikan Finlandia terkejut dengan peristiwa penembakan massal di sebuah sekolah di Vantaa, Finlandia

Baca Selengkapnya

Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

36 hari lalu

Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

Terima lebih dari 31 ribu pendaftar, Unpad jadi PTN kelima terbanyak yang dituju peserta SNBP 2024

Baca Selengkapnya