Kemenkeu Tolak Anggarkan Dana Saksi, PKS: Bisa Dibahas Asalkan...

Jumat, 19 Oktober 2018 15:00 WIB

Mardani Ali Sera. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mengatakan usulan dana saksi Pemilihan Umum 2019 dibebankan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 bisa segera dibahas seumpama semua pihak sepakat.

Baca: Ongkos Politik Mahal, PKB Setuju Dana Saksi Dibiayai APBN

Mardani mengatakan, usulan itu mungkin saja gol kendati tenggat pengesahan Rancangan APBN 2019 sudah semakin mepet. Menurut Mardani, APBN 2019 harus diketok pada 28 Oktober mendatang.

"Jika kita punya political will prosesnya bisa dimulai. Pekan depan terakhir, mungkin saja kalau semua sepakat bersama," kata Mardani kepada Tempo, Jumat, 19 Oktober 2018.

Usulan dana saksi dibebankan ke APBN 2019 muncul dari Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat. Ketua Komisi Pemerintahan Zainuddin Amali mengatakan, usulan itu muncul untuk memberikan kesetaraan dan keadilan bagi partai politik. Sebab, kata dia, tak semua partai politik mampu membiayai saksi.

Baca: Golkar Setuju Dana Saksi Dibiayai APBN dan Dikelola Bawaslu

Namun, Kementerian Keuangan menyatakan tak akan menganggarkan dana saksi ke dalam APBN 2019. Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani mengatakan, Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 hanya mengatur pelatihan saksi. Adapun dana pelatihan saksi dikelola oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum.

Advertising
Advertising

Mardani mengakui dana saksi memberatkan partai dan calon anggota legislatif. Kendati begitu, kata dia, PKS tak ingin ada pengeluaran negara untuk dana saksi yang tak berdasarkan kajian matang. Dia menambahkan, penganggaran dana saksi dari APBN juga harus dipastikan berorientasi pada peningkatan kualitas demokrasi Indonesia.

"Sebelum itu terjadi dana saksi sebaiknya tidak dianggarkan dahulu," ujar Wakil Ketua Komisi Pemerintahan ini.

Baca: NasDem Tolak Usulan Dana Saksi Pemilu 2019 Dibebankan ke Negara

Direktur Pencapresan PKS Suhud Alynuddin mengatakan partainya pada dasarnya mendukung usulan dana saksi dari APBN ini. Alasannya, Suhud membeberkan, kebijakan tersebut akan membuat partai tak bergantung pada pemilik modal. Alasan berikutnya, Suhud menilai kompetisi bisa berjalan lebih fair antara partai-partai yang memiliki sumber dana besar dan partai-partai kecil.

Selain itu, penanggungan dana saksi juga dianggap bisa mencegah korupsi para calon anggota legislatif yang kelak terpilih. "Jika partai membebankan pada para calon, maka besar kemungkinan adanya upaya pengembalian biaya kampanye dengan jalan korupsi," kata Suhud ketika dihubungi, Jumat, 19 Oktober 2018.

Berita terkait

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

1 jam lalu

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

8 jam lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

12 jam lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

1 hari lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

2 hari lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

2 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

3 hari lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

3 hari lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya