Penembakan di DPR, Pendeta Roring: Kalau Saya Tinggi, Pasti Kena

Selasa, 16 Oktober 2018 06:02 WIB

Pendeta Heski Roring menceritakan kejadian penembakan di ruangan politikus Partai Gerindra Wenny Warouw di lantai 16 gedung Nusantara I Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta pada Senin, 15 Oktober 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra pendeta Heski Roring mengatakan dirinya tengah duduk sangat dekat dengan kaca yang tertembus peluru yang diduga nyasar di ruangan anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Wenny Warouw. “Dekat sekali, sekitar setengah meter, lah, antara saya duduk dengan kaca,” kata Roring di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin malam, 15 Oktober 2018 menceritakan penembakan di DPR itu.

Baca: Penembakan di DPR, Begini Kronologi Kejadian Menurut Saksi

Sebelumnya, dua buah peluru yang diduga nyasar menembus ruangan dua anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Wenny Warouw di lantai 16 dan Anggota Komisi III dari Partai Golkar Bambang Heri Purnomo di lantai 13. Kedua ruangan itu berada di gedung Nusantara I DPR RI.

Saat itu, Roring sedang berada di ruangan Wenny bersama seorang tamu lainnya yang merupkan keponakan Wenny, Ajun Komisaris Besar Ronald Rumondor. Mereka bertiga tengah bercakap-cakap saat peluru tiba-tiba menembus kaca ruangan tersebut sekitar pukul 14.35 WIB. “Peluru itu melintas dekat sekali dengan kepala saya. Mungkin kalau saya tinggi, itu pasti kena kepala saya,” kata Roring.

Sontak Roring berteriak meminta Wenny dan Ronald tiarap. Masih dalam posisi yang sama, mereka pun merayap keluar ruangan untuk memanggil petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR RI. “Setelah itu, sekitar 20 menit kemudian kami baru dapat info kalau di ruangan Pak Bambang juga ditembus peluru,” kata dia.

Advertising
Advertising

Berbeda dengan Wenny, Bambang Heri tidak berada di ruangannya saat peristiwa itu terjadi. Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan peluru hampir mengenai seorang staf tenaga ahli Bambang Heri. Peluru itu melewati bagian belakang kepala dan mengenai kerudung yang dikenakan oleh staf tersebut.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan peluru itu diduga berasal dari penembak yang tengah berlatih di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta Pusat.

Setyo mengatakan, saat ini kepolisian sudah mengantongi identitas penembak tersebut. Kata dia, penembak berinisial I itu merupakan anggota Perbakin Tangerang Selatan.

Simak juga: Penembakan di DPR, Polisi: Diduga Peluru Nyasar

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan terduga penembakan di DPR itu sudah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. Nico mengatakan kepolisian sudah menyita senjata yang digunakan penembak.

Berita terkait

Ragam Tanggapan terhadap Wacana DPR akan Bahas Lagi Revisi UU TNI

6 jam lalu

Ragam Tanggapan terhadap Wacana DPR akan Bahas Lagi Revisi UU TNI

Rencana revisi UU TNI dinilai mencerminkan keinginan mengembalikan masa kejayaan TNI di era Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI

7 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan meminta DPR membatalkan pembahasan revisi UU TNI. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPR Bantah Revisi UU MK Dilakukan Diam-diam: Sudah Sejak Januari 2023

8 jam lalu

Wakil Ketua DPR Bantah Revisi UU MK Dilakukan Diam-diam: Sudah Sejak Januari 2023

Sufmi Dasco Ahmad, membantah pembahasan revisi UU MK dilakukan diam-diam di DPR.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Perpanjangan Usia Pensiun Polisi dalam Revisi UU Polri

10 jam lalu

Beda Sikap Soal Perpanjangan Usia Pensiun Polisi dalam Revisi UU Polri

Efektivitas kerja personel di usia lanjut perlu dipertimbangkan jika DPR membahas revisi UU Polri.

Baca Selengkapnya

Reformasi 1998: Amien Rais Terima Telepon dari Mabes TNI Sebelum Batalkan Aksi Mahasiswa di Monas Desak Soeharto Mundur

10 jam lalu

Reformasi 1998: Amien Rais Terima Telepon dari Mabes TNI Sebelum Batalkan Aksi Mahasiswa di Monas Desak Soeharto Mundur

Kisah awal reformasi pada 20 Mei 1998, tiba-tiba Amien Rais membatalkan aksi desak Soeharto mundur di Monas. Apa alasannya membatalkan kegiatan ini?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Serahkan Pokok Kebijakan APBN Transisi kepada DPR

13 jam lalu

Sri Mulyani Serahkan Pokok Kebijakan APBN Transisi kepada DPR

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyerahkan pokok kebijakan APBN 2025 kepada DPR dalam rapat paripurna hari ini.

Baca Selengkapnya

Alasan DPR Bakal Ubah Usia Pensiun Polri, Dasco: Supaya Sama Antar Penegak Hukum

14 jam lalu

Alasan DPR Bakal Ubah Usia Pensiun Polri, Dasco: Supaya Sama Antar Penegak Hukum

Dasco menyebut, revisi UU TNI dan UU Polri dilakukan agar aturan usia antar penegak hukum, sama.

Baca Selengkapnya

Bahas UKT Mahal, Panja Komisi X DPR Bakal Undang Sejumlah Pihak Ini

17 jam lalu

Bahas UKT Mahal, Panja Komisi X DPR Bakal Undang Sejumlah Pihak Ini

Selasa besok, 21 Mei 2024, Panja Komisi X DPR bakal menggelar Raker dengan sejumlah pihak untuk membahas UKT mahal. Siapa saja yang diundang?

Baca Selengkapnya

Alasan Politikus Golkar Ajak Masyarakat di Sekitar IKN Tak Jual Lahan

18 jam lalu

Alasan Politikus Golkar Ajak Masyarakat di Sekitar IKN Tak Jual Lahan

Balikpapan, Samarinda, dan IKN akan menjadi kota segitiga yang memiliki posisi strategis sebagai pusat pertumbuhan di segala bidang.

Baca Selengkapnya

DPR Panggil Nadiem Besok Bahas Kenaikan UKT di Berbagai Kampus

19 jam lalu

DPR Panggil Nadiem Besok Bahas Kenaikan UKT di Berbagai Kampus

Komisi X DPR bakal menggelar rapat kerja alias raker dengan Kemendikbudristek besok, Selasa, 21 Mei 2024.

Baca Selengkapnya