Datang ke Asrama Papua, 4 Aktivis Makassar Ini Ditangkap

Senin, 15 Oktober 2018 16:38 WIB

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Empat aktivis pro demokrasi di Makassar mengalami kekerasan yang diduga dilakukan aparat kepolisian setempat. Kekerasan itu terjadi saat mereka menghadiri acara Panggung Pembebasan bertema, Papua Darurat Kemanusiaan di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Lanto Daeng Pasewang Makassar, Sabtu malam 13 Oktober lalu.

Baca juga: Polri-TNI Tangkap 8 Orang Beserta Ratusan Amunisi di Papua

Seorang aktivis bernama Amri mengaku dirinya bahkan ditodong senjata ketika keluar dari asrama itu. “Sekitar 10 meter dari acara saya diikuti 10 orang, lalu saya ditangkap dan ditodong senjata pada bagian leher,” kata Amri kepada Tempo, Senin 15 Oktober 2018.

Kemudian ia dibawa dan dimasukkan ke dalam mobil patroli. Di mobil itu, sudah ada dua temannya yakni Fahri dan Wildan. Setelah tiga orang yang diundang dimasukkan ke dalam mobil patroli, seorang aktivis lainnya bernama Faris dinaikkan ke mobil patroli. “Jadi ada empat orang, cuma saya yang ditangkap duluan,” kata Amri. Bahkan, kata dia, Faris sempat muntah lantaran dipukuli pada bagian perutnya.

Setelah itu, kata Amri, mereka dipindahkan ke mobil Jatanras Polrestabes Makassar. Keempatnya duduk di belakang yang ditempati barang dan ditanya-tanya soal kedatangannya dalam acara tersebut.

Advertising
Advertising

“Sekitar dua jam setengah saya ditanya-tanya, mereka juga tak perkenalkan nama. Saya ditanya nama dan alamat dan kenapa bisa datang di acara itu,” ujar Amri. Ia pun menimpali karena dapat undangan.

Lalu keempatnya pun dilepaskan dan mereka langsung melaporkan kasus tersebut ke Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat Makassar, Ahad dinihari 14 Oktober.

Abdul Azis Dumpa, anggota LBH Makassar mengatakan pihaknya akan melaporkan kasus itu ke Kompolnas dan Komnas HAM. Pasalnya aparat kepolisian telah berlebihan dalam melakukan tindakan, padahal acara itu berlangsung damai. “Rabu 17 Oktober kita laporkan kasus ini,” katanya.

Tak hanya itu selaku kuasa hukum mereka juga akan melaporkan dugaan tindak pidana dan disiplin di Reskrim Polda Sulsel dan Propam Polda Sulsel. Pasalnya tindakannya sudah berlebihan, tak ada kericuhan yang dilakukan. “Justru polisi yang membuat kericuhan, peserta tak ada melakukan pelanggaran," kata dia.

Baca juga: Polri dan TNI Geledah Kantor Sekretariat KNPB Timika

Hingga kini Kepolisian Resor Kota Besar Makassar masih enggan memberikan tanggapan soal kasus tersebut. Tempo mencoba menghubungi Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Dicky Sondani. Ia membantah jika dikatakan polisi melakukan kekerasan terhadap aktivis dan tiga mahasiswa. Menurutnya empat orang yang bukan warga Papua itu berkali-kali berteriak hidup rakyat Papua, hidup Papua merdeka.

Sehingga polisi ingin masuk ke dalam asrama, empat orang itu hendak melarikan diri, jadi langsung diamankan dan dimasukkan ke dalam mobil. Keempat itu yakni Wildan Zauqi, Amriadi, Alfarizi, dan Fahri Fajar.

Dalam tas mereka juga ditemukan stiker bertuliskan free west Papua. “Setelah itu kita serahkan ke anggota Jatanras Reskrim Polrestabes Makassar untuk diinterogasi,” kata Dicky.

Ia mengatakan bahwa dari analisa ternyata kegiatan ini terlaksana tanpa adanya pemberitahuan ke polisi. Sehingga polisi berkomunikasi dengan ketua panitia agar kegiatan itu tidak menyimpang dari prosedur hukum yang dapat meresahkan masyarakat sekitar. “Orang yang kita amankan di luar asrama Papua, dengan cara baik-baik tanpa terjadi kekerasan,” tuturnya.

Berita terkait

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

6 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

23 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

2 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

3 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

3 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

3 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

3 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya