Dari Farhat Abbas hingga Novel PA 212 Soal Tiket Surga di Pilpres

Reporter

Taufiq Siddiq

Editor

Amirullah

Sabtu, 13 Oktober 2018 12:49 WIB

Novel Bamukmin bersama sejumlah pengacara dari Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) memenuhi panggilan Polres Jakarta Selatan terkait kasus Fitsa Hats, Kamis, 2 Maret 2017. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Persaudaraan Alumni atau PA 212, Novel Bamukmin, mengatakan cinta kepada Prabowo dan Sandiaga Uno bisa masuk surga.

Baca: Novel Bamukmin PA 212 Sebut Cinta Prabowo Insya Allah Masuk Surga

"Mau masuk surga? Cinta sama Allah? Cinta sama Rasulullah? Cinta sama Prabowo? Cinta sama Sandiaga Uno? Betul? Insya Allah masuk surga," ujarnya di depan relawan Perempuan Prabowo di Jakarta Pusat, Jumat, 12 Oktober 2018.

Sebelumnya, pernyataan masuk surga dengan menentukan pilihan presiden juga pernah dilontarkan kandidat juru kampanye pasangan calon presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Farhat Abbas.

Farhat Abbas menyampaikan pernyataan kontroversial yang dia sebut sebagai pantun melalui akun Instagram-nya. Farhat pun menulis bahwa yang tidak memilih Jokowi akan masuk neraka.

Advertising
Advertising

"Yang pilih Pak Jokowi masuk surga. Yang enggak pilih Pak Jokowi, yang menghina, fitnah dan nyinyirin Pak Jokowi, bakal masuk neraka!" demikian ditulis Farhat di akun Instagram @farhatabbastv226 pada 10 September 2018.

Pernyataan kontroversial Farhat Abbas di akun Instagram-nya. Instagram.com/farhatabbastv226

Pernyataan Farhat Abbas itu pun menuai kontroversi. Dua hari berselang, Farhat menyampaikan permintaan maaf setelah ditegur Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Kadir Karding.

Baca: Perempuan Prabowo Akan Ajak Emak-emak di Daerah Pilih Capres 02

Dalam unggahan permintaan maaf itu, Farhat menulis, "Sehubungan dengan beredarnya pantun saya 'Pilih Jokowi masuk surga, pilih mereka masuk neraka', saya ditegur Sekjen PKB Abdul Kadir Karding Yth agar tidak menggunakan kalimat yang mem-bully calon presiden."

Kemarin, Novel pun menyinggung pernyataan Farhat tersebut. Menurut dia, pernyataan Farhat itu berbahaya. "Mau masuk surga dukung satu, masuk neraka dukung yang itu. Itu bahaya," ucap Novel.

Menurut Novel, orang yang bersama pemimpin yang tidak menista agama, pemimpin yang tidak mengkriminalisasi ulama, maka orang tersebut sudah berada di jalan yang tepat untuk bisa masuk surga.

"Karena kami bukan pendukung penista agama. Karena kami berkumpul bukan dengan penista agama. Kami berkumpul juga bukan orang-orang yang mendukung kriminalisasi ulama," tuturnya.

Novel kembali melemparkan pertanyaan kepada Perempuan Prabowo. "Masak, yang masuk surga dengan penista agama, masuk surga enggak itu? Masuk neraka," katanya.

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

13 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

14 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

14 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Farhat Abbas Laporkan Gilbert Lumoindong soal Dugaan Penistaan Agama

16 hari lalu

Farhat Abbas Laporkan Gilbert Lumoindong soal Dugaan Penistaan Agama

Khotbah Gilbert Lumoindong yang membandingkan zakat di Islam dan Kristen dilaporkan ke polisi atas tuduhan penistaan agama

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

48 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

5 Caleg Artis dengan Perolehan Suara Terendah

59 hari lalu

5 Caleg Artis dengan Perolehan Suara Terendah

Sejumlah caleg artis diprediksi gagal ke Senayan karena perolehan suara yang minim

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.

Baca Selengkapnya