Mendikbud akan Kirim Relawan Mengajar Anak di Lokasi Bencana

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Amirullah

Rabu, 10 Oktober 2018 20:16 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memakai baju adat Riau saat menghadiri upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Gedung Pancasila, Jakarta, Jumat, 1 Juni 2018. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud, Muhadjir Effendy, berencana mengirim relawan untuk mengajar anak-anak korban bencana di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Pemerintah akan mendata kebutuhan guru di lokasi selama dua pekan sebelum mengirim relawan.

Baca: Petunjuk Mendikbud Buat Guru Honorer yang Ingin Lolos Tes CPNS

Muhadjir mengatakan, pihaknya akan bekerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki fakultas keguruan. "Bukan guru yang akan dikirim, tapi volunteer. Kami kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi yang memiliki fakultas keguruan," katanya di Bogor, Rabu, 10 Oktober 2018.

Perguruan tinggi yang akan diajak bekerja sama diutamakan yang berada di dekat lokasi bencana. Beberapa di antaranya adalah Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Manado, dan Universitas Negeri Surabaya.

Muhadjir mengatakan pembelajaran yang akan diberikan oleh relawan tersebut bukan mata pelajaran, melainkan konseling trauma. Metode tersebut membangkitkan kemampuan yang ada di dalam diri klien untuk mengatasi masalahnya sendiri. "Untuk mengembalikan keadaan stabil secara mental anak-anak dan guru, agar mulai tidak takut, ngeri lagi dengan sekolah," katanya.

Advertising
Advertising

Baca: Mendikbud Akan Jatuhi Sanksi Daerah yang Rekrut Guru Honorer

Dia menegaskan pelajaran nantinya tak diberikan di sekitar tempat pengungsian. Muhadjir ingin kegiatan belajar dan mengajar dilakukan di dekat sekolah agar guru dan siswa tak lagi takut dengan sekolah. Menurut dia, cara tersebut efektif untuk memulihkan trauma.

Muhadjir mengatakan pendidikan di Palu dan Donggala sudah mulai berjalan. Namun baru berlangsung di sekolah yang bangunannya tidak rusak parah. Beberapa di antaranya adalah SMPN 13 dan SMPN 22.

Sejumlah sekolah juga sudah mulai mendata guru dan siswa mereka. "Siapa yang ada, kalau yang enggak ada ke mana, yang mengungsi ke luar wilayah, termasuk guru, ke mana saja," katanya. Data tersebut nantinya akan digunakan untuk mengetahui jumlah tenaga bantuan untuk mengajar yang akan dikirim.

Berita terkait

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

1 jam lalu

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut kini wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sudah mulai terlihat berkat gerakan Merdeka Belajar.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

2 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

5 hari lalu

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

Menko PMK Muhadjir Effendy meminta Sumatera Barat bisa mencanangkan sadar bencana setiap harinya dalam puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024.

Baca Selengkapnya

Menko PMK Muhadjir Effendy Harap MK Hasilkan Putusan Terbaik dalam Sengketa Pilpres

10 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy Harap MK Hasilkan Putusan Terbaik dalam Sengketa Pilpres

Muhadjir mengatakan, putusan terbaik perlu dibuat karena MK merupakan lembaga hukum tertinggi. Keputusan MK juga tidak bisa diganggu gugat.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

16 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

18 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya

Diskon Tarif Tol Trans Jawa Arus Mudik dan Arus Balik Sampai Kapan? Catat Tanggal dan Ruas Jalan Tolnya

19 hari lalu

Diskon Tarif Tol Trans Jawa Arus Mudik dan Arus Balik Sampai Kapan? Catat Tanggal dan Ruas Jalan Tolnya

Batas waktu diskon tarif Tol Trans Jawa untuka rus mudik dan arus balik, sampai kapan dan di ruas jalan tol mana saja?

Baca Selengkapnya

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

25 hari lalu

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

Ini pendidikan terakhir 4 menteri Jokowi yang dipanggil MK pada sidang sengketa pilpres: Sri Mulyani, Risma, Muhadjir Effendy, Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya

Ketua MK Tegur Muhadjir karena Bela Jokowi soal Bagi-bagi Bansos

26 hari lalu

Ketua MK Tegur Muhadjir karena Bela Jokowi soal Bagi-bagi Bansos

Menko PMK Muhadjir sempat kena tegur Hakim MK karena dianggap memberikan pembelaan untuk program bansos yang dilakukan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Muhadjir Sebut Tak Ada Pejabat 100 Persen Netral

26 hari lalu

Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Muhadjir Sebut Tak Ada Pejabat 100 Persen Netral

Muhadjir Effendy menyatakan tidak ada pejabat yang netral karena setiap orang memiliki preferensi dan tendensi politik.

Baca Selengkapnya