Soal Wakil Gubernur DKI, PKS Bakal Segera Ambil Sikap

Senin, 8 Oktober 2018 13:47 WIB

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid saat bersilaturahmi dan serap aspirasi di Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta, 14 September 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, Partai Gerindra belum juga menindaklanjuti surat yang diajukan partainya ihwal nama kandidat wakil gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno. PKS sebelumnya mengajukan dua nama, yakni mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta Agung Yulianto.

Baca juga: PKS Minta Taufik Gerindra Tak Maju Cawagub DKI Jakarta

"Saya lihat belum ada progres, jadi masih seperti yang kemarin-kemarin aja," kata Hidayat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 8 Oktober 2018.

Menurut Hidayat, keputusan kini memang ada di tangan Gerindra untuk menyetujui dua nama yang diajukan PKS. Dalam sejumlah kesempatan, PKS mengklaim lebih berhak atas kursi wakil gubernur DKI lantaran telah merelakan posisi calon wakil presiden Prabowo Subianto ditempati Sandiaga Uno.

Para pejabat teras partai pun berulang kali menyebut bahwa Prabowo sudah berkomitmen memberikan posisi itu untuk PKS. Presiden PKS Sohibul Iman sebelumnya juga mengungkapkan bahwa Prabowo akan turun tangan mengenai manuver Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, M Taufik, yang mengajukan dirinya sebagai kandidat wakil gubernur.

Advertising
Advertising

Hidayat pun enggan berkomentar lebih lanjut. Dia mengatakan, selama ini PKS sudah terlalu sering menyampaikan pernyataan dan sikap terkait hal ini. Menurut Hidayat, kini giliran Prabowo untuk mengambil keputusan.

"Sekali lagi, bola ada di Gerindra, dalam konteks ini Pak Prabowo. PKS sudah mengajukan calon dengan komitmen yang selama ini kami lakukan bersama, kami sekarang menunggu realisasi komitmen Gerindra," kata Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini.

Baca juga: Wagub DKI Jakarta, Anies Baswedan Akan Pilih Ahmad Syaikhu?

Kendati begitu, Hidayat mengatakan partainya tak hanya akan menunggu. Dia mengaku memahami bahwa pengajuan kandidat pengganti Sandiaga harus dilakukan oleh PKS dan Gerindra sebagai pengusung. Namun, kata Hidayat, partainya juga berwenang mengambil sikap.

"Kami tidak memaksa, tapi juga tidak bisa hanya berharap saja. Kami pada hakikatnya memahami UU, tapi juga punya kewenangan untuk membuat sikap yang semestinya nanti," ujarnya.

Saat ditanya lebih lanjut ihwal sikap semestinya yang dia sebutkan itu, Hidaya tak berkomentar lebih lanjut. "Tunggu saja," kata dia.

Berita terkait

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

44 menit lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

2 jam lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

13 jam lalu

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menanggapi penolakan dari Partai Gelora untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Presiden PKS Benarkan Wali Kota Depok Idris Masuk Bursa Cagub Jabar

16 jam lalu

Presiden PKS Benarkan Wali Kota Depok Idris Masuk Bursa Cagub Jabar

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengiyakan bahwa Kota Depok Mohammad Idris masuk bursa calon gubernur Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

17 jam lalu

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

Gibran Rakabuming Raka memberikan respons soal peluang bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan koalisi pemerintahan

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

18 jam lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Para Politikus PKS Ini Balas Partai Gelora soal Gabung Prabowo-Gibran

19 jam lalu

Para Politikus PKS Ini Balas Partai Gelora soal Gabung Prabowo-Gibran

Partai Gelora menolak PKS jika bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, karena dinilai selalu 'menyerang' saat masa kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat: Sampai Kiamat Sulit Disatukan

20 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat: Sampai Kiamat Sulit Disatukan

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan bahwa PKS adalah musuh bebuyutan Partai Gelora.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

21 jam lalu

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

Partai Gerindra menuding KPU menggelembungkan suara Partai NasDem di 53 kecamatan di Majalengka dan Subang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

21 jam lalu

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

PKB mengklaim tak minta jatah kursi menteri jika kelak bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Soal menteri, kata PKB adalah hak prerogatif presiden.

Baca Selengkapnya