Sikap Sandiaga Uno Soal Pertemuan IMF - World Bank

Jumat, 5 Oktober 2018 18:02 WIB

Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Salahuddin Uno (tengah), bersama Ketua Umum PAN sekaligus Ketua MPR, Zulkifli Hasan (kelima kiri), berdialog bersama warga saat acara Ngopi Bareng Sandi di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 27 September 2018. Dalam kesempatan itu, Sandiaga Uno berjanji akan memperbaiki kondisi ekonomi dan menyerap aspirasi generasi milenial. ANTARA FOTO/Moch Asim

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan belum ada pembicaraan detail ihwal seruan agar pemerintah menunda pertemuan tahunan International Monetery Fund - World Bank atau IMF - World Bank. Hal ini disampaikan Sandiaga terkait rencana konferensi pers yang akan digelar calon presiden Prabowo Subianto nanti malam.

Baca juga: Rupiah Tembus Rp 15.000, Sandiaga: Bukti Ekonomi Rapuh

"Belum ada pembicaraan detail, tapi kami ingin ada penghematan dari kegiatan-kegiatan yang sifatnya seremonial," kata Sandiaga di Gelanggang Olahraga Bulungan, Jakarta Selatan, Jumat, 5 Oktober 2018.

Sandiaga berujar, koalisi pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 ini menyarankan adanya penghematan keuangan negara. Dia mengatakan, sikap negara menghindari pemborosan ini juga menjadi harapan seluruh masyarakat.

Usulan soal penghematan inilah, lanjut Sandiaga, yang sebelumnya dibahas oleh tim ekonomi Prabowo-Sandiaga. Saran ini tak terlepas dari kondisi perekonomian yang tengah sulit ditambah terjadinya gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Advertising
Advertising

Menurut Sandiaga, pemerintah bisa meninjau ulang penyelenggaran pertemuan tahunan IMF - World Bank yang akan digelar di Bali pada 8-14 Oktober nanti. Sebagian dari sekitar Rp 1 triliun anggaran yang sudah dialokasikan, kata dia, dapat dialihkan penggunaannya untuk membantu korban bencana Palu.

"Kalau sudah menjadi komitmen, biaya dan kegiatan untuk IMF kita bicarakan mendetail, sedapat mungkin kita kurangi biayanya, dan justru kita alokasikan kepada rekan-rekan kita yang lagi tertimpa musibah di Lombok, Palu, dan sebagainya," ujar Sandiaga.

Pernyataan Sandiaga Uno ini tak senada dengan apa yang disampaikan anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Fuad Bawazier sebelumnya. Fuad mengatakan, koalisi Prabowo-Sandiaga akan mengusulkan agar pemerintah menunda pertemuan tahunan IMF-World Bank itu.

"Kan kalau ditunda, dana dialihkan, ini kan dunia juga bisa mengerti kan," kata Fuad di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis malam, 4 Oktober 2018.

Baca juga: Setelah Sebut Setipis Kartu ATM, Sandiaga Lihat Tempe Sachet

Usulan penundaan ini sebelumnya juga dikemukakan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. "Yang jelas kita sudah atau akan keluarkan anggaran minimal satu triliun karena ada APBN Rp 850 miliar, serta ada dari Bank Indonesia dan instansi lain, jumlahnya mungkin di atas satu triliun," ujar Fadli di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat, 28 September 2018.

Fadli berujar dana sebesar itu lebih baik bila dipergunakan untuk kepentingan lain, misalnya untuk para korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat. "Itu lebih lebih bermanfaat, lagi pula acara itu hasilnya enggak akan ada apa-apa kecuali janji."

Kendati begitu, Sandiaga berpendapat senada bahwa dunia internasional akan memahami pengurangan anggaran kegiatan pertemuan IMF-World Bank. Dia juga meyakini negara-negara sahabat akan mengerti seumpama anggaran penyelenggaraan IMF-World Bank itu dipangkas untuk penanganan bencana.

"Dan ini mengirimkan pesan yang sangat jelas bahwa kita fokus untuk pembenahan dan pemulihan ekonomi kita," kata Sandiaga.

Berita terkait

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

11 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

14 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

14 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

15 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

17 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

18 jam lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Andika Perkasa Cocok Berduet dengan Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Pengamat Sebut Andika Perkasa Cocok Berduet dengan Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta

Andika Perkasa masuk dalam enam nama potensial bakal calon Gubernur Jakarta yang berencana diusung PDIP.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

1 hari lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

1 hari lalu

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

Bambang Soesatyo menegaskan PADIH UNPAD siap membantu pemerintahan Prabowo - Gibran dalam pembangunan hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

1 hari lalu

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

Bagaimana pembangunan rumah tapak jabatan menteri di IKN di tengah bergulirnya isu penambahan kementerian di kabinet Prabowo?

Baca Selengkapnya