Diskusi Empat Pilar MPR Bahas Ancaman Hoax dan Keutuhan NKRI

Jumat, 5 Oktober 2018 14:20 WIB

Acara diskusi Empat Pilar MPR bertema "Ancaman Hoaks dan Keutuhan NKRI" di Press Room, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat, 5 Oktober 2018.

INFO NASIONAL - Bila masyarakat ingin berpolitik dengan wawasan yang maju dan hasil maksimal, maka semua harus mengedepankan adu gagasan dengan berbasis pada data dan fakta. Hal itu disampaikan pakar komunikasi politik Hamdi Muluk saat menjadi pembicara dalam acara diskusi Empat Pilar MPR bertema “Ancaman Hoaks dan Keutuhan NKRI” di Press Room, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat, 5 Oktober 2018.

“Hal demikian akan membawa masyarakat dan bangsa kepada hal yang lebih baik,” ujarnya.

Kata Hamdi, dengan menggunakan data dan fakta, akan menjauhkan bangsa ini dari godaan informasi yang tak berbasis pada data dan fakta. “Hoaks itu sesuatu yang tak ada data dan faktanya. Hoaks juga disebut sebagai informasi kabar burung,” ucap Guru Besar Universitas Indonesia (UI) itu.

Menurutnya, masalah hoaks perlu diseriusi dan dicegah. Karena dampak dari berita yang tak berdata dan berfakta itu bisa memicu kerusuhan sosial. Hamdi memaparkan bagaimana kerusuhan yang terjadi di Rwanda yang menyebabkan disintegrasi bangsa dikarenakan hoaks yang disebarkan oleh media. “Jadi jelas, hoaks bisa menimbulkan perpecahan dan konflik,” tuturnya.

Untuk itu, pakar komunikasi yang sering mengisi diskusi di parlemen itu mengajak semua pihak, untuk mendorong masyarakat dalam mengolah informasi harus berbasis data, fakta, dan ilmu pengetahuan. Diakui, memang ada sebagian masyarakat yang suka dengan gosip. “Acara gosip-gosip di televisi kan disukai masyarakat. Untuk itu tugas kita mengedukasi masyarakat,” katanya.

Advertising
Advertising

Menurut pria kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat itu, bila ada berita dan kejadian maka harus dicek dan ricek serta validitasi agar duduk persoalannya menjadi jelas. Cerita dan kejadian di masyarakat yang dibumbu-bumbui memang ada. Hal demikian diakui karena masyarakat awam senang modus narasi. Untuk itu, dirinya mengatakan kembali perlunya mendidik atau mengedukasi masyarakat.

Dalam kasus aktual yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet sehingga menjadi konsumsi publik, dirinya menilai kasus yang ada sebelumnya tidak dilakukan verifikasi. Seharusnya Ratna Sarumpaet didorong melapor ke aparat hukum lebih dahulu. “Kalau belum diverifikasi maka yang dibangun adalah narasi politik,” ucapnya.

Anggota MPR dari Fraksi Gerindra, Fadli Zon, yang dalam kesempatan tersebut menjadi pembicara mengatakan, masalah hoaks adalah masalah bersama. Untuk itu pemberantasan hoaks harus mempunyai standar yang sama. “Jangan menggunakan standar ganda,” ujarnya.

Komarudin Watubun, anggota MPR Fraksi PDIP, mengatakan, masalah Ratna Sarumpaet adalah masalah yang biasa. Menururtnya, kasus itu membesar karena ada orang-orang besar yang dibohongi. (*)

Berita terkait

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.

Baca Selengkapnya

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam

Baca Selengkapnya

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.

Baca Selengkapnya

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri

Baca Selengkapnya

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Baca Selengkapnya

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.

Baca Selengkapnya

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.

Baca Selengkapnya

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.

Baca Selengkapnya