Sejak Awal Duga Ratna Sarumpaet Bohong, JK: Aman Saja Dia Teriak

Kamis, 4 Oktober 2018 16:35 WIB

Cuitan Rachel Maryam terkait dugaan penganiayaan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet. twitter.com/cumarachel

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan sudah sejak awal mencium kebohongan bekas juru kampanye koalisi Prabowo, Ratna Sarumpaet yang mengaku dianiaya. Menurut JK, tidak mungkin seorang Sarumpaet dianiaya tanpa berteriak. “Keadaan aman saja berteriak, apalagi kalau keadaan susah," kata dia di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 4 Oktober 2018.

Menurut JK, Ratna Sarumpaet pasti akan berkoar mengenai penganiayaan yang dialaminya. "Tidak mungkin tidak didengar orang."

Baca: Kubu Prabowo Pertimbangkan akan Perkarakan Ratna Sarumpaet

Kabar Ratna Sarumpaet dianiaya berhembus setelah fotonya beredar luas di media sosial. Foto itu menunjukkan wajahnya yang lebam terutama di sekitar kedua matanya. Penasehat hukum Ratna, Samuel Lengkey, membenarkan kliennya dipukuli orang tak dikenal saat berada di Bandung, Jawa Barat.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon juga membenarkan kabar itu. "Mbak @RatnaSpaet memang mengalami penganiayaan dan pengeroyokan oleh oknum yang belum jelas. Jahat dan biadab sekali," cuitnya pada Selasa, 2 Oktober 2018.

Advertising
Advertising

Baca: Selain Hoax Penganiayaan, Ini Rekam Jejak Ratna Sarumpaet ...

Calon Presiden Prabowo Subianto juga memberikan pernyataan mengenai kabar penganiayaan itu. Menurut Prabowo, ada potensi represi terhadap juru kampanye pasangan itu.

Meski berbagai pihak membenarkan, Ratna Sarumpaet dipukuli orang tak dikenal, namun seniman teater itu tak mengambil langkah hukum soal penganiayaan yang dialaminya.

Simak: Polisi Telusuri Penyebar Data Nomor Rekening Bank Ratna Sarumpaet

Ratna baru muncul kemarin, Rabu, 3 Oktober 2018. Alih-alih melaporkan penganiayaan yang dialaminya kepada polisi, dia mengaku berbohong. Ratna mengatakan lebam di wajahnya merupakan efek operasi sedot lemak di Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika di Jakarta pada 21 September 2018.

Ratna Sarumpaet meminta maaf lantaran telah menjadi pembuat hoaks terbaik di Indonesia. "Saya mohon apa yang saya sampaikan hari ini membuat kegaduhan dua hari terakhir ini mereda dan kita bisa saling memaafkan," kata dia.

Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria menyatakan tindakan Ratna Sarumpaet telah merugikan partai dan Prabowo. Dia berencana mempertimbangkan posisi juru kampanye yang dipegang Ratna.

Berita terkait

Penambahan Kursi Kabinet Jadi 41 Menteri Disebut Cuma Habiskan Anggaran

17 menit lalu

Penambahan Kursi Kabinet Jadi 41 Menteri Disebut Cuma Habiskan Anggaran

Sudah ada aturan yang mengatur bahwa maksimal jumlah yang ditetapkan ialah 34 menteri dan kementerian.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

18 menit lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

30 menit lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tambah 40 Kementerian, Kata Pakar Hukum hingga Wapres Ma'ruf Amin

32 menit lalu

Prabowo Tambah 40 Kementerian, Kata Pakar Hukum hingga Wapres Ma'ruf Amin

Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut berencana menambah jumlah kementerian di kabinetnya menjadi 40.

Baca Selengkapnya

Gerindra hingga PDIP Rencana Deklrasi Bakal Calon Wali Kota Depok Hari Ini

1 jam lalu

Gerindra hingga PDIP Rencana Deklrasi Bakal Calon Wali Kota Depok Hari Ini

Sejumlah partai yang dimotori Gerindra dan PDIP menggagas koalisi gemuk untuk memenangkan Pilkada Depok 2024.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

1 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

1 jam lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

3 jam lalu

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

10 jam lalu

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

Presiden terpilih Prabowo Subianto dapat menambah nomenklatur kementerian dengan amendemen UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

11 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi soal rencana Presiden terpilih Prabowo membentuk kabinet gemuk.

Baca Selengkapnya