KPK Diminta Awasi Penyaluran Dana Bantuan Korban Gempa Palu

Selasa, 2 Oktober 2018 15:56 WIB

Personel Basarnas Kendari menata paket bantuan yang akan dikirim untuk korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin, 1 Oktober 2018. Selain membawa satu truk bantuan berupa makanan dan pakaian bekas untuk para korban gempa, Basarnas Kendari juga menambah tim penyelamat yang dikirim untuk membantu evakuasi dan pencarian korban. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta pimpinan KPK membentuk tim supervisi yang bertugas mengawasi penyaluran dana penanganan bencana ke korban gempa Palu.

“WP KPK telah mengusulkan kepada pimpinan agar adanya tim supervisi yang mengawasi penyaluran dana penganan bencana dari APBN agar tidak diselewengkan,” kata Ketua WP KPK, Yudi Purnomo Harahap dalam keterangan tertulis, Selasa, 2 Oktober 2018.

Baca: TNI Kirim Pasukan untuk Pengamanan Toko dan SPBU di Palu

Selain itu, Yudi meminta agar lembaganya mengeluarkan peringatan keras terhadap tindakan penyelewengan bantuan bencana. “Kami juga mengusulkan adanya peringatan hukuman berat bagi mereka yang terbukti menyelewengkan dana bencana,” kata dia.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang sebelumnya mengatakan pihaknya tengah mengkaji kemungkinan membuka kantor supervisi pengawasan penyaluran dana bantuan kepada korban gempa dan tsunami di Palu dan sekitarnya. Menurut dia, KPK pernah membentuk kantor seperti itu saat gempa dan tsunami melanda kawasan Aceh pada 2004.

Advertising
Advertising

Baca: PPP: Permudah Birokrasi Bantuan Asing untuk Korban Gempa Palu

Saut mengatakan supervisi diperlukan untuk mencegah penyelewengan maupun kesalahan manajemen dalam penyaluran bantuan untuk korban bencana. “Kalau ada uang keluar masuk itu yang paling penting adalah pertanggungjawabannya,” kata dia.

Bencana gempa bermagnitudo 7,4 disusul tsunami melanda Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sigi dan Parigi Moutong pada Jumat, 28 September 2018. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Selasa, 2 Oktober 2018, bencana itu telah menewaskan 1.234 orang. Beragam bantuan berupa logistik bagi korban gempa pun terus mengalir. Pemerintah pun membuka pintu untuk menerima bantuan dari pihak asing.

Baca: Cerita Saksi Mata Ungkap Detik-detik Gempa dan Tsunami Palu

Berita terkait

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

2 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

11 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

11 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

14 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

14 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

16 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

23 jam lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

1 hari lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

1 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

1 hari lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya