Cerita Jokowi tentang Situasi Seusai Gempa dan Tsunami Palu
Reporter
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Editor
Endri Kurniawati
Senin, 1 Oktober 2018 10:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan mengirimkan bantuan makanan untuk masyarakat terdampak gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah. Bantuan makanan akan dikirim dengan pesawat Hercules dari Jakarta, Balikpapan, dan Makassar hari ini, Senin, 1 Oktober 2018.
“Kondisi Palu masih darurat,” kata Presiden Jokowi seusai memimpin upacara Hari Kesaktian Pancasila, di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Presiden Jokowi menceritakan di sejumlah tempat, evakuasi korban terhambat lantaran alat berat tidak bisa masuk hingga malam tadi.
Baca: Korban Jiwa Gempa dan Tsunami Palu Nyaris 1.000 Orang
Korban selamat kekurangan makanan. “Seluruh toko bahan makanan tutup.” Para korban juga kesulitan mendapat air bersih lantaran listrik mati. Dari tujuh gardu listrik yang ada, hanya dua yang bisa beroperasi. "Ini yang harus diselesaikan tapi juga tidak bisa dalam waktu singkat.” Ahad kemarin, 30 September 2018, Presiden Jokowi memerintahkan agar gardu mobile didatangkan sehingga segera masalah ini bisa ditangani dan air bisa kembali mudah didapatkan.
Masalah lainnya adalah cadangan bahan bakar minyak (BBM) yang menipis. Pasokan BBM terhambat karena pesawat tangki minyak tidak bisa masuk akibat bandara Mutiara SIS Al-Jufrie yang masih rusak.
Baca: Pengungsi Gempa dan Tsunami Palu ...
Landasan pacu bandara Mutiara SIS Al-Jufrie saat ini sudah bisa dipakai meski hanya sepanjang 2 ribu meter. Ia memerintahkan pihak terkait segera menyelesaikannya dalam waktu satu pekan. "Saya kira problem-problem itu yang secepatnya kami tangani sebelum masuk ke tahapan kedua," ujar Jokowi.
Gempa berkekuatan 7,4 skala Richter mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat pekan lalu. Gempa ini mengakibatkan gelombang tsunami menerjang pantai Talise di Kota Palu dan beberapa pantai di Donggala. Akibat gempa dan tsunami Palu ini hampir seribu orang dikabarkan tewas.