Kisah Pria yang Kehilangan 12 Keluarganya Saat Tsunami Palu

Reporter

Syafiul Hadi

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 29 September 2018 21:21 WIB

Sebuah masjid terlihat rusak parah akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu, 29 September 2018. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat jumlah korban meninggal akibat gempa Donggala sebanyak 384 jiwa per pukul 13.00 WIB, Sabtu, 29 September 2018. AP/Rifki

TEMPO.CO, Jakarta - Tsunami Palu menyapu Pantai Talise yang tengah ramai dikunjungi karena ada festival Pesona Palu Nomoni 3. Acara yang dihadiri banyak warga Palu itu berganti jadi kedukaan mendalam setelah gempa Donggala berkekuatan M 7,4 skala richter yang disusul tsunami Palu.

Baca juga: 6 Fakta Gempa Donggala dan Data Korban yang Terus Bertambah

Salah satu yang berduka adalah Fandy, seorang warga Palu. Ia berkisah keluarganya yang berjumlah 12 orang keluarga dan kerabatnya hilang pasca tsunami Palu itu.

Saat ditemui petang tadi, Fandy masih sibuk mencari keluarganya itu.
Dengan sepeda motor, dia berkeliling ke sekitar tumpukan rongsokan bangunan bercampur tanaman yang tersapu gelombang tsunami kemarin, di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah.

"Sudah cek, sudah bongkar, pasang lagi bongkar lagi, tetap tak ada," ujar Fandi getir di Palu, Sabtu, 29 September 2018.

Advertising
Advertising

Fandy menuturkan ada 12 orang keluarganya yang menjadi korban sapuan gelombang tsunami. Mulai dari orang tuanya hingga kerabatnya. "Ada mace, sepupu, orang tua, kakak adiknya bapak juga," katanya.

Fandy berharap dapat menemukan keluarganya yang diduga ikut tersapu Tsunami Palu pada Jumat, 28 September 2018.

Fandi bercerita, sebelum gempa dan tsunami, dirinya sedang menjadi juru parkir di sekitar Pantai Talise. Saat itu, di daerah itu sedang ada festival Pesona Palu Nomoni yang membuat warga berkunjung ke Pantai Talise. "Waktu kemarin itu, mamak saya menjual pisang goreng di acara, jadi keluarga semua pada bantu," katanya.

Saat tsunami menerjang, Fandy menuturkan, dia sudah tak berada di lokasi. Dia berkata harus pulang untuk mengurusi anaknya yang sedang berada di rumah. Ketika kembali ke lokasi, ia sudah melihat air menyapu daratan. "Saya lihat air sudah di sini, bekejar sudah air itu," ucapnya dengan mata yang merah.

Baca juga: Gempa Donggala dan Palu, Begini Penjelasan Kepala BMKG

Fandy menjelaskan dia baru bisa mencari keluarganya pada Sabtu pagi. Namun, tak satu pun keluarganya dapat ditemukan hingga sore tadi. "Ini titik terangnya belum ada. Tadi ada tetapi salah angkat ternyata," ucap lelaki berusia 22 tahun itu.

Fandi juga sempat mencari keluarganya di antara para korban meninggal yang ada di rumah sakit. Namun, semua korban meninggal akibat tsunami Palu itu tak satu pun merupakan anggota keluarganya.

Menurut Fandy, dirinya kesulitan menemukan keluarganya karena faktor jenazah yang terkena air. Dia berkata bentuk para jenazah sudah membiru dan bengkak sehingga susah untuk dikenali. "Tadi ada Pak RT sini katanya sudah ketemu jenazah mamak, katanya jenazah sudah di RS Bhayangkara. Tapi, wajahnya sudah tak bisa dikenali," tuturnya.

Berita terkait

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

22 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

2 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

3 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

3 hari lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

3 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya