KPU Tegaskan Penyebab SBY Walk Out Bukan Atribut Kampanye, Tapi

Selasa, 25 September 2018 09:57 WIB

Pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Prabowo Subianto. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan, menegaskan penyebab Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY walk out dari acara deklarasi damai adalah bukan karena atribut partai yang dibawa oleh Projo. SBY mempersoalkan ungkapan provokatif dari sekelompok orang terhadap rombongan SBY. "Dan itu terjadi di luar arena deklarasi kampanye damai," kata Wahyu, Selasa, 25 September 2018.

Baca: SBY Walk Out, Demokrat: Deklarasi Damai Curang, Apalagi Nanti

Wahyu mengatakan Demokrat pun berkali-kali mengatakan SBY walk out karena provokasi pendukung Jokowi - Ma'ruf Amin. SBY keberatan dengan ungkapan provokatif dari pendukung salah satu pasangan calon, bukan terkait alat peraga kampanye. "Itu pernyataan dari Mas Ferdinand Demokrat," kata Wahyu.

KPU menyatakan dalam acara deklarasi damai di Monas, partai memang dilarang membawa atribut kampanye. Namun, KPU tidak bisa melarang jika ada pendukung yang berada di luar lingkaran tempat deklarasi membawa atribut.

Sebelumnya, SBY memprotes dan memilih meninggalkan acara Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Serentak 2019, Ahad, 23 September 2018. Menurut Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, SBY merasa tidak nyaman saat acara berlangsung karena relawan pendukung Joko Widodo alias Jokowi sempat meneriaki rombongannya.

Advertising
Advertising

Wahyu membantah tudingan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang menyebut KPU tak profesional sehingga mengakibatkan SBY walk out. Bawaslu menyebut KPU tak profesional karena kecolongan masuknya alat peraga kampanye dalam deklarasi pemilu damai Ahad lalu. "Tidak tepat pernyataan Bawaslu tersebut," kata Wahyu.

Simak juga: Yusril Ihza Mahendra Ungkap Pembicaraan SBY Sebelum Walk Out

Bawaslu menyebut keputusan SBY walk out disebabkan alat peraga kampanye yang dibawa salah satu pendukung pasangan calon saat deklarasi kampanye damai. Menurut Komisioner Bawaslu, Rahmat Bagja, ada ketidakprofesionalan penyelenggara dalam pengelolaan acara sehingga alat peraga dapat masuk.

Berita terkait

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, Gibran: Biar Berproses Dulu

1 jam lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, Gibran: Biar Berproses Dulu

Gibran tak banyak menanggapi soal gugatan PDIP ke PTUN yang putusannya bisa saja berimbas pada pelantikannya sebagai wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

4 jam lalu

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

5 jam lalu

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

Kuasa hukum KPU mengatakan, berdasarkan analisis hasil pemilihan, tidak ada penambahan suara sebagaimana yang dituduhkan Pemohon.

Baca Selengkapnya

Konfirmasi Pemecatan 13 PPD di Papua Tengah, KPU: Kinerja Mereka Parah

6 jam lalu

Konfirmasi Pemecatan 13 PPD di Papua Tengah, KPU: Kinerja Mereka Parah

Idham menjelaskan bahwa KPU Papua Tengah sudah pernah diminta klarifikasi mengenai keterlambatan rekapitulasi suara di Kabupaten Puncak.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, KPU Ungkap Formulir C.Hasil Raib Dibawa Kabur KPPS Paniai Papua Tengah

7 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg, KPU Ungkap Formulir C.Hasil Raib Dibawa Kabur KPPS Paniai Papua Tengah

KPU mengungkap Formulir C.Hasil pemilu dibawa kabur oleh anggota KPPS Paniai Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

KPU Tanggapi Dalil PDIP Soal Selisih Suara Pilpres di Kota Dumai: Pemilih Tak Gunakan Hak Suara

9 jam lalu

KPU Tanggapi Dalil PDIP Soal Selisih Suara Pilpres di Kota Dumai: Pemilih Tak Gunakan Hak Suara

Tanggapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terhadap dalil PDIP mengenai selisih suara dalam Pilpres 2024 di Kota Dumai, Riau.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

12 jam lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

1 hari lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

1 hari lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya