Survei LSI: Intoleransi Naik Setelah Demo Anti Ahok Digelar

Reporter

Friski Riana

Editor

Juli Hantoro

Senin, 24 September 2018 19:55 WIB

Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan paparan pada rilis survey tentang Efek Kampanye dan Efek Jokowi di Jakarta (4/4). Penetapan Jokowi menjadi capres meningkatkan suara PDIP daripada efek kampanye karena mampu menarik pemilih yang masih mengambang (swing voters). ANTARA/Wahyu Putro

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi, mengatakan bahwa aksi 212 justru membuka keran naiknya intoleransi di Indonesia. "Ada klaim dari sarjana mengatakan bahwa demo-demo anti Ahok adalah puncak radikalisme, itu kurang kuat justifikasinya. Yang terjadi justru sebaliknya," kata Burhanuddin di Sari Pacific Hotel, Jakarta, Senin, 24 September 2018.

Baca juga: Setara Institute: Terorisme Bermula dari Intoleransi

Burhanuddin mengatakan, pernyataannya itu berdasarkan data hasil survei yang dilakukan LSI tahun ini dan membandingkannya dengan data pada 2016 dan 2017. Survei tersebut menunjukkan bahwa ada tren peningkatan intoleransi politik pasca-demo anti Ahok.

Dari simulasi pertanyaan kepada responden muslim yang keberatan atau tidak jika orang non-muslim menjadi presiden, sebanyak 59 persen responden menjawab keberatan. Angka tersebut meningkat dibandingkan 2016 dan 2017, yaitu 48 dan 53 persen keberatan non muslim jadi presiden.

Adapun responden muslim yang keberatan jika non-muslim jadi wakil presiden sebanyak 55 persen. Pada data 2016 dan 2017, sebanyak 41 dan 50 persen responden muslim keberatan non-muslim menjadi wakil presiden.

Advertising
Advertising

Sedangkan responden muslim yang keberatan non muslim menjadi gubernur sebanyak 52 persen di 2018. Angka tersebut juga meningkat dibandingkan 2016 dan 2017, yaitu 40 dan 48 persen.

Selanjutnya, responden muslim yang keberatan non-muslim menjadi bupati atau wali kota sebanyak 52 persen di 2018. Pada 2016 dan 2017, responden muslim yang keberatan sebanyak 39 dan 47 persen.

Menurut Burhanuddin, faktor lainnya yang membantah argumen bahwa demo anti Ahok merupakan puncak radikalisme adalah survei mengenai tren intoleransi religius-kultural sebelum 2016. "Sebelum demo-demo anti Ahok, tren intoleransi mengalami penurunan," ujarnya.

Berdasarkan survei LSI pada 2010, tren intoleransi religius-kultural justru tinggi, yaitu 64 persen responden muslim menjawab keberatan jika non-muslim membangun rumah ibadah di sekitar tempat tinggal mereka. Angka tersebut menurun pada 2011, 2016, dan 2017, dengan rincian 61, 52, dan 48 persen yang menjawab keberatan. Namun, tren sedikit meningkat pada 2018, yaitu 52 persen.

Baca juga: Pengajar Universitas Arab: Impor Budaya Arab Memicu Intoleransi

Sementara responden muslim yang keberatan non-muslim mengadakan acara keagamaan tercatat sebanyak 52 persen pada 2010. Trennya kian menurun pada 2011, 2016, dan 2017, dengan rincian 50, 40, dan 36 persen. Sedangkan pada 2018, data survei menunjukkan peningkatan tipis dengan 38 persen.

Tren penurunan intoleransi religius-kultural itu, kata Burhanuddin, juga segaris lurus dengan pesan yang dikirimkan Imam Besar FPI, Rizieq Syihab, dan Ustad Bachtiar Nasir.

"Bahwa demo anti Ahok bukan berarti orang Islam rasis kata mereka berdua. Kita tetap welcome jika non-muslim buat acara keagamaan. Kita enggak ada masalah secara sosial, problem kita adalah jangan sampai non-muslim menjadi pemimpin," kata dia mengutip pernyataan dua tokoh agama tersebut.

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

6 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

9 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

38 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

38 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

48 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

53 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya