Jokowi Minta Pemilik Tanah Gandeng Wong Cilik Kelola Lahan

Kamis, 20 September 2018 13:58 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada warga yang menerima sertifikat saat penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Surabaya, Kamis, 6 September 2018. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pemilik lahan perkebunan dengan luas wilayah yang besar mau bekerja sama dengan masyarakat setempat dalam menggarap lahannya. Tujuannya, kata dia, untuk mewujudkan keadilan dalam sektor agraria.

Simak: Ma'ruf Amin: Jokowi Tak Beri Sertifikat Tanah pada Konglomerat

Jokowi bercerita sering menjadi sasaran protes dari masyarakat kecil yang merasa pembagian lahan di Indonesia tidak adil. Mayoritas lahan, menurut masyarakat ini, rata-rata dikuasai oleh perusahaan atau orang kaya.

"Banyak yang bertanya kepada saya 'Pak masak yang dapat lahan yang gede-gede saja?'. Saya jawab "loh yang bagi siapa? Kan bukan saya yang bagi-bagi dulu," kata dia saat membuka acara Rembuk Nasional Pelaksanaan Reforma Agraria dan Perhutanan Nasional untuk Keadilan Sosial dan Global Land Forum (GLF) 2018 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 20 September 2018.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini tidak mempermasalahkan jika banyak lahan yang dikuasai perusahaan. Namun ia meminta pemilik mau memberdayakan masyarakat di sekitarnya. "Enggak apa-apa kok yang gede memiliki lahan, enggak apa-apa. Tapi bermitralah dengan yang kecil. Bermitra," ucapnya.

Advertising
Advertising

Jokowi menjelaskan salah satu anugerah Indonesia yang diberikan oleh Tuhan adalah lahan yang luas, yang tersebar di 17 ribu lebih pulau-pulau. Ia mengakui jika dalam proses distribusinya sering dikeluhkan masyarakat, organisasi massa, atau lembaga swadaya masyarakat. Mereka menilai pembagian lahan tidak adil.

Baca juga: Jokowi Akan Terbitkan Perpres Kemudahan Pembebasan Lahan

Sebabnya, kata Jokowi, pemerintah fokus memperbaiki masalah ini melalui reformasi agraria, pembagian sertifikat, dan perhutanan sosial. "Sehingga struktur penguasaan lahan di tanah air itu betul-betul berkeadilan," kata Jokowi.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

1 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

1 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

2 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

2 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

2 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

3 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

3 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

5 jam lalu

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyatakan bahwa pembangunan IKN sudah mencapai 80,82 persen per 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

6 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya