Sikap Ustad Yusuf Mansur soal Hasil Ijtima Ulama 2

Reporter

Kukuh S. Wibowo

Editor

Amirullah

Senin, 17 September 2018 16:21 WIB

Ustad Yusuf Mansur bersama calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno makan bareng sebelum salat Jumat di Masjid Taqwa, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan pada Jumat, 31 Agustus 2018. TEMPO/Dewi Nurita.

TEMPO.CO, Surabaya - Ustad Yusuf Mansyur menyambut baik hasil Ijtima Ulama 2 Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) yang memutuskan meneguhkan dukungan pada Prabowo Subianto – Sandiaga Uno di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Ahad, 16 September 2018. Menurut Yusuf Mansyur, setiap perbedaan wajib dihormati.

Baca: Yusuf Mansur Ungkap Kedekatannya dengan Kubu Jokowi dan Prabowo

“Kita harus menghormati keputusan siapapun, apalagi datangnya dari ulama. Kami baik-baik saja,” kata dia seusai menjadi pembicara dalam diskusi peluncuran tagar #2019PemiluCeria di Surabaya, Senin, 17 September 2018.

Menurut Yusuf Mansyur, terhadap perbedaan yang ada menjelang pemilu presiden, masyarakat harus memahami bahwa Indonesia sangat luas. Sehingga timbulnya perbedaan adalah sebuah keniscayaan. “Masjid aja enggak satu, madrasah, pesantren enggak satu. Sebagai umat, kita harus menyikapi perbedaan dengan baik dan selalu berdoa,” katanya.

Yusuf Mansyur sendiri mengaku mengambil posisi di tengah karena ingin menjaga silaturahmi dengan kubu Prabowo maupun Joko Widodo (Jokowi). Yusuf Mansyur berujar pemberitaan media massa yang menyebut bahwa ia telah bergabung ke kubu Jokowi tidak benar.

Advertising
Advertising

Baca: Disebut Masuk Timses Jokowi, Yusuf Mansur: Lebih Aman di Tengah

“Saya baru silaturahmi ke kubu satu, sudah diberitakan bergabung. Padahal saya belum sempat aja silaturahmi ke kubu satunya. Ya udah, enggak apa-apa, ini mungkin ujian bagi saya untuk sabar dan tidak berburuk sangka,” katanya.

Ihwal kabar sejumlah pemakai bisnis Paytren, yang hengkang dengan alasan kecewa Yusuf Mansyur dikabarkan bergabung pada Jokowi, ia meminta maaf. Menurutnya, sebagai manusia biasa ia tak luput dari kekhilafan. “Rezeki udah diatur Allah, satu pelanggan pergi siapa tahu Allah datangkan seribu pelanggan,” katanya.

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

10 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

10 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

44 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

6 Februari 2024

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

Mahfud Md fokus menjaring suara di Jawa Timur. Masyarakat di sana sekarang merindukannya sebagai cawapres yang sempat gagal dipilih Jokowi pada 2019.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

15 Januari 2024

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

Prabowo sebut dua kali menjadi rival Jokowi. Namun, Prabowo mengaku mereka tak pernah saling membenci. Bagaimana persahabatan Ganjar dan Jokowi?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkit Ucapan Jokowi saat Debat Capres 2019: Persahabatan Kita Tidak Akan Putus

15 Januari 2024

Prabowo Ungkit Ucapan Jokowi saat Debat Capres 2019: Persahabatan Kita Tidak Akan Putus

Prabowo Subianto mengungkit kembali ucapan rivalnya pada debat pilpres 2019, Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Selengkapnya