Survei Etos: Ini 10 Besar Anggota DPD yang Layak Dipilih Kembali

Sabtu, 15 September 2018 17:38 WIB

Suasana gedung Nusantara MPR/DPR RI tengah mempersiapkan lokasi untuk acara sidang tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI-DPD RI dan Pidato Presiden dalam rangka penyampaian RAPBN 2018. Rabu, 16 Agustus 2017. TEMPO/Maria Fransisca.

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Etos Institute menunjukkan ada 10 nama dari 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah atau anggota DPD yang layak dipilih kembali dalam pemilu 2019.

"Dari 132 anggota DPD yang menjabat, Akhmad Muqowam mendapatkan persentase tertinggi," kata Direktur Etos Institute Iskandarsyah di Cafe Up2You, Jakarta, Sabtu, 15 September 2018.

Baca: Calon DPD Asal Medan Ini Punya Harta Terendah Minus Rp 158 Juta

Iskandarsyah mengatakan sebanyak 13 persen responden akan memilih kembali Akhmad Muqowam, senator dari daerah pemilihan Jawa Tengah. Disusul Nono Sampono dari dapil Maluku dipilih sebanyak 12 persen, Abdul Gaffar Usman dari dapil Riau 12 persen dan Fahira Idris dari dapil DKI Jakarta 11 persen.

Selanjutnya, Aceng Hulik Munawar Fikri dari dapil Jawa Barat 11 persen, Arya Wedakarna dari dapil Bali 10 persen, Emilia Contessa dari dapil Jawa Timur 9 persen, Mohammad Saleh dari dapil Bengkulu 8 persen, Andi Surya dari dapil Lampung 7 persen, dan Mervin Sadipun Komben dari dapil Papua Barat 6 persen.

Advertising
Advertising

Iskandarsyah mengatakan sejumlah alasan responden memilih anggota DPD yang masih menjabat dan layak dipilih kembali, di antaranya 25 persen karena mampu bekerja, 21 persen karena aspiratif dan dekat dengan rakyat serta 17 persen berani menyatakan pendapat.

Baca: Harta Calon Anggota DPD Papua Rp 20 T, Kalahkan Dua Orang Kaya RI

Alasan lainnya, 14 persen karena suka pada penampilan, 8 persen karena kerap muncul di media massa, 7 persen berpengalaman, dan 8 persen karena faktor lain.

Dilihat dari hasil survei, Ketua DPD Oesman Sapta Odang tidak masuk ke dalam 10 besar nama anggota DPD yang layak dipilih kembali. Iskandarsyah mengatakan bahwa jumlah responden yang memilih OSO tidak memenuhi untuk masuk dalam 10 besar.

Dalam temuan survei, Iskandarsyah menuturkan bahwa responden memilih anggota DPR yang tidak mencalonkan diri di dapil responden bukan sebuah keharusan. Sebab, kata dia, hasil survei digunakan untuk mengukur tingkat popularitas, acceptabilitas dan elektabilitas anggota DPD.

Baca: KPU Bakal Larang Anggota DPD Kampanye di Pilpres 2019

"Hasil ini berguna sebagai referensi bagi masyarakat pemilih di daerah pemilihan masing-masing anggota DPD yang dianggap layak dipilih kembali," kata Iskandarsyah.

Survei ini dilakukan pada 15 Juli-10 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.000 responden berusia 17 tahun atau lebih. Etos Institute menggunakan metode multistage random sampling dalam pemilihan sampel dan memperkirakan margin of error sebesar lebih kurang 3 persen, dengan tingkat kepercayaan 90 persen.

Baca: Penambahan Kursi Pimpinan DPR, MPR, dan DPD Dibahas di Paripurna

Berita terkait

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

16 jam lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

8 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

8 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

10 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

10 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

10 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

12 hari lalu

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

14 hari lalu

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel

Baca Selengkapnya

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

14 hari lalu

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.

Baca Selengkapnya