Soal Debat Pilpres, Tim Jokowi: Kalau Ada Tes Baca Quran Gimana?

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 14 September 2018 13:59 WIB

Sekertaris Jenderal PPP Arsul Sani usai menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk "Memotret Kinerja KPK" di Bakoel Koffie, Cikini Raya, Jakarta, Senin, 4 Desember 2017. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Tim sukses Joko Widodo atau Jokowi menilai usulan kubu Prabowo Subianto ihwal debat pemilihan presiden atau Pilpres 2019 berbahasa Inggris, adalah usulan yang genit.

Baca juga: KPU: Capres atau Cawapres Mangkir Debat Publik Kena Sanksi

"Jangan genit-genit lah. Nanti kalau genit, ada juga yang genit, misalnya usulan diadakan lomba tes baca Al-quran, lomba salat yang benar, gitu lho," ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Arsul Sani di Posko Cemara, Jakarta pada Jumat, 14 September 2018.

Secara aturan, ujar Arsul, penggunaan bahasa juga telah diatur jelas dalam UU Nomor 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan. Dalam pasal 32 UU tersebut dijelaskan, bahasa Indonesia wajib digunakan dalam forum yang bersifat nasional atau forum yang bersifat internasional di Indonesia. "Debat capres ini kan forum resmi," ujar dia.

Sebelumnya Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengungkapkan usulannya agar debat pilpres menggunakan bahasa Inggris.

Advertising
Advertising

Menurut Arsul, jika yang dimaksud kubu penantang-nya tersebut adalah untuk menunjukkan kemampuan pasangan capres-cawapres bergaul dan berbicara di dunia internasional, maka usulan tersebut tidak relevan.

"Kewibawaan kepala negara itu tidak ditentukan oleh bahasanya. Dulu, Pak Soeharto selama puluhan tahun menerima tamu dengan bahasa Indonesia. Beliau juga berbicara di forum internasional dengan bahasa Indonesia," ujar dia.

Baca juga: Durasi Debat Calon Presiden Dikritik

Lagipula, ujar dia, banyak kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara lain yang juga memakai bahasa resmi negara-nya di forum-forum internasional. "Lihat Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan dan Presiden Tiongkok Xi Jinping," ujar dia.

Menurut Arsul, debat Pilpres lebih baik diisi dengan adu gagasan. "Kalau selama ini yang diperdebatkan adalah utang, kita juga ingin mendengarkan alternatif pembangunan atau biaya pembangunan tanpa ngutang. Hal-hal seperti ini kan mencerahkan," ujar dia.

Berita terkait

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

10 menit lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

12 menit lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

12 menit lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

13 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

14 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

15 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

16 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

16 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

22 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

23 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya