Dakwah Gus Miftah di Klub Malam Jadi Polemik, Ini Saran MUI

Kamis, 13 September 2018 09:51 WIB

Gus Miftah. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ceramah yang dilakukan KH Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah di sebuah klub malam di Bali menuai polemik. Ini terjadi setelah rekaman video ceramah Gus Miftah beredar di Youtube.

Baca: Pesan MUI untuk Ma'ruf Amin Setelah Nonaktif Jadi Ketua

"Semaksiat apa pun kita di hadapan manusia, kita masih diberkahi oleh dia yang Maha Kuasa," kata Gus Miftah dalam tayangan video tersebut.

Audiens dakwah pengampu Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji Tundan, Yogyakarta, itu adalah tamu klub. Selayaknya pengunjung tempat hiburan malam, mereka yang duduk mendengarkan dakwah Gus Miftah rata-rata berpakaian terbuka.

Metode dakwah ini ramai menimbulkan pro dan kontra. Ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional KH Muhyiddin mengatakan ada hal yang salah dari cara dakwah Gus Miftah sehingga disoroti publik.

Advertising
Advertising

"Yang salah dari Gus Miftah itu karena dia datang dan melihat langsung aurat-aurat yang terbuka, buah kemaksiatan," kata Muhyiddin saat dihubungi Tempo pada Kamis pagi, 13 September 2018. Muhyiddin berpendapat, cara atau metode untuk dakwah itu ada aturannya.

Baca: Ma'ruf Amin Nonaktif dari Ketua Umum MUI

Aturan yang disampaikan Muhyiddin tersebut lebih-kurang berbunyi seorang muslim sebaiknya menyampaikan ayat-ayat Tuhan sesuai dengan situasi dan kondisinya. Bila kondisi audiensnya adalah nudist, ujar dia, Gus Miftah bisa menggunakan cara lain yang tidak harus mendatangi lokasi. Misalnya dengan video.

Dakwah dengan menggunakan tayangan video untuk tempat-tempat khusus seperti itu, kata Muhyiddin, akan lebih efektif. Sebab, pendakwah tidak menghadapi langsung audiensnya yang berpakaian terbuka.

Muhyiddin juga menyarankan Gus Miftah menggunakan format khusus seperti reklame iklan, rekaman, atau tulisan untuk menggaungkan dakwahnya. "Karena ini udah bukan zaman wali-wali dulu," ujarnya. Selain itu, lebih baik, ujar dia, ulama asal Yogyakarta itu menggaet audiens lain. Misalnya di tepi-tepi pantai seperti di Lombok. "Masih banyak sasaran yang membutuhkan dakwahnya," kata dia.

Berita terkait

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

7 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

7 hari lalu

SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan menyebut seharusnya polisi mengabaikan dan tidak menindaklanjuti laporan terhadap Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

MUI: Semua Pihak Harus Ikhlas dan Legowo terhadap Putusan MK

8 hari lalu

MUI: Semua Pihak Harus Ikhlas dan Legowo terhadap Putusan MK

Sebelumnya MK menolak seluruh permohonan sengketa pilpres 2024 dadi Kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

9 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua

13 hari lalu

Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) memberikan cap hoaks pada sejumlah unggahan di media sosial Facebook dengan narasi yang mengklaim Majelis Ulama Indonesia (MUI) memboikot produk air minum dalam kemasan merek Aqua karena dianggap pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Begini Penjelasan MUI dalam Melihat Hilal di Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H

21 hari lalu

Begini Penjelasan MUI dalam Melihat Hilal di Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Profesor Asrorun Niam Sholeh mengatakan, bulan sudah nampak dan memungkinkan bisa dilihat atau imkan rukya.

Baca Selengkapnya

Ria Ricis Turut Bintangi Film Kiblat, Apa Perannya di Film yang Disorot MUI Itu?

28 hari lalu

Ria Ricis Turut Bintangi Film Kiblat, Apa Perannya di Film yang Disorot MUI Itu?

Selebgram Ria Ricis turut membintangi film Kiblat, yang mendapat sorotan dari publik dan MUI belakangan ini. Apa perannya di film itu?

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Ma'ruf Amin setelah Tak Lagi Menjabat Wakil Presiden

29 hari lalu

Ini Rencana Ma'ruf Amin setelah Tak Lagi Menjabat Wakil Presiden

Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan menyelesaikan masa jabatannya pada 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

31 hari lalu

Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

Kontroversi publik kerap tertuju pada beberapa film Indonesia. Simak artikel ini untuk mengetahui daftar film tersebut, salah satunya ada film Kiblat!

Baca Selengkapnya

Film Kiblat Dirujak Publik dan MUI, Rumah Produksi Minta Maaf Janji Ganti Judul dan Poster

31 hari lalu

Film Kiblat Dirujak Publik dan MUI, Rumah Produksi Minta Maaf Janji Ganti Judul dan Poster

Film Kiblat munculkan kontroversi ramai dikritik publik. Rumah produksi meminta maaf dan berjanji mengganti judul dan poster

Baca Selengkapnya