14 Tahun Kasus Munir, Dokumen TPF Hilang hingga Pollycarpus Bebas

Jumat, 7 September 2018 10:40 WIB

Aktivis HAM membentangkan spanduk saat berjalan kaki menuju gedung Sekretariat Negara untuk menyerahkan surat terbuka kepada Presiden terkait dengan TPF Munir di Jakarta, Kamis, 23 Agustus 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini tepat 14 tahun kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib. Namun dalang pembunuhan itu belum tertangkap hingga saat ini.

Peringatan meninggalnya mantan Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau HAM Imparsial itu digelar di depan Istana Negara dan Malang pada Kamis, 6 September 2018. Istri Munir, Suciwati dan sejumlah aktivis lain menuntut Presiden Joko Widodo mengungkap dalang pembunuhan Munir. “Tuntaskan kasus Munir sekarang juga,” kata juru bicara, aksi Kamisan di Malang, Julia Rachmawati, di depan Balai Kota Malang.

Baca: Eks TPF Munir Jelaskan Kronologi Penyerahan Berkas Investigasi

Munir Said Thalib tewas dalam penerbangan ke Amsterdam pada 7 September 2004. Ia tewas dua jam sebelum pesawat mendarat di Bandara Schipol, Amsterdam pukul 08.10 waktu setempat. Hasil otopsi kepolisian Belanda dan Indonesia menemukan Munir tewas karena racun arsenik.

Setelah penyelidikan, kepolisian menetapkan pilot Garuda Indonesia Pollycarpus Budihari Priyanto menjadi tersangka pembunuhan pada 18 Maret 2005. Majelis hakim Pengadilan Negeri Pusat memutus ia bersalah dan menghukumnya 14 tahun penjara pada 12 Desember 2005.

Advertising
Advertising

Dalam persidangan, terungkap Pollycarpus beberapa kali mendapat telepon dari nomor khusus Deputi V/Penggalangan dan Propaganda Badan Intelijen Negara (BIN) Mayor Jenderal Muchdi Pr. Muchdi pun ditetapkan sebagai tersangka pada 19 Juni 2008 karena diduga terlibat dalam pembunuhan berencana terhadap Munir. Namun, pada 31 Desember 2008 majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonisnya bebas murni dari segala dakwaan.

Baca: Pollycarpus Bebas, Koalisi Masyarakat: Kasus Munir Belum Selesai

Pada akhirnya hanya dua orang yang dihukum atas kematian Munir. Mereka adalah Pollycarpus dan Direktur Utama Garuda Indra Setiawan. Indra diangap memberikan kesempatan kepada Polly untuk membunuh Munir dengan menempatkannya di bagian keselamatan penerbangan yang memungkiian Polly terbang pada hari pembunuhan. Indra divonis 1 tahun penjara.

Adapun Pollycarpus, mendapatkan banyak pengurangan masa penjara selama menjalani 14 tahun hukuman. Total, Pollycarpus mendapatkan remisi totalnya 4 tahun 6 bulan 20 hari. Pollycarpus akhirnya bebas bersyarat pada 28 November 2014 dan bebas murni pada 29 Agustus 2018.

Pemerintah era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah membentuk Tim Pencari Fakta untuk mengungkap dalang pembunuhan Munir. Namun dokumen hasil penyelidikan TPF itu hilang. Hilangnya keberadaan dokumen TPF Munir mengemuka saat Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) memenangi gugatan terhadap Kementerian Sekretariat Negara untuk mempublikasikan laporan penyelidikan TPF. Namun Istana menyatakan tak memiliki dokumen tersebut.

Baca: Kasus Munir, Polri Diminta Buka Rekaman Suara Pollycarpus-Muchdi

Pada peringatan 14 tahun meninggalnya Munir, para aktivis HAM pun menuntut pemerintah menelusuri hilangnya berkas penyelidikan TPF Munir itu. “Negara harus bertanggung jawab,” kata Julia. Dia juga menagih janji Presiden Jokowi untuk menyelesaikan kasus Munir.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan kepolisian seharusnya bisa mengungkap dalang pembunuhan Munir. Ia mengatakan terdapat rekaman pembicaraan antara Pollycarpus dan Muchdi yang bisa menjadi pijakan untuk kasus tersebut. “Satu dokumen penting itu tak pernah dibawa ke pengadilan,” kata dia.

Berita terkait

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

18 hari lalu

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

Kopassus merayakan hari jadi ke-72 sejak berdiri pada 16 April 1952. Berikut daftar Danjen Kopassus dari 1952 hingga 2024, ada bapak dan anak.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

42 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

43 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

50 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

50 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

50 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

51 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

55 hari lalu

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung

Baca Selengkapnya

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

59 hari lalu

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.

Baca Selengkapnya