Survei: Jokowi - Ma'ruf Unggul di Basis NU

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 4 September 2018 05:34 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah), penjabat Gubernur Jawa Barat, M. Iriawan (kiri), dan Ketua MUI Kabupaten Bogor KH Ahmad Mukri Aji (kanan) saat salat Idul Adha berjemaah di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu, 22 Agustus 2018. Presiden Jokowi menunaikan salat Idul Adha berjemaah bersama dengan masyarakat yang tinggal di sekitar Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin mendapat banyak dukungan dari pemilih yang dekat secara religi maupun kultural dengan Nahdlatul Ulama (NU). Sementara lawannya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul di basis Muhammadiyah.

Baca juga: Kata Ma'ruf Amin Soal Air Zam-zam Berlabel #2019GantiPresiden

Hasil itu tercatat dalam survei Y-Publica yang dirilis pada Senin, 3 September 2018. Dalam survei itu, Jokowi - Ma'ruf unggul telak di basis NU dengan suara 59 persen dibandingkan Prabowo - Sandiaga yang dalam survei mendapat 23,3 persen. Sebanyak 17,7 persen menyatakan belum menentukan pilihan.

"Keunggulan pasangan ini di basis pemilih NU tidak lepas dari posisi Kiai Ma'ruf sebagai kader NU," kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono di Bakoel Coffie, Jakarta, Senin, 3 September 2018.

Dukungan ini juga buah dari upaya Jokowi yang rajin menyambangi tokoh NU dan menghadiri kegiatan ormas tersebut sebelum deklarasi capres dan cawapres.

Advertising
Advertising

Sementara di basis Muhammadiyah, Prabowo-Sandiaga unggul dari Jokowi - Ma'ruf meski tipis saja. Pasangan yang diusung Partai Gerindra itu meraih suara 42,7 persen sementara Jokowi-Ma'ruf 39,9 persen. Sebanyak 17,4 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan.

Prabowo - Sandiaga juga unggul di basis pemilih yang memiliki kedekatan dengan ormas Front Pembela Islam (FPI). Pasangan ini unggul telak dengan 67,5 persen suara sementara Jokowi - Ma'ruf hanya 21,3 persen dengan pemilih yang belum menentukan belum memilih sebanyak 11,2 persen.

Baca juga: Ma'ruf Amin: Jokowi Tak Beri Sertifikat Tanah pada Konglomerat

Di luar basis NU, Muhammadiyah, dan FPI, lebih banyak responden yang mendukung Jokowi - Ma'ruf. Pasangan tersebut meraih suara 52,7 persen sementara Prabowo - Sandiaga 27,9 persen dengan jumlah responden yang belum memutuskan pilihan sebanyak 19,4 persen.

Survei Y-Publica ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling). Mereka mewakili 120 desa dari 34 provinsi di Indonesia.

Sebanyak 48,8 persen responden merasa memiliki kedekatan dengan NU dan 9,2 persen dekat dengan Muhammadiyah. Sebanyak 4,1 persen responden merasa dekat dengan FPI dan 37,9 persen lainnya dekat dengan ormas Islam yang lain.

Survey tersebut dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan responden terpilih dengan menggunakan kuisioner. Pengambilan data dilakukan pada 13-23 Agustus 2018. Margin of error survei ini sebesar 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

1 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

3 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

4 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Pengamat Ungkap Syarat Calon Lain Bisa Imbangi Khofifah di Pilkada Jatim 2024, Apa Saja?

4 hari lalu

Pengamat Ungkap Syarat Calon Lain Bisa Imbangi Khofifah di Pilkada Jatim 2024, Apa Saja?

Khofifah dinilai menjadi calon terkuat pada Pilkada Jatim 2024.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

5 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

8 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

8 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

10 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

10 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

16 hari lalu

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.

Baca Selengkapnya