Yaqut: Ansor dan Banser Tak Terlibat Penolakan #2019GantiPresiden

Minggu, 26 Agustus 2018 20:00 WIB

Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (kiri) memeriksa Barisan Banser NU dalam Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta, 18 April 2017. Belum ada informasi soal ikut-tidaknya pasukan Banser membantu pengamanan Pilkada DKI. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan organisasi yang dipimpinnya dan Banser secara institusi tidak terlibat dalam penolakan deklarasi #2019GantiPresiden yang dideklarasikan di beberapa tempat hari ini.

Baca juga: Aktivis Bakal Kerahkan Emak-emak untuk Dukung Neno Warisman

Yaqut menegaskan, GP Ansor dan Banser baru akan terlibat secara institusional setelah menilai gerakan tersebut menjadi ancaman bagi keutuhan bangsa dan negara.

"Sementara ini, kami masih melihat ini hanya gerakan politik saja dari orang-orang yang frustrasi, bingung, nggak tahu akan menggunakan narasi apa melawan petahana," kata Yaqut melalui pesan singkat kepada Tempo, Ahad 26 Agustus 2018.

Hari ini, gerakan #2019GantiPresiden dideklarasikan di beberapa tempat seperti Pekanbaru, Riau dan Surabaya, Jawa Timur. Namun, gesekan antara kubu pendukung dengan penolak gerakan tersebut cukup kuat.

Advertising
Advertising

Baca juga: Ketua MPR: Melarang #2019GantiPresiden Tidak Sesuai Demokrasi

Di Surabaya, misalnya, ratusan massa mengepung Hotel Majapahit Jalan Tunjungan, meminta Ahmad Dhani yang sebelumnya akan hadir dalam deklarasi #2019GantiPresiden di Tugu Pahlawan Surabaya untuk mengurungkan niatnya.

Massa yang mengepung Ahmad Dhani itu terdiri dari Banser dan Pemuda Pancasila.

Terkait dengan kadernya yang diduga terlibat dalam penolakan deklarasi, Yaqut tak menampik pihaknya membebaskan pilihan para kader tersebut. Menurut Yaqut, kader Banser dan Ansor pasti mengetahui mana yang baik dan tidak bagi bangsa ini.

"Mereka memiliki pertimbangan yang matang untuk terlibat atau tidak," kata Yaqut.

Baca juga: Kata Mardani Ali Sera Soal Penolakan Gerakan #2019GantiPresiden

Namun, Yaqut juga mengatakan pihaknya tetap akan memeriksa kader Banser yang diduga turun dalam penolakan deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya pada Ahad, 26 Agustus 2018. Ia akan memeriksa apakah benar mereka anggota Banser atau bukan, dan apakah mereka kader yang masih aktif atau hanya aktif pada momen-momen tertentu saja.

"Atau Banser yang melakukan insubordinasi? Nah ini nanti akan kami kategorisasikan untuk mengambil tindakan yang diperlukan," ucapnya.

Berita terkait

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

1 jam lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

19 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Kemenag Fasilitasi Ribuan Warga Balik ke Tempat Kerja setelah Mudik

11 hari lalu

Kemenag Fasilitasi Ribuan Warga Balik ke Tempat Kerja setelah Mudik

Kemenag mamfasilitasi ribuan warga untuk balik dari kampung ke tempat kerja mereka di Jakarta setelah mudik.

Baca Selengkapnya

KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

23 hari lalu

KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

Walaupun rencana kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia terus memancarkan sinyal positif, Antonius mengatakan hal itu masih tentatif.

Baca Selengkapnya

Alasan Penting Digitalisasi Zakat, Demi Kepastian Penerima Sampai Pencegahan Fraud

30 hari lalu

Alasan Penting Digitalisasi Zakat, Demi Kepastian Penerima Sampai Pencegahan Fraud

Digitalisasi sistem zakat diterapkan untuk mencegah kecurangan pengelolaan.

Baca Selengkapnya

Hubungan Kekerabatan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf

49 hari lalu

Hubungan Kekerabatan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf bersaudara, keduanya putra K.H. Muhammad Cholil Bisri.

Baca Selengkapnya

Ini Aturan Penggunaan Speaker Masjid yang Diperdebatkan

50 hari lalu

Ini Aturan Penggunaan Speaker Masjid yang Diperdebatkan

Menteri Agama atau Menag Yaqut Cholil Qoumas mengeluarkan surat edaran terkait aturan penggunaan speaker masjid. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Pengeras Suara Masjid dan Musala Jadi Perhatian Menag Yaqut Cholil Qoumas Beberapa Tahun Terakhir

50 hari lalu

Pengeras Suara Masjid dan Musala Jadi Perhatian Menag Yaqut Cholil Qoumas Beberapa Tahun Terakhir

Penggunaan pengeras suara di masjid dan musala selama Ramadan menjadi perhatian Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam beberapa tahun terakhir. Ini aturannya

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tetapkan 12 Maret sebagai Awal Ramadan 1445 H, Ini Kata Menteri Agama Yaqut

51 hari lalu

Pemerintah Tetapkan 12 Maret sebagai Awal Ramadan 1445 H, Ini Kata Menteri Agama Yaqut

Menteri Agama mengatakan perbedaan dalam penetapan awal Ramadan jangan sampai mengganggu persaudaraan umat Islam.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh pada 12 Maret 2024

52 hari lalu

Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh pada 12 Maret 2024

Kementerian Agama dalam konferensi pers sidang isbat penetapan 1 Ramadan 1445 H memutuskan awal puasa jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.

Baca Selengkapnya