Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta: Utang Bukan Sekadar Statistik

Rabu, 22 Agustus 2018 20:18 WIB

Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta saat memberikan keterangan kepada media di Jakarta, Rabu, 22 Agustus 2018. (dok KEIN)

INFO NASIONAL - Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta menilai utang pemerintah yang saat ini berjumlah sekitar Rp4.000 triliun, sebaiknya tidak sebatas angka statistik yang terus tumbuh. "Utang harus dilihat sebagai bagian dari instrumen fiskal yang memfasilitasi tujuan kesejahteraan rakyat," ujarnya di Jakarta, Rabu, 22 Agustus 2018.

"APBN sebagai instrumen fiskal, yang di dalamnya ada utang, menjadi penggerak perekonomian nasional. Tujuan akhirnya adalah menciptakan kesejahteraan rakyat," kata Arif.

Menurut dia, saat ini hasil yang dicapai dari fungsi APBN sebagai penggerak perekonomian menunjukkan kemajuan yang sangat baik. Hal itu bisa dilihat dari tingkat kemiskinan yang terus turun hingga mencapai posisi 9,8 persen pada Maret 2018. Angka ini merupakan yang terendah sepanjang sejarah.

Begitu pun dengan kondisi pengangguran yang terus mengecil. Hingga Februari 2018, tingkat pengangguran terbuka hanya 5,13 persen. “Ketika Presiden Joko Widodo awal menjabat, yaitu 2014, angkanya masih 5,94 persen,” papar Arif.

Dari sisi tenaga kerja, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa sepanjang periode 2015-2018 telah terserap 6,2 juta orang. “Kinerja kesejahteraan yang baik itu, di dalamnya ada peran (pemanfaatan) utang,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Belum lagi, kata Arif melanjutkan, jika dilihat dari pembangunan infrastruktur. Selama ini, pemerintah antara lain memprioritaskan pembangunan infrastruktur di kawasan perbatasan untuk memudahkan mobilitas warga, memajukan ekonomi daerah, serta meningkatkan kesejahteraan warga sekitar.

Indikator-indikator tersebut, Arif Budimanta menegaskan, menunjukkan bahwa utang pemerintah disalurkan untuk kegiatan yang produktif. “Jadi jangan sekadar lihat statistik pertumbuhan utangnya saja, lihat juga manfaatnya sebagai wujud tanggung jawab pemerintah,” katanya.

Selain itu, secara konstitusional, utang pemerintah juga masih berada di jalur yang benar. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, disebutkan bahwa rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) maksimum 60 persen. Sementara saat ini masih di bawah 30 persen.

Begitu juga dengan rasio defisit anggaran terhadap PDB, undang-undang tersebut mengamanatkan maksimum 3 persen. “Seperti kita tahu, pemerintah sangat disiplin dengan konstitusi, sehingga defisit tetap terjaga di bawah ambang batas,” tegasnya.

Sementara secara teknikal, pemanfaatan utang pemerintah yang menjadi belanja pemerintah, dapat dilihat melalui pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus baik. Pada kuartal II-2018, ekonomi Indonesia tumbuh 5,27 persen (year on year), tertinggi sejak 2014.

“Ini menunjukkan bawa keuangan negara dalam hal ini APBN, berada dalam kondisi yang sehat,” ujar Arif. (*)

Berita terkait

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.

Baca Selengkapnya

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam

Baca Selengkapnya

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.

Baca Selengkapnya

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri

Baca Selengkapnya

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Baca Selengkapnya

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.

Baca Selengkapnya

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.

Baca Selengkapnya

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.

Baca Selengkapnya