Isu Ahoker Golput di Pilpres 2019 Dianggap Permainan Opini

Minggu, 19 Agustus 2018 09:49 WIB

Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin memberikan keterangan pers tentang menjaga keutuhan bangsa dalam bingkai NKRI di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 16 Mei 2017. Jokowi secara resmi mendeklarasikan Maruf sebagai calon wakil presiden pendampingnya di Jakarta, Kamis malam, 9 Agustus 2018. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Saiful Mujani Research Center (SMRC) Sirajuddin Abbas mengatakan isu yang santer tersiar bahwa pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pilkada DKI tidak akan memberikan suara hak pilihnya pada pilpres 2019 hanyalah opini yang dimainkan oleh beberapa pihak.

Baca: Zulkifli Hasan Sebut Jokowi dan Prabowo Segera Bertemu

"Menurut saya (isu) golput memang dimainkan untuk mengadu domba antara pendukung Jokowi dan pendukung Ahok. Bisa juga tujuannya untuk membuat pendukung Jokowi menjadi ragu terhadap pilihan Jokowi karena pak Ma'ruf Amin," kata Abbas di Jakarta, Kamis 16 Agustus 2018.

Jokowi telah memilih ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presidennya di pilpres 2019 nanti. Ma'ruf merupakan ulama yang mengeluarkan fatwa bahwa pernyataan Ahok yang menyitir surat Al Maidah menistakan agama. Tak lama setelah fatwa tersebut dikeluarkan, Ahok akhirnya dijebloskan ke dalam penjara.

Abbas juga mengatakan isu Ahoker, sebutan untuk pendukung Ahok, akan golput belum menjadi opini publik secara nasional, tapi hanya opini-opini yang disebarkan kepada masyarakat lewat berbagai media sosial. Tujuan penyebaran opini tersebut, kata Abbas, untuk membuat pendukung Jokowi menjadi ragu-ragu terhadap pilihan cawapres Jokowi.

Advertising
Advertising

"Apakah pendukung pak Ahok demikian? Belum tentu. Ini bagian perang psikologis, psy war, yang sudah mulai berlangsung," ujarnya.

Baca: Bertemu Sandiaga, Gus Ipul Manut Para Kiai Soal Dukungan Pilpres

Lebih lanjut Abbas mengatakan pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin harus menunjukkan sikap serta komitmen mereka yang jelas terhadap pluralisme, perlindungan etnis dan kelompok agama minoritas, memperkuat Islam yang lebih moderat dan mendukung pluralisme. Menurutnya, hal ini dapat dilakukan pasangan Jokowi dan Ma'ruf untuk mendapatkan dukungan dari pendukung Ahok.

"Karena pendukung Ahok itu bukan dalam pengertian pendukung Ahok secara pribadi, tapi juga dalam pengertian pendukung minoritas, kelompok agama yang berbeda, dan juga pluralisme," kata Abbas.

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

6 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

7 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

33 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

33 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

40 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

47 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

51 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

52 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya