Kata Peneliti UI Soal Penyederhanaan Bahasa Daerah

Rabu, 15 Agustus 2018 14:24 WIB

Ilustrasi bahasa daerah. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Sastra Daerah Universitas Indonesia, Widhyasmaramurti, mengatakan penyederhanaan bahasa daerah sebaiknya dilakukan dalam konteks melestarikan.

Baca juga: Bahasa Daerah di Indonesia Terus Menyusut

“Bahasa daerah yang dinyatakan oleh Pak Muhadjir dengan jumlah 700-an akan lebih baik jika dilestarikan dan dikembangkan demi menjaga keberlangsungannya,” ujar Widhyasmaramurti kepada Tempo, Rabu, 15 Agustus 2018.

Menurut dia, penyederhanaan dalam konteks melestarikan bisa dilakukan dengan dukungan pemerintah melalui badan bahasa. Kebijakan yang bisa diterapkan adalah menjadikan bahasa daerah sebagai mata pelajaran muatan lokal di wilayah tutur bahasa tersebut.

“Hal ini pernah dilakukan oleh Tim PMB (Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan) LIPI yang berhasil membuat bahasa Kafoa sebagai materi ajar di SDN di Desa Habollat dan Lola di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur,” tuturnya.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, ketika menghadiri seminar dan lokakarya Bahasa Negara di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada 8 Agustus 2018, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan bahasa-bahasa yang terlalu lokal di pelosok Indonesia dianggap menghambat komunikasi antarmasyarakat. Bahasa-bahasa itu diwacanakan agar bisa disederhanakan menjadi satu bahasa daerah.

Mendikbud menampik bahwa wacana tersebut merupakan penghilangan kekayaan bahasa di Indonesia. Langkah ini, kata dia, merupakan cara pemerintah agar dapat mudah berkomunikasi dengan seluruh rakyatnya. “Bukan dihilangkan, tapi diserap. Memang pilihannya sulit. Karena kalau tidak dilakukan, akan ada kesulitan kita untuk membina dan mengembangkan bahasa daerah,” ucapnya.

Widhyasmaramurti melanjutkan bahwa upaya pelestarian bahasa Kafoa sempat terhambat guru pengajar di Sekolah Dasar Negeri Desa Habollat yang bukan penutur asli.

Baca juga: 700 Bahasa Daerah Punah

Hal ini, kata dia, bisa saja menimbulkan salah persepsi. “Tapi dengan dukungan pemerintah lokal, guru-guru non-penutur bahasa Kafoa berkenan mempelajari dan mengajarkan bahasa tersebut sebagai upaya mendukung pelestarian bahasa Kafoa sebagai bahasa etnis yang terancam punah karena hanya dituturkan oleh 1.200-an orang.”

Menurut Widhyasmaramurti, jika disederhanakan dalam bentuk mengubah penggunaan bahasa daerah menjadi bahasa Indonesia, sepertinya itu justru proses penghilangan bahasa daerah secara perlahan-lahan. “Kekayaan bahasa daerah merupakan salah satu aset bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan,” ucapnya.

Berita terkait

Festival Bahasa Ibu, Cara Kemendikbudristek Mengawetkan Bahasa Daerah

20 jam lalu

Festival Bahasa Ibu, Cara Kemendikbudristek Mengawetkan Bahasa Daerah

Kemendikbudristek menggelar festival bahasa ibu nasional. Berisi talenta penjaga bahasa etnis dari berbagai wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

1 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

7 hari lalu

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

Menko PMK Muhadjir Effendy meminta Sumatera Barat bisa mencanangkan sadar bencana setiap harinya dalam puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024.

Baca Selengkapnya

Menko PMK Muhadjir Effendy Harap MK Hasilkan Putusan Terbaik dalam Sengketa Pilpres

12 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy Harap MK Hasilkan Putusan Terbaik dalam Sengketa Pilpres

Muhadjir mengatakan, putusan terbaik perlu dibuat karena MK merupakan lembaga hukum tertinggi. Keputusan MK juga tidak bisa diganggu gugat.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

20 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya

Diskon Tarif Tol Trans Jawa Arus Mudik dan Arus Balik Sampai Kapan? Catat Tanggal dan Ruas Jalan Tolnya

21 hari lalu

Diskon Tarif Tol Trans Jawa Arus Mudik dan Arus Balik Sampai Kapan? Catat Tanggal dan Ruas Jalan Tolnya

Batas waktu diskon tarif Tol Trans Jawa untuka rus mudik dan arus balik, sampai kapan dan di ruas jalan tol mana saja?

Baca Selengkapnya

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

26 hari lalu

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

Ini pendidikan terakhir 4 menteri Jokowi yang dipanggil MK pada sidang sengketa pilpres: Sri Mulyani, Risma, Muhadjir Effendy, Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya

Ketua MK Tegur Muhadjir karena Bela Jokowi soal Bagi-bagi Bansos

27 hari lalu

Ketua MK Tegur Muhadjir karena Bela Jokowi soal Bagi-bagi Bansos

Menko PMK Muhadjir sempat kena tegur Hakim MK karena dianggap memberikan pembelaan untuk program bansos yang dilakukan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Muhadjir Sebut Tak Ada Pejabat 100 Persen Netral

28 hari lalu

Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Muhadjir Sebut Tak Ada Pejabat 100 Persen Netral

Muhadjir Effendy menyatakan tidak ada pejabat yang netral karena setiap orang memiliki preferensi dan tendensi politik.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pilpres: Apa Kata 4 Menteri tentang Bansos Jokowi?

28 hari lalu

Sidang Sengketa Pilpres: Apa Kata 4 Menteri tentang Bansos Jokowi?

Empat menteri tampil di sidang sengketa pilpres menjelaskan tentang bansos Jokowi, yang dianggap tim hukum Anies dan Ganjar menguntungkan Prabowo

Baca Selengkapnya