Senjata Rampasan Kelompok Bersenjata di Papua Dikembalikan ke TNI

Selasa, 7 Agustus 2018 12:45 WIB

Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata atau KKSB mengembalikan tiga pucuk senjata laras panjang secara sukarela. di Jayapura, Papua, Selasa, 7 Agustus 2018. TNI

TEMPO.CO, Jakarta - Kapendam XVII/Cenderawasi Kolonel Inf Muhammad Aidi menyatakan senjata milik TNI yang dirampas oleh kelompok bersenjata di Papua diserahkan kembali. Sebelumnya, perampasan itu dilakukan saat terjadi penyerangan terhadap Tim Survey Program Papua Terang, Senin, 6 Agustus 2018.

Baca: Serangan Kelompok Bersenjata Papua, TNI: Tak Ada Prajurit Tewas

Aidi menuturkan, senjata rampasan tersebut diserahkan oleh Kepala Distrik Wegemuka Deki Gobay dan Kepala Distrik Wegebino Robi Degei pada Selasa, 7 Agustus pukul 02.30 WIT di Guest Hous Enarotali. Kedatangan keduanya disambut Dandim Letkol Jimmy Sitinjak dan Bupati Paniai, Musa Isir.

"Mereka menyerahkan empat pucuk senjata beserta munisi dan perlengkapan lainnya, di antaranya satu buah helm anti peluru," kata Aidi seperti dilansir dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 7 Agustus 2018. Empat pucuk senjata itu terdiri dari tiga laras panjang dan satu laras pendek.

Tiga pucuk senjata laras panjang yang dikembalikan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata atau KKSB secara sukarela di Jayapura, Papua, Selasa, 7 Agustus 2018. TNI

Dalam kesempatan tersebut, Deki Gobay menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi kemarin. "Sebenarnya permasalahan yang terjadi merupakan kesalahan komunikasi antara aparat kemanan dan kami sebagai pemerintah daerah. Karena itu kami mengucapkan permohonan maaf karena yang melakukan kegiatan seperti itu," katanya. Menurut dia, pemerintah daerah hanya menginginkan Program Pembangunan Listrik juga masuk ke distriknya.

Baca: TNI Klarifikasi Tak Ada Prajurit Tewas Akibat Serangan di Papua

Deki juga menyatakan anak-anak yang melakukan penyerangan perlu mendapatkan pembinaan. "Mereka hanya tertipu oleh orang-orang yang berseberangan faham," ujar Deki.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, kelompok bersenjata menyerang Tim Survey Program Papua Terang. Mereka merampas sejumlah senjata, amunisi, dan perlengkapan lainnya milik TNI yang tergabung dalam tim tersebut.

Menurut Deki, barang rampasan itu akhirnya diserahkan kembali lantaran ada desakan dari seluruh masyarakat. "Karena sebenarnya rakyat sangat menginginkan kemajuan di daerahnya," katanya.

Simak pula: Polisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua

Letkol Inf Jimmy TP Sitinjak mengapresias kepala distrik dan kepala kampung yang sudah membantu pengembalian senjata rampasan tersebut. Dia pun berjanji membantu program yang diinginkan pemerintah daerah bisa terlaksana.

"Kami akan terus berusaha membantu agar program yang sudah dibuat oleh pemerintah pusat bisa masuk menuju distrik-distrik serta kampung kampung yang ada di pelosok Kabupaten Paniai demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Paniai," ujarnya.

Terkait dengan adanya peristiwa ini, Aidi menyampaikan harapan dan imbauan kepada seluruh saudara yang masih di hutan agar segera kembali ke pangkuan NKRI. Dia mengajak mereka untuk mengakhiri konflik yang terjadi.

Baca juga: Aktivis Ingatkan Jokowi Soal 3 Kasus Pelanggaran HAM di Papua

"Mari kita bahu membahu membangun Papua ini demi kesejahteraan bersama. Kasihan generasi-generasi penerus kita kalau mereka tumbuh dan berkembang di dalam suasana konflik," ujarnya. Aidi menuturkan, tindakan mengangkat senjata secara ilegal merupakan perbuatan melanggar hukum dan tidak dibenarkan oleh hukum dan dunia.

Berita terkait

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

2 jam lalu

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengingatkan kepada seluruh kader Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI - Polri (FKPPI), untuk menjaga persaudaraan kebangsaan dalam menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

3 jam lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

5 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

7 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tiga Regu Brimob akan Diturunkan Amankan Kampung Pogapa Setelah Diserang TPNPB-OPM

10 jam lalu

Tiga Regu Brimob akan Diturunkan Amankan Kampung Pogapa Setelah Diserang TPNPB-OPM

Polda Papua akan menerjunkan tiga regu Brimob imbas serangan TPNPB-OPM di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

15 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

15 jam lalu

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

17 jam lalu

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

Pengeroyokan terhadap sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang itu terjadi ketika mereka beribadah doa rosario.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

17 jam lalu

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

Foto dan video konvoi siswa berseragam motif bintang kejora beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

1 hari lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya