Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serangan Kelompok Bersenjata Papua, TNI: Tak Ada Prajurit Tewas

image-gnews
Pasukan TNI melintas di kawasan Line Pipa menuju Nisam Antara, Aceh Utara, Provinsi Aceh. 26 Maret 2015. Sebanyak dua SSK (Satuan Setingkat Kompi) TNI IM bersenjata lengkap dikerahkan untuk membantu Polisi mengejar kelompok pembunuh dua anggota Kodim 0103 Aceh Utara. ANTARA FOTO
Pasukan TNI melintas di kawasan Line Pipa menuju Nisam Antara, Aceh Utara, Provinsi Aceh. 26 Maret 2015. Sebanyak dua SSK (Satuan Setingkat Kompi) TNI IM bersenjata lengkap dikerahkan untuk membantu Polisi mengejar kelompok pembunuh dua anggota Kodim 0103 Aceh Utara. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penerangan Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi mengatakan telah terjadi penyerangan oleh kelompok bersenjata di Papua terhadap prajurit TNI yang sedang mengawal tim survei dari PT PLN.

Namun ia membantah penyerangan itu telah mengakibatkan dua prajurit tewas. "Itu hoax," kata Aidi kepada Tempo, Senin, 6 Agustus 2018.

Baca: Dua Prajurit TNI Tewas Diserang Kelompok Bersenjata di Papua

Aidi mengatakan penyerangan oleh kelompok bersenjata di Papua itu hanya mengakibatkan beberapa orang prajurit terluka. Setidaknya, ada lima orang prajurit yang mengalami luka lebam dan luka akibat sabetan senjata tajam.

Sebelumnya, dua prajurit TNI diberitakan tewas ketika kelompok bersenjata menyerang tim PLN yang melakukan survei di Kabupaten Paniai, Papua pada Senin, 6 Agustus 2018 sekitar pukul 09.30 WIT. Kepala Polres Paniai Ajun Komisaris Besar Supriagung, ketika dihubungi Antara, membenarkan terjadinya aksi penyerangan terhadap tim survei dari PLN yang mendapat pengawalan dari anggota TNI itu.

Aidi menjelaskan penyerangan terjadi saat tim survei Papua Terang yang terdiri dari 3 orang tenaga ahli PLN, 3 orang tenaga sukarela, serta 11 mahasiswa mencatat data elektronik di beberapa kampung di Paniai. Tim itu didampingi 16 prajurit TNI sejak berangkat dari Bandara Paniai menuju Distrik Wagemuga dengan menggunakan dua unit speed boat.

Baca: Personel yang Terlibat Baku Tembak di Nduga Papua Diminta Ditarik

Tim melakukan perjalanan ke tujuh kampung yang ada di Wagemuga. Saat perjalanan kembali dari kampung Kinou, di kampung Bokoa, mereka dikejar oleh sekitar 50 orang kelompok bersenjata dan masyarakat lain. "Mereka membawa sekitar 10 pucuk senjata laras panjang campuran, panah, parang dan kampak," kata Aidi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Aidi, tim semakin terkepung ketika 30 orang lain dari kelompok bersenjata dan masyarakat muncul. Kelompok ini juga membawa sekitar 20 pucuk senjata laras panjang. "Mereka mengeluarkan tembakan secara membabi buta dan berusaha merampas senjata milik TNI," ujarnya.

Tim survei yang dipimpin oleh Sersan Mayor Alfius Gobay, kata Aidi, berusaha melawan untuk mempertahankan senjatanya. Namun kelompok itu akhirnya bisa merebut senjata milik prajurit TNI. "Karena jumlah yang tidak berimbang, akhirnya mereka berhasil merampas 3 pucuk senjata senapan panjang," ujarnya.

Baca: Kapolda Papua Jelaskan Serangan ke Kelompok Bersenjata di Nduga

Tak lama kemudian, Aidi mengatakan ratusan warga yang mendukung tim survei mengusir kelompok bersenjata tersebut. Saat pengusiran kelompok bersenjata, kata dia, prajurit TNI tak mengeluarkan tembakan untuk menghindari jatuhnya korban.

Aidi bertutur kejadian perampasan senjata ini membuat lima prajurit TNI terluka. Mereka adalah Alfius Gobay dengan luka bibir pecah akibat pukulan benda tumpul, Sersan Satu Yauji dengan luka memar di punggung sebelah kiri, Sersan Satu Hardi dengan luka lebam di muka, Kopral Dua Karyadi dengan luka sobek di atas pelipis dan kaki, serta Prajurit Dua Irfannudin dengan luka sobek kepala belakang.

Saat ini, kata Aidi, seluruh anggota tim survei PLN dalam keadaan aman. Seluruh korban juga telah dievakuasi ke Paniai. "Kopda Karyadi dan Prada Irfandi langsung mendapat perwatan medis di RSUD Paniai," ujarnya.

Baca: Panglima TNI: Ancaman Perkembangan Dunia Kemiliteran Makin Rumit

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

5 jam lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.


Istri Anggota TNI Anandira Puspita Mengaku Sempat Diminta Mencabut Laporan Dugaan Perselingkuhan Suaminya

6 jam lalu

Anandira Puspita (baju merah muda), istri anggota TNI yang menjadi tersangka usai mengungkap dugaan perselingkuhan suaminya, dalam jumpa pers di sebuah kafe di Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Istri Anggota TNI Anandira Puspita Mengaku Sempat Diminta Mencabut Laporan Dugaan Perselingkuhan Suaminya

Istri anggota TNI, Anandira Puspita mengaku sempat didatangi seseorang yang memintanya mencabut laporan dugaan perselingkuhan suaminya.


Anggota TNI Suami Anandira Puspita Ditahan Pomdam Udayana atas Dugaan KDRT dan Perselingkuhan

8 jam lalu

Anandira Puspita (baju merah muda), istri anggota TNI yang menjadi tersangka usai mengungkap dugaan perselingkuhan suaminya, dalam jumpa pers di sebuah kafe di Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Anggota TNI Suami Anandira Puspita Ditahan Pomdam Udayana atas Dugaan KDRT dan Perselingkuhan

Letnan Satu Malik Hanro Agam disebut telah ditahan oleh Pomdam Udayana sejak Senin, 18 April 2024 atas dugaan KDRT dan perselingkuhan.


Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

11 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (ketiga kiri) berfoto bersama Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (keempat kiri), Wamenhan M Herindra (kedua kanan), KASAL Laksamana TNI Yudo Margono (kiri), KASAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (kanan) dan KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kedua kiri) usai mengikuti acara Penyematan Bintang Kehormatan TNI di Kantor Kemenhan, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2022. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan TNI memiliki makna yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

16 jam lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


Puspom TNI Sudah Limpahkan 20 Perkara Pelat Dinas Palsu ke Polda Metro Jaya

1 hari lalu

Konferensi Pers  Direktorat Tindak Pidana Umum Polda Metro Jaya bersama dengan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkait pengungkapan kasus pemalsuan plat nomor dinas, yang diselenggarakan pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Puspom TNI Sudah Limpahkan 20 Perkara Pelat Dinas Palsu ke Polda Metro Jaya

Puspom TNI telah limpahkan 20 perkara ke Polda Metro Jaya soal kasus pelat dinas Mabes TNI palsu.


Polda Metro Jaya Tetapkan Pengemudi Fortuner sebagai Tersangka Kasus Pemalsuan Pelat Dinas TNI

1 hari lalu

Konferensi Pers  Direktorat Tindak Pidana Umum Polda Metro Jaya bersama dengan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkait pengungkapan kasus pemalsuan plat nomor dinas, yang diselenggarakan pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Polda Metro Jaya Tetapkan Pengemudi Fortuner sebagai Tersangka Kasus Pemalsuan Pelat Dinas TNI

Polda Metro Jaya menetapkan pengemudi mobil fortuner nomor dinas TNI yang viral di media sosial sebagai tersangka kasus pemalusan pelat nomor.


Korban Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Sempat Khawatir Pengakuan Soal Jenderal Benar

1 hari lalu

Pengemudi Fortuner dengan pelat dinas TNI yagn cekcok di Tol Cikampek. Foto : X
Korban Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Sempat Khawatir Pengakuan Soal Jenderal Benar

Para penumpang mobil yang ditabrak pengemudi Fortuner sempat khawatir pengakuan soal jenderal benar dan mereka akan dicari-cari.


Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

1 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

TNI membantah menetapkan wilayah di Papua, khususnya Paniai sebagai kawasan peperangan atau zona operasi khusus militer.


Kuasa Hukum Sebut Anandira Puspita Tak Pernah Izinkan Kasus Dugaan Perselingkuhan Suaminya Diunggah Akun Instagram Ayoberanilaporkan6

1 hari lalu

Sunan Kalijaga menghadiri Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 19 Februari 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kuasa Hukum Sebut Anandira Puspita Tak Pernah Izinkan Kasus Dugaan Perselingkuhan Suaminya Diunggah Akun Instagram Ayoberanilaporkan6

Kuasa hukum Anandira Puspita menyatakan kliennya tak pernah mengizinkan admin akun @ayoberanilaporkan mengunggah dugaan perselingkuhan suaminya.