Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

TNI Klarifikasi Tak Ada Prajurit Tewas Akibat Serangan di Papua

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Ilustrasi TNI AD. Tempo/Suryo Wibowo
Ilustrasi TNI AD. Tempo/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penerangan Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi membenarkan adanya serangan dari kelompok bersenjata di Papua terhadap prajurit TNI yang sedang mengawal tim survei dari PT PLN. Namun ia mengklarifikasi soal berita ada dua prajurit TNI tewas dalam serangan itu. "Itu hoax," kata Aidi kepada Tempo, Senin, 6 Agustus 2018.

Baca: Serangan Kelompok Bersenjata Papua, TNI: Tak Ada Prajurit Tewas

Aidi mengatakan penyerangan oleh kelompok bersenjata di Papua itu hanya mengakibatkan beberapa orang prajurit terluka. Setidaknya, ada lima orang prajurit yang mengalami luka lebam dan luka akibat sabetan senjata tajam.

Dalam berita sebelumnya dikutip dari Antara, dua prajurit TNI diberitakan tewas ketika kelompok bersenjata menyerang tim PLN yang melakukan survei di Kabupaten Paniai, Papua pada Senin, 6 Agustus 2018 sekitar pukul 09.30 WIT. Kepala Polres Paniai Ajun Komisaris Besar Supriagung, ketika dihubungi Antara, membenarkan terjadinya aksi penyerangan terhadap tim survei dari PLN yang mendapat pengawalan dari anggota TNI itu.

Sementara itu, Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf. Muhammad Aidi ketika dihubungi mengaku belum mendapat laporan tentang insiden yang menewaskan dua prajurit TNI tersebut. "Saya masih terus mengontak untuk mendapat laporan tersebut," kata Aidi. Setelah santer berita soal dua prajurit TNI tewas, Aidi memberikan klarifikasinya.

Baca juga: TNI Kirim Satuan Kesehatan untuk Penanganan Korban Gempa Lombok

Aidi menjelaskan penyerangan terjadi saat tim survei Papua Terang yang terdiri dari 3 orang tenaga ahli PLN, 3 orang tenaga sukarela, serta 11 mahasiswa mencatat data elektronik di beberapa kampung di Paniai. Tim itu didampingi 16 prajurit TNI sejak berangkat dari Bandara Paniai menuju Distrik Wagemuga dengan menggunakan dua unit speed boat.

Tim melakukan perjalanan ke tujuh kampung yang ada di Wagemuga. Saat perjalanan kembali dari kampung Kinou, di kampung Bokoa, mereka dikejar oleh sekitar 50 orang kelompok bersenjata dan masyarakat lain. "Mereka membawa sekitar 10 pucuk senjata laras panjang campuran, panah, parang dan kampak," kata Aidi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Aidi, tim semakin terkepung ketika 30 orang lain dari kelompok bersenjata dan masyarakat muncul. Kelompok ini juga membawa sekitar 20 pucuk senjata laras panjang. "Mereka mengeluarkan tembakan secara membabi buta dan berusaha merampas senjata milik TNI," ujarnya.

Tim survei yang dipimpin oleh Sersan Mayor Alfius Gobay, kata Aidi, berusaha melawan untuk mempertahankan senjatanya. Namun kelompok itu akhirnya bisa merebut senjata milik prajurit TNI. "Karena jumlah yang tidak berimbang, akhirnya mereka berhasil merampas 3 pucuk senjata senapan panjang," ujarnya.

Tak lama kemudian, Aidi mengatakan ratusan warga yang mendukung tim survei mengusir kelompok bersenjata tersebut. Saat pengusiran kelompok bersenjata, kata dia, prajurit TNI tak mengeluarkan tembakan untuk menghindari jatuhnya korban.

Aidi bertutur kejadian perampasan senjata ini membuat lima prajurit TNI terluka. Mereka adalah Alfius Gobay dengan luka bibir pecah akibat pukulan benda tumpul, Sersan Satu Yauji dengan luka memar di punggung sebelah kiri, Sersan Satu Hardi dengan luka lebam di muka, Kopral Dua Karyadi dengan luka sobek di atas pelipis dan kaki, serta Prajurit Dua Irfannudin dengan luka sobek kepala belakang.

Kata Aidi, seluruh anggota tim survei PLN dalam keadaan aman. Seluruh korban juga telah dievakuasi ke Paniai. "Kopda Karyadi dan Prada Irfandi langsung mendapat perwatan medis di RSUD Paniai," ujarnya.

Catatan:
Berita ini sudah diubah pada Selasa, 7 Agustus 2018, pada 7.52 WIB. Perubahan dilakukan di judul dan tubuh berita setelah mendapatkan klarifikasi dari TNI.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 jam lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

3 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

5 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.


Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

5 hari lalu

TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.


Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

5 hari lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.


Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

5 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan


Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

5 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

5 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

6 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

7 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

TNI membantah menetapkan wilayah di Papua, khususnya Paniai sebagai kawasan peperangan atau zona operasi khusus militer.