2 Bayi Lahir Selamat Saat Gempa Lombok 7 SR Mengguncang

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Elik Susanto

Senin, 6 Agustus 2018 06:56 WIB

Gempa bumi berkekuatan 7.0 Skala Richter mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu, 5 Agustus 2018, pukul 18.46 WIB. (BMKG)

TEMPO.CO, Jakarta - Dua bayi lahir secara normal dan selamat di Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat saat gempa Lombok terjadi. Lindu berkekuatan 7,0 RS (Skala Richter) mengguncang pulau Lombok dan Sumbawa, pada Minggu, 5 Agustus 2018 pukul 19.46 Wita.

"Alhamdulillah bayi saya lahir dengan selamat dan sehat," kata Aryana, ibu dari salah satu bayi yang ditemui di UGD (Unit Gawat Darurat) Rumah Sakit Umum Pusat NTB, Senin dinihari, 6 Agustus 2018.

Baca juga: BMKG Mencabut Peringatan Dini Tsunami Gempa Lombok

Menurut laporan Antara, satu orang bayi lagi lahir dengan selamat. Bayi ini sudah berada dalam pangkuan ibunya bersama keluarganya. Aryana mengaku sempat akan dibawa ke Rumah Sakit Awet Muda di kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Namun kondisi bangunan sudah hancur karena gempa.

"Akhirnya saya dirujuk ke RSUP NTB. Saat tiba di rumah sakit situasi masih panik. Pasien banyak dirawat diparkiran. Termasuk ibu yang sudah melahirkan disamping saya. Alhamdulilah kami berdua melahirkan dengan selamat," ujar perempuan asal Desa Gerimak Indah, Lombok Barat ini.

Gempa berkekuatan 7,0 SR, mengejutkan warga lima kabupaten di pulau Lombok, sehingga menyebabkan gelombang pengungsian warga Kota Mataram karena adanya informasi akan terjadi tsunami.nPusat gempa terletak pada 8.3 lintang selatan, 116.48 bujur timur Kabupaten Lombok Utara dengan kedalaman 15 kilometer.

Advertising
Advertising

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG sempat menyatakan peringatan dini tsunami, namun peringatan tersebut telah dicabut. Sedangkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB melaporkan korban gempa mencapai 82 orang yang meninggal.

Baca juga: Gempa Lombok, Bandara Bali dan NTB Hanya Alami Kerusakan Minor

Dari PT Angkasa Pura diperoleh informasi, memperpanjang jam operasional Bandara Lombok Praya hingga Senin, 6 Agustus 2018 pukul 06.00 WITA alias 24 jam. Hal tersebut, kata dia, dilakukan untuk mendukung bantuan bencana. "Hal ini telah dilakukan koordinasi dengan Airnav," kata Awaluddin dalam pesan singkat kepada Tempo.

Awaluddin menjelaskan, listrik di Bandara Lombok Praya sempat padam sekitar pukul 20.00 Wita. Pegawai dan penumpang sempat dievakuasi ke luar terminal. Namun, menjelang pukul 20.30 calon penumpang sudah kembali ke ruang tunggu.

Untuk menjaga keamanan dan keselamatan penumpang, kata Awaluddin, petugas membersihkan benda-benda yang tercecer akibat gempa Lombok. "Angkasa Pura I memohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin muncul akibat proses pembersihan dari sarana ataupun fasilitas yang terdampak di area terminal," ujar Awaluddin.

Berita terkait

Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Diguyur Hujan Sejak Siang, Kelembapan Udaranya Tembus 95 Persen

4 menit lalu

Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Diguyur Hujan Sejak Siang, Kelembapan Udaranya Tembus 95 Persen

Selama beberapa hari terakhir,sejak awal November 2024, BMKG terus mendeteksi potensi hujan sejak siang hingga malam di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Musim Penghujan Mulai Masuk, BMKG Ingatkan Isi Waduk sekaligus Waspada Banjir

9 jam lalu

Musim Penghujan Mulai Masuk, BMKG Ingatkan Isi Waduk sekaligus Waspada Banjir

BMKG menyatakan saat ini hujan masuk secara gradual ke wilayah Indonesia yang terjadi karena La Nina sudah mulai aktif kembali dalam kategori lemah.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Pengaruh La Nina Melemah, Kondisi Cuaca dan Musim 2025 Diprediksi Lebih Normal

10 jam lalu

BMKG Sebut Pengaruh La Nina Melemah, Kondisi Cuaca dan Musim 2025 Diprediksi Lebih Normal

La Nina masih terjadi namun terpantau lemah. Anomali suhu permukaan laut ini masih berlanjut hingga kuartal pertama tahun depan.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi Curah Hujan 2025 Normal, Cocok untuk Peningkatan Produktivitas Tanaman Pangan

14 jam lalu

BMKG Prediksi Curah Hujan 2025 Normal, Cocok untuk Peningkatan Produktivitas Tanaman Pangan

Menurut BMKG, curah hujan tahun 2025 diprediksi pada kondisi normal dengan jumlah curah hujan tahunan sekitar 1.000 hingga 5.000 milimeter per tahun.

Baca Selengkapnya

Angin Kencang Picu Gelombang Tinggi di Laut, BMKG Sebar Peringatan Dini untuk Nelayan dan Kapal Feri

22 jam lalu

Angin Kencang Picu Gelombang Tinggi di Laut, BMKG Sebar Peringatan Dini untuk Nelayan dan Kapal Feri

BMKG mengingatkan risiko gelombang tinggi di berbagai perairan. Peringatan dini terbaru berlaku pada 5 -6 November 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG: Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Berangsur Masuk Musim Hujan

22 jam lalu

BMKG: Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Berangsur Masuk Musim Hujan

BMKG menyatakan, musim hujan dimulai awal November 2024 dan terus berlangsung hingga akhir Februari atau awal Maret 2025.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG: Bogor Dapat Hujan Petir, Jakarta Berawan Menjelang Siang

1 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG: Bogor Dapat Hujan Petir, Jakarta Berawan Menjelang Siang

BMKG memprakirakan hujan mengguyur sebagian besar Jabodetabek. Jakarta kemungkinan masih berawan menjelang siang, sebelum hujan saat malam.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Curah Hujan pada 2025 Normal, Ini Detailnya

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Curah Hujan pada 2025 Normal, Ini Detailnya

BMKG memprakirakan curah hujan pada 2025 normal. Ini detail daerah dan kondisi curah hujannya.

Baca Selengkapnya

Fenomena Cuaca DANA di Balik Banjir Bandang Valencia, Turunkan Hujan hingga 500 mm

1 hari lalu

Fenomena Cuaca DANA di Balik Banjir Bandang Valencia, Turunkan Hujan hingga 500 mm

Fenomena cuaca yang langka telah memberi malapetaka banjir bandang di Provinsi Valencia, Spanyol bagian timur, pada pekan lalu. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

BMKG: Bogor dan Bekasi Berpotensi Hujan Lebat Setiap Hari Sepekan ke Depan

1 hari lalu

BMKG: Bogor dan Bekasi Berpotensi Hujan Lebat Setiap Hari Sepekan ke Depan

BMKG memprediksi terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan konvektif serta hujan di Jawa Barat sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya