Diminta Turun ke Jalan Tandingi #2019GantiPresiden, Ini kata PDIP
Reporter
Antara
Editor
Juli Hantoro
Jumat, 3 Agustus 2018 21:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat Tb Hasanuddin mengaku, menerima banyak keluhan seiring maraknya gerakan #2019GantiPresiden. Bahkan kata TB Hasanuddin, banyak yang meminta ke dia agar melawan aksi tersebut agar tidak meluas khususnya di Jawa Barat.
Baca juga: PKS: Pengaruh Gerakan #2019GantiPresiden Sudah Diakui
"Jadi rekan-rekan meminta ke saya, mendesak untuk turun ke lapangan," kata pria yang akrab disapa Kang Hasan ini di Bandung, Jumat 3 Agustus 2018.
Akan tetapi, pihaknya mengaku tidak akan melakukan aksi tandingan #2019GantiPresiden demi menjaga kondusifitas di Jawa Barat.
"Saya dengan segala hormat untuk tidak melakukannya. Karena apa, kami khawatir ada bentrok. Kami hanya akan berdoa supaya Jawa Barat tetap damai dan kondusif dalam keadaan seperti apa pun," katanya.
Hasanuddin mengatakan gerakan #2019GantiPresiden bisa menimbulkan dampak yang kurang baik bagi kehidupan masyarakat.
"Selain melanggar aturan, gerakan tagar ganti presiden 2019 juga kami nilai upaya provokatif karena dapat mengganggu ketenteraman baik secara nasional maupun di Jawa Barat," kata Tb Hasanuddin.
Menurut dia, kehidupan berdemokrasi harus dijalankan dengan tetap mengacu kepada aturan dan perundang-undangan yang ada, sehingga dirinya meminta semua pihak untuk tidak menyalahi aturan dalam menjalankannya.
Baca juga: Gerindra Sesalkan Imbauan MUI Soal Gerakan #2019GantiPresiden
"Pemilu presiden selama ini ada tahapannya, sekarang belum masuk ke tahapan kampanye pilpres. Saya melihat baik di situasi nasional maupun daerah, ada kelompok tertentu yang tidak ikuti aturan yang ditetapkan negara, mereka mendeklarasikan untuk mengganti presiden," kata dia lagi.
Hasanuddin menambahkan selain menyalahi aturan, gerakan #2019GantiPresiden provokatif, sehingga tidak heran jika menimbulkan konflik di antara sesama masyarakat.
"Seperti yang diketahui bahwa di beberapa tempat terjadi bentrokan, di Riau dan Batam. Kami memohon ke seluruh komponen, elemen, tidak melakukan provokasi. Mari kita jaga keutuhan NKRI, kedamaian, wabil khusus di wilayah Jawa Barat," katanya.