Anies Baswedan Bikin Pelican Crossing, Jokowi: Keputusan Tepat
Reporter
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Editor
Juli Hantoro
Kamis, 2 Agustus 2018 19:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendukung kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang merobohkan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan menggantinya dengan pedestrian light controlled crossing atau pelican crossing.
Baca juga: Cerita Sejumlah Warga Jakarta Suka Pelican Crossing Ketimbang JPO
"Ya, (keputusan) tepat," kata Jokowi setelah mencoba pelican crossing di depan Hotel Pullman, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Kamis, 2 Agustus 2018. Anies serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono turut mendampingi Jokowi saat mencobanya. Anies juga tampak membawa ibunya, yang menggunakan kursi roda, sebagai bukti bahwa pelican crossing ini ramah penyandang disabilitas.
Menurut Jokowi, keberadaan JPO di kawasan itu mengganggu pemandangan kota. Pasalnya pandangan masyarakat ke Patung Selamat Datang dan Bundaran HI tertutupi.
"Secara estetika ganggu. Kalau enggak ada kan, wah, lebih cantik, lebih indah. Bundaran HI ini bisa kita lihat," tutur Jokowi.
Selain itu, keberadaan pelican crossing dianggap memudahkan masyarakat, terutama penyandang disabilitas, untuk menyeberang. Warga, kata Jokowi, tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk naik-turun JPO.
JPO ini resmi dirobohkan Pemprov DKI pada Senin, 30 Juli 2018. Anies beralasan JPO ini dibongkar agar tidak menghalangi Patung Selamat Datang dan mengulang suasana saat Asian Games 1962.
Baca juga: Seberangi Pelican Crossing Tanpa Lampu, Anies: Jangan Khawatir
Anies menuturkan sejarah Patung Selamat Datang dulu dibuat untuk perhelatan Asian Games 1962. Saat itu, patung yang terletak di tengah air mancur tersebut menjadi simbol selamat datang bagi para tamu perhelatan olahraga terbesar se-Asia itu.
"Jadi tidak ada yang menghalangi Patung Selamat Datang. Persis saat dulu," ujar Anies di Bundaran HI, Ahad, 22 Juli 2018.