KPK Segera Tagih Perkembangan Kasus Novel Baswedan ke Polri

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 1 Agustus 2018 15:51 WIB

Pegawai KPK dan warga masyarakat membentangkan kertas bertuliskan "Novel Kembali Presiden Kemana?" saat menyambut kedatangan Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat 27 Juli 2018. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menyatakan akan segera bertanya pada kepolisian mengenai perkembangan pengusutan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan. Dia mengatakan, bila polisi sudah menyerah menangani kasus ini, pihaknya akan menyerahkan kebijakan selanjutnya ke Presiden.

Baca juga: Ada Hadiah Sepeda dari KPK untuk Pengungkap Kasus Novel Baswedan

"Dalam waktu dekat, kami akan menanyakan ke teman-teman Polri (Kepolisian RI) lagi, dan mungkin kalau teman-teman Polri sudah menyerah, kami akan menanyakan ke Presiden soal langkah selanjutnya," kata Ketua KPK Agus Rahardjo di kantornya, Jakarta, Rabu, 1 Agustus 2018.

Tanggal 1 Agustus hari ini bertepatan dengan setahun Presiden Joko Widodo mencuit soal penyerangan terhadap Novel lewat akun Twitter-nya. Jokowi mencuit itu setelah bertemu dengan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, yang dia panggil untuk menjelaskan perkembangan pengusutan kasus tersebut.

"Kasus yang menimpa Pak Novel Baswedan harus segera dituntaskan. Pengusutannya terus mengalami kemajuan -Jkw," demikian ditulis Jokowi lewat akun @Jokowi setahun lalu.

Advertising
Advertising

Baca juga: Novel Baswedan dan Cerita Soal Jenderal

Memperingati setahun cuitan Jokowi, Agus berharap kasus penyerangan terhadap penyidik senior lembaganya itu dapat segera terungkap. "Harapan kami memang segera bisa terungkap," ujarnya.

Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap berharap Presiden mau membentuk tim gabungan pencari fakta untuk kasus ini. Dia mengatakan tim itu dapat diisi orang-orang independen agar dalang penyerangan kasus ini dapat dibongkar.

"Hal ini penting agar jangan sampai kasus Novel menjadi catatan kelam dalam sejarah," ucapnya.

Novel diserang dua orang tak dikenal dengan air keras di dekat kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017. Penyerangan itu terjadi seusai Novel melaksanakan salat subuh di Masjid Al-Ihsan, yang berlokasi tak jauh dari rumahnya.

Baca juga: Novel Baswedan Kembali, KPK: Tuan Presiden, Janjinya Mana?

Akibat siraman cairan korosif itu, mata kiri Novel Baswedan mengalami kerusakan sampai 95 persen. Dia harus menjalani sejumlah operasi di Singapura untuk memulihkan matanya.

Novel telah kembali bekerja di KPK pada Jumat, 27 Juli 2018. Lebih dari setahun peristiwa itu berlalu, polisi belum mampu menangkap kedua pelaku. (*)

Dapatkan inspirasi bisnis di Grup Facebook Scale Up UKM http://bit.ly/scale-up-ukm

Berita terkait

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

4 jam lalu

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

Ada 500 undangan naratetama atau VVIP dan Ketua DPR Puan Maharani di antara welcoming dinner delegasi World Water Forum ke-10 di Bali malam ini.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

7 jam lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

10 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

10 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

10 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

13 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

14 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

15 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

19 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 hari lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya