Jokowi Larang Pramono dan Tjahjo Kumolo Jadi Caleg

Reporter

Friski Riana

Editor

Amirullah

Selasa, 17 Juli 2018 18:50 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) dan Seskab Pramono Anung sebelum memimpin rapat terbatas tentang perkembangan implementasi program pengentasan kemiskinan di Kantor Presiden, Jakarta, 25 Juli 2017. Presiden menekankan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di masyarakat. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi hanya menyetujui dua menterinya dalam Kabinet Kerja, Puan Maharani dan Yasonna Laoly, maju sebagai calon anggota legislatif atau caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Padahal, PDIP sebelumnya ingin mendorong tujuh menteri sebagai caleg.

Baca: PDIP Daftarkan Puan Maharani dan Yasonna H Laoly Jadi Caleg

"Ada beberapa menteri yang tidak diizinkan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di kantornya, Jakarta, Selasa, 17 Juli 2018.

Pramono mengatakan, salah satu menteri yang tidak diizinkan Jokowi maju caleg adalah dirinya dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Sebab, kata Pramono, tugasnya sehari-hari melekat dengan presiden. "Tidak memungkinkan untuk ditinggalkan," ujarnya.

Menurut Pramono, dirinya tidak mungkin membagi waktu antara pekerjaan sebagai menteri dan calon legislatif. Pasalnya, jabatan Sekretaris Kabinet menuntut memberikan dukungan setiap hari.

Advertising
Advertising

Sedangkan Tjahjo, yang merupakan kader PDIP, kata Pramono, tidak diizinkan maju dalam pemilihan legislatif 2019 karena Menteri Dalam Negeri adalah partner penyelenggara pemilu, seperti Komisi Pemilihan Umum serta Badan Pengawas Pemilu. Apalagi Menteri Dalam Negeri juga harus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pemilu. "Kalau dia kemudian jadi caleg, kan pasti ada conflict of interest," ucapnya.

Baca: PDIP Tidak Melarang Menteri Kader Partai Daftar Menjadi Caleg

Selain dirinya dan Tjahjo, Pramono menyebutkan jabatan seperti Menteri Sekretaris Negara, Menteri Keuangan, Menteri Luar Negeri, serta Menteri Pertahanan merupakan portofolio yang susah untuk ditinggalkan.

Adapun Puan dan Yasonna diizinkan Jokowi karena tidak akan mempengaruhi performa, kinerja, juga tanggung jawabnya sebagai menteri jika maju sebagai caleg.

Berita terkait

Temuan BPK Ungkap Kesalahan Impor Gula Juga Terjadi di Era Mendag Rachmat Globel dan Eggartio Lukita

24 menit lalu

Temuan BPK Ungkap Kesalahan Impor Gula Juga Terjadi di Era Mendag Rachmat Globel dan Eggartio Lukita

Berdasarkan IHPS II BPK 2017, kesalahan impor gula juga ternyata terjadi di era Mendag Rachmat Globel Dan Eggartio Lukita.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Bicara Soal Gratifikasi, Bandingkan Jet Pribadi Kaesang dan Rubicon Mario Dandy

6 jam lalu

Nurul Ghufron Bicara Soal Gratifikasi, Bandingkan Jet Pribadi Kaesang dan Rubicon Mario Dandy

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron membandingkan kasus jet pribadi Kaesang Pangarep dengan Mobil Rubicon Mario Dandy.

Baca Selengkapnya

Sowan ke Jokowi di Solo, Cagub Sumsel Herman Deru Sebut Dititipi Pesan Jangan Ubah yang Sudah Baik

13 jam lalu

Sowan ke Jokowi di Solo, Cagub Sumsel Herman Deru Sebut Dititipi Pesan Jangan Ubah yang Sudah Baik

Jokowi menerima cagub Sumsel Herman Deru di kediamannya di Solo hari ini. Herman Deru mengaku mendapat arahan dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi FPI dalam Reuni Aksi 411, Tiga Tuntutan Dibacakan Menantu Rizieq Shihab

14 jam lalu

Serba-serbi FPI dalam Reuni Aksi 411, Tiga Tuntutan Dibacakan Menantu Rizieq Shihab

Tiga tuntutan FPI dalam Reuni Aksi 411 dibacakan menantu Rizieq Shihab, Muhammad bin Husein Alatas.

Baca Selengkapnya

FPI Yakin Fufufafa adalah Gibran, Tuntut Pemakzulan Wakil Presiden dalam Reuni Aksi 411

15 jam lalu

FPI Yakin Fufufafa adalah Gibran, Tuntut Pemakzulan Wakil Presiden dalam Reuni Aksi 411

FPI percaya dengan klaim Roy Suryo bahwa Fufufafa 99,99% milik Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi 411 Kecam Cawe-Cawe Jokowi dalam Seleksi Pimpinan KPK

15 jam lalu

Massa Aksi 411 Kecam Cawe-Cawe Jokowi dalam Seleksi Pimpinan KPK

Pada reuni aksi 411 yang digelar di Patung Kuda Monas, seorang orator menyoroti cawe-cawe Jokowi dalam menentukan capim KPK.

Baca Selengkapnya

Kejar Penyelesaian Pembangunan IKN, Kepala OIKN Basuki Hadimuljono Incar Peluang Investasi

15 jam lalu

Kejar Penyelesaian Pembangunan IKN, Kepala OIKN Basuki Hadimuljono Incar Peluang Investasi

Kepala OIKN Basuki Hadimuljono menuturkan sebagian besar investor menyasar wilayah II IKN di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Menteri Nusron Wahid Janji Selesaikan Konflik Agraria secara Humanis

15 jam lalu

Menteri Nusron Wahid Janji Selesaikan Konflik Agraria secara Humanis

Menteri Nusron Wahid berjanji akan menyelesaikan konflik agraria secara humanis. Menggunakan pendekatan kemanusiaan.

Baca Selengkapnya

Pernyataan Basuki Hadimuljono Usai Dilantik Prabowo sebagai Kepala OIKN

16 jam lalu

Pernyataan Basuki Hadimuljono Usai Dilantik Prabowo sebagai Kepala OIKN

Kepala OIKN Basuki Hadimuljono mengatakan, ia tetap berkoordinasi dengan Jokowi mengenai proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Respons Budi Arie Soal Judi Online yang Jerat Eks Anak Buahnya di Komdigi: Fokus Koperasi dan Rakyat

17 jam lalu

Respons Budi Arie Soal Judi Online yang Jerat Eks Anak Buahnya di Komdigi: Fokus Koperasi dan Rakyat

Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi emoh menjawab soal eks anak buahnya yang diduga terlibat lindungi situs judi online.

Baca Selengkapnya